Thursday, May 1, 2014

Jenis Jenis Cacing Tanah Dan Tempat Hidupnya

Para ahli sampai saat ini, belum ada kesepakatan ada beberapa jenis khususnya cacing tanah yang hidup dibumi ini. Kendati inventarisasi dan klasifikasi jenis, sudah dilakukan bertahun-tahun, tapi jumlah yang pasti  masih dilacak. Masalahnya berbeda dengan makhluk hidup lain yang tampak di permukaan tanah.

jenis cacing tanah, cacing tanah, cacing lumbricus, cacing lumbricus rubellus, budidaya cacing, ternak cacing, klasifikasi cacing tanahDari referensi diperoleh data ada beberapa jenis cacing tanah di antaranya : terseteris, rubellus, philipines worm. L castaneus, subrubicunde, caliinosa, chlorotica, mamalis, cyneum, feotoida, rosea. Longa, noctuma, javanica, malaccus.

Beberapa jenis cacing tanah yang kini banyak diternakan antara lain malacus dan Rubellus. Kedua jenis cacing tanah ini menyukai bahan organic yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan. Cacing tanah jenis lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih, jumlah segmen yang dimiliki 90-195 dan klitelumnya terletak pada segmen 27 sampai 32. Di alam biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya kecil. Namun bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau malah melebihi jenis lain.

Cacing tanah lumbricus adalah kelompok cacing yang termasuk di dalam family lumbricidae yang mendominasi hampir separuh dari spesies cacing tanah yang telah diketahui. Kelompok cacing ini memegang peranan penting dalam banyak bidang, diantaranya dunia pertanian, lingkungan hidup dan peternakan.

Di antara spesies-spesies dari family lumbricidae, yang dikenal adalah lumbricus rubellus, lumbricus tersestis, lumbricus mallacus dan eisenia foetida. Cacing tanah jenis lumbricus rubellus memiliki warna tubuh merah kecokelat-cokelatan, panjangnya sekitar 2-5 inch. Kelebihan dari cacing ini adalah tidak berbau, cepat berkembang biak, tumbuh subur dan mudah beradaptasi dengan berbagai media yang dipergunakan. Cacing tanah jenis lumbricus rubellus ini apabila dimasukkan ke dalam tumpukan sisa organic akan mempercepat penguraian volume sampah dan mempercepat pengomposan.


Tempat Hidup Cacing Tanah

Tempat hidup cacing tanah adalah tanah yang gembur, tempat yang lembap dan gelap, terhindar dari sinar matahari. Oleh karena itu cacing tanah banyak kita jumpai di kebun-kebun yang penuh dengan daun-daun di sekitar kandang ternak, dibawah pohon pisang, dibawah tumpukan sampah, dsb. Cacing tanah lebih aktif dimalam hari, berkeliaran dari satu tempat ke tempat-tempat yang lain. Dengan demikian dalam upaya membudidayakan cacing tanah yang pertama harus dilakukan ialah lingkungan yang sesuai dengan habitatnya. Yang dimaksud lingkungan yang baik adalah kondisi media/sarana memenuhi persyaratan, antara lain sbb:

Kelembaban

Kelembaban sangat diperlukan untuk menjaga agar kulit cacing tanah berfungsi dengan normal, bila udara terlalu kering akan merusak keadaan kulit cacing tanah tersebut. Tetapi bila kelembaban terlalu tinggi atau terlalu banyak air, cacing tanah akan segera lari mencari tempat pertukaran udaranya lebih baik, karena cacing tanah mengambil oksigen dari udara bebas bukan dari oksigen yang ada dalam air. Kelembaban yang baik untuk perkembangbiakkan cacing tanah berkisar antara 15-30%.

Keasaman/ph

Untuk pertumbuhan yang baik bagi cacing tanah, maka diperlukan keasaman/ph tanah antara 6,0-7,2. Keasaman yang tinggi mengakibatkan cacing akan mati.

Temperature /suhu

Suhu yang terlalu rendah maupun suhu yang terlalu tinggi akan mempengaruhi proses fsiologi seperti pernapasan, pertumbuhan, perkembang-biakkan dan methabolisme. Suhu yang hangat akan menyebabkan telur cacing tanah akan cepat menetas. Suhu yang ideal adalah 15-25%C.

Sumber Buku : Budidaya CACING TANAH LUMBRICUS RUBELLUS, Penerbit CV. ANEKA Solo
Sumber Gambar : http://www.dailymail.co.uk/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.