Monday, March 10, 2014

Penyakit Ikan Hias atau Air Tawar dan Cara Perawatannya

Banyak para pecinta ikan hias maupun peternak ikan air tawar yang merasa kecewa atau jengkel ketika ikan kesayangannya terserang oleh penyakit ikan yang disebabkan oleh beberapa parasit yang hinggap di tubuh ikan tersebut. Kenapa saya bilang menjengkelkan? ya karena apabila ikan kita sudah terkena serangat parasit sangat cepat sekali menyebar pada ikan yang berada disektarnya dan cukup meropotkan juga karena bisa mematikan.
Penyakit ikan, ikan hias, penyakit ikan air tawar, penyakit ikan hias, obat penyakit ikan, perawatan ikan hias

Di bawah ini kita akan coba membahas jenis penyakit ikan hias atau air tawar dan air asin yang sering ditemukan pada ikan, diantaranya:


Penyakit ikan yang disebabkan oleh parasisiter

Yang disebut parasit adalah hewan atau tumbuh-tumbuahan yang hidup di dalam organism lain yang berbeda spesiesnya-yang selain mendapat perlindungan juga mendapatkan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Berdasarkan daerah penyerangannya pada tubuh ikan, dikenal external parasites (ekto parasit) dan internal parasites (endo parasit). 

Ekto parasit menyerang bagian sebelah luar ikan, sedangkan endo parasit menyerang bagian dalam tubuh ikan. Walaupun kedua jenis parasit itu sama-sama merugikan, akan tetapi diduga endo-parasit lebih berbahaya dan sulit disembuhkan dibandinka endo parasit.

Penyakit cacar ikan

Cacar ikan merupakan penyakit yan disebabkan oleh virus Epithelioma papulasum. Jenis penyakit ini lebih sering menyerang ikan mas (Cyprinus carpio L). Prussian carp  (Carrasium auratus), dan beberapa  jenis ikan hias lainnya.

Gejala yang nampak   adalah timbulnya bercak-bercak putih susu pada kulit ikan yang lama kelamaan membentuk semacam lapisan lebar seperti panu tetapi menonjol dengan ketebalan ± 2 mm. Bila serangannya hebat, dalam waktu singkat seluruh permukaan kulit/tubuh ikan telah tertutupi lapisan tersebut.

Cacar ikan termasuk jenis penyakit menular. Bila ada salah satu ikan yang menunjukkan gejala tersebut, harus segera diobati agar tidak menimbulkan wabah pada seluruh ikan yang ada di kolam.
Pengobatan yang biasa dilakukan adalah menggunakkan larutan senyawa arycil dengan cara disuntikkan pada bagian perut ikan yang sakit. Penyuntikan pertama dengan dosis 1 ml larutan 1% arsenic dalam senyawa arycil, lalu dilanjutkan 3 kali penyuntikan dengan larutan 5%.


Penyakit Vibriosis

Vibriosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio Sp. Dua spesies bakteri vibrio yang sering menyerang ikan (ikan air asin maupun air tawar) adalah V.alginoluticus dan V.parahaemolyticus. Bakteri vibrio merupakan gram negative berbentuk batang dan memiliki kemampuan untuk bergerak karena dilengkapi denagn flagel.

Gejala yang Nampak pada ikan yang terserang penyakit vibriosis adalah termasuk kongesti pada sirip, bintil-bintil pada kulit, dan disertai pula pendarahan serta luka pada kulit dan jaringan otot. Bila ikan dibedah akan terlihat adanya pembekakan dan kerusakan pada liver, limpa dan ginjal. 

Begitu juga dengan usus (terutama usus besar) menggembung dan berisi cairan kental yang bening. Luka-luka yang ada pada bagian kulit lama kelamaan akan pecah disertai dengan keluarnya cairan nanah berwarna kuning kemerahan.

Bila Vibriosis menyerang pada stadium gelondongan (benih yang masih kecil), gejala klinisnya tidak begitu jelas. Seluruh tubuhnya tertutup oleh lapisan lender yang tebal dengan disertai luka-luka kecil yang tidak pecah. Yang Nampak jelas adalah sirip dan anus berwarna merah dan gelap.Ikan-ikan yang terserng baketeri ini, yang muda cenderung lebih cepat mati disbanding yang lebih tua.

Tindakan pencegahannya dilakuakn dengan cara menjaga kebersihan kolam dan kualitas air, serat benih yang ditebar harus dipilih yang memiliki daya ketahanan tinggi disertai pula denagn pemberian imunisasi. Untuk ikan yang sudah terinfeksi bisa diobati dengan oxytetracylin sebanyak 0,5 g/kg pakan selama 7 hari, atau chloramphenicol 0,2 g/kg pakan selama 4 hari. Bisa juga obat tersebut diberikan melalui suntikan. Tetapi untuk ikan yang sudah tidak mau makan, caranya adalah dengan merendam ikan yang sakit ke dalam larutan nitrofurazone 15 ppm paling sedikit 4 jam.


Aeromonas sp

Ada empat jenis bakteri Aeromonas yang sering menjadi sebab timbulnya infeksi ikan dan bersifat akut, yaitu A. punctata, A.hydrophila, A.liquiefaciaes, dan A.salmonicida, di mana kesemuanya bersifat pathogen.
Bakteri aeromonas umumnya hidup diperairan tawar, terutama yang mengandung bahan organic tinggi, tetapi ada pula yang hidup di air asin yang menyerang ikan budidaya seperti kakap dan kerapu. 

Bakteri aeromonas ini bersifat gram negative, berbentuk batang dan dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Aeromonas termasuk bakteri yang bergerak aktif (bersifat motil) kareana memiliki satu flagel yang keluar dari salah satu kutubnya dan lebih suka hidup di lingkungan bersuhu 15-30° dengan pH 5,5-9.

Ikan yang terinfeksi akan menunjukkan gejala warna tubuhnya menjadi lebih gelap, timbul luka-luka dan pendarahan pada kulitnya dan kalau dibiarkan akan berubah menjadi borok, gerakannya lambat, lemah dan mudah ditangkap, kulitnay menjadi kasap, lebih suka berada di permukaan air dan megap-megap Nampak sulit bernapas (karena insangnya rusak), dan bila dibedah terjadi kerusakan pada hati, ginjal, dan limpa. Seringkali dibarengi pula dengan exopthalmia (kerusakan pada mata) serta bila insang dibuka Nampak insangnya berwarna keputihan.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri aeromonas ini tergolong ganas, mudah menular, dan menimbulkan kematian. Wabah aeromonas pernah terjadi di Jawa Barat yang membawa kerugian amat besar. Sebab hanya dalam waktu relative singkat puluhan ton ikan mati secara missal, baik yang masih berujud benh maupun yang sudah dewasa.

Jenis penyakit yang disebabkan aeromonas sp dinamakan Motif Aeromonas Septicemia (MAS) atau Hemorrhage septicemia. Serangan penyakit ini memang sulit dideteksi karena sering tidak menunujukkan gejala apa-apa. Ikan yang terinfeksi baru terlihat apabila mengalami stress. Penularan dapat terjadi melalui air, sentuhan langsung, atau dari peralatan yang sudah tercemar.

Ikan yang sudah positif terserang bisa diobati dengan obat antibiotik  yang bisa didapatkan di apotik atau toko obat, melalui penyuntikan, perendaman, bisa juga dicampur pakan. Jenis obat yang digunakan bisa Chloramphenicol (kemicetin), Oxytetracylin, atau Streptomycin. Tiap kapsul berisi 250 mg, dan dilarutkan ke dalam air 500 l. Larutan ini kemudian digunakan untuk merendam ikan selama 2 jam. Lakukan hal tersebut sehari sekali sampai 5 hari atau sampai ikan benar-benar sembuh.

Pengobatan bisa pula menggunakkan larutan Kalium Permanganat (PK), dengan dosis 2 gram/10 liter air atau 1,5 sendok the PK/100 liter air. Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit sambil terus diawasi. Bila ikan menunjukkan gejala keracunan, segera pindahkan ke air segar. Bila belum sembuh betul, pengobatan diulangi 3-4 hari berturut-turut.

Bila ikan yang terinfeksi jumlahnya cukup banyak, pengobatan bisa langsung dilakukan di kolam. Namun bila yang terserang hanya  2-3 ekor ikan, sebaiknya dibakar dan kolam untuk ikan yang sehat diberi PK 3 gr/m³ selama 24 jam. Jadi pengobatan cara terpisah hanya dilakukan bila jumlah ikan yang terinfeksi hanya beberapa ekor.

Anda juga dapat membaca artikel sebelumnnya seputar ikan diantaranya (klik untuk membacanya) :

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.