Cara memelihara dan merawat ikan louhan sama halnya seperti pemeliharaan iakan hias pada umumnya, namun alangkah baiknya apabila kita mengetahui karakter ikan tersebut supaya kita dapat memenuhi keinginannya.
Kualitas Air Untuk Ikan Louhan Air yang berkualitas baik yaitu sedikit asam sampai netral atau yang ber pH sekitar 6,5-7, derajat kesadahannya tidak lebih dari 10 dH, kandunganyaitu nitritnya rendah yaitu kurang dari 0,2 mg/1 air dan oksigen terlarutnya tinggi, lebih dari 5 ml/ 1 air.
Air dengan kondisi seperti itu tidak dapat diperoleh secara langsug dari berbagai sumber air di Indonesia. Sebagai Negara tropis, air tanah di Indonesia rata-rata memiliki pH sekitar 5,5-6,8, sehingga harus diolah terlebih dahulu sebelum digunakan. Pengolahan air berbeda untuk setiap sumber air.
Air sungai mengandung nitrit relative tinggi akibat pembusukan dan endapan lumpur. Kandungan pH air sunagi rendah, mengandung H₂S,CO₂ dan koloid. Agar dapat digunakan untuk memelihara lou han, sebaiknya air disaring terlebih dahulu dengan pasir hitam untuk mengurangi kandungan lumpur dan nitritnya.
Setelah itu, di tamping dalam bak dan diinapkan selama 2-3 hari agar H₂S dan CO₂ menguap. Untuk meningkatkan jumlah oksigen terlarut, sebaiknya air diaerasi selam 6 jam. Air sungai yang telah melalui proses tersebut sudah bisa digunakan.
Untuk mempercepat penjernihan gunakan penjernih air cemerlang dengan kandungan kalium sulfat kalsium hipoklorit dengan takaran 1 sendok the untuk 500 liter air. Cara penggunaan, campurkan 1 sendok the untuk 500 liter air.
Cara penggunaan, campurkan 1 sendok teh penjernih air cemerlang dengan air 1 liter. Kemudian aduk sampai berwarna putih keruh. Selanjutnya tuangkan ke dalam air yang ingin dijernihkan. Biarkan air selama 5 jam sehingga akan terlihat jernih.
Air ledeng atau PAM tidak perlu disaring karena sudah jernih. Namun, ainya mengandun klorin sehingga perlu dinetralisir. Untuk menetralisir klorin dengan menambahkan Kristal K₂S₂O₃ ( kalium tio sulfat) yang dilarutkan dalam 30 liter air. Selanjutnya air diaerasi selama 8 jam untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut.
Air sumur digali atau ai pompa tidak perlu disaring kaena umumnya sudah jernih. Namun, untuk menghilangkan kandungan H₂ Sdan CO₂, air diinapkan selama 12 jam atau diaerasi minimal 8 jam. Dari mana pun sumbernya, jika air sudah melalui proses penjernihan, pengendapan, dan peningkatan oksigen terlarut maka air tersebut sudah dapat digunakan untuk memelihara lou han.
Hardnessdensity atau kesadahan air (dH) merupakan indikasi jumlah kandungan unsure mineral seperti kalsium, seng, ataupun magnesium yang terlarutdi dalam air. Jika kandungan unsure mineral tersebut tinggi dan melebihi batas maksimum maka air termasukm keras (hardness). Namun, jika kandunagn unsure mineral yang terlarut di bawah ambang batas normal maka air dinyatakan lunak (soft).
Kandungan kalsium dalam bentuk CaCO₃ (kalsium karbonat) paling berpengaruh menentukan tingkat kesadahan air. Berdasarkan data tropical Frehswater Aguaria (1985) bahwa air dinyatakan linak (soft water) jika kandungan unsur CaCO₃ di dalamnya berkisar antara 50-150 ppm/1 dengan tingkat kesadahan 3,5-10,5 ° dH dan apabila kandungan CaCO₃ lebih dari 200 ppm/1 atau lebih dari 15°dH maka air dinyatakan sangat keras 9hardnees). Ukuran 1° dH setara dengan 10 mg CaCO₃ yang terlarut di dalam air.
Lou han dapat hidup dengan baik di air yang tergolong lunak (soft water) dengan tingkat kesadahan 7-10° dH atau setara dengan kandungan 100-125 ppm CaCO₃ per satu liter air dengan kandungan kalsium 75-150 mg/1, magnesium 5-22/1, dan seng sebanyak 0,06-0,07 mg/1. Untuk mengetahui tingkat kesadahan air dapat diukur dengan menggunakan salinity tester.
Caranya, masukkan bagian bawah alat tersebut ke dalam air air dan tekan tombolnya. Dengan cara seperti itu maka dilayar monitor akan tertera secar digital angka kesadahan air yang diukur. Alat ini juga dapat mengukur kandungan HCl dan Ca yang terlarut di dalam air.
Derajat keasaman atau pondus hydrogenii (pH) merupakan jumlah indikasi jumlah kandungan ion hydrogen yang terlarut di dalam air. Angka pH dihitung mulai 1-14 dan angka 7 dinyatakan netral. Air dinyatakan netral (pH 7) jika perbandingan H⁺ dan OH⁻ seimbang.
Air yang banyak mengandung unsure ion H⁺ berarti asam (acidite) dan jika jumlah ion OH⁻ yang lebih banyak maka air dinyatakan basa (alkaline). pH air sangat dipengaruhi kandungan CO₂ merupakan hasil respirasi ikan yang jumlah kandungannya berbeda antara siang dan malam. Pada malam hari kadar CO₂ meningkat sehingga pH air pun naik. Faktor lain yang juga mempengaruhi pH adalah air yang kotor. Air yang kotor memiliki pH rendah. Jika pH kurang dari 6,5 maka akan mempengaruhi kondisi O₂ yang terlarut di dalam air. Akibat yang ditimbulkan oleh air dengan pH rendah adalah lou han akan menjadi malas makan dan pertumbuhannya menjadi terganggu.
Alat pengukur pH yang sederhana adalah kertas lakmus (lakmus paper). Cara menggunakannya yaitu masukkan bagian ujung kertas ke dalam airyang akan diukur pH-nya. Setelah basah, segera angkat kembali dan ujung kertas lakmus yang basah tersebut akan berubah warna. Jika berwarna biru berarti asam dan jika berwarna merah berarti biasa. Cocokkan warna kertas tersebut dengan warna indicator yang tertera pada kemasannya. Dari warna indicator tersebut dapat diketahui kadar pH air yang diukur karena pada setiap warna indicator terdapat angka pH. Pada umunya pH airdi Indonesia berkisar antara 5,5-7,2, sedangkan lou han dapat hidup dengan normal pada pH 6,5-7.
Air dengan tingkat kesadahan terlalu tinggi dapat diatasi dengan cara menurunkan kesadahannya, yaitu denan menambahkan aquades, karena aquades mempunyai tingkat kesadahan 0°dH. Caranya, jika air dengan tingkat kesadahan 20° dH akan diturunkan menjadi 8°dH maka aquades yang ditambahkan sebanyak 12 liter untuk setiap 8 liter air.
Daun Ketapang
Jika sumber air yang tergolong basa (alkaline)maka untuk menurunkannya gunakan daun ketapang laut (palaqium clarkeanum) yang sudah kering. Caranya, rendam daun tersebut ke dalam air yang akan diturunkan pH-nya. Setelh direndam selama 1-2 hari, daun akan mengeluarkan lunturan seperti daun the dan air akan berubah warna menjadi kuning kecokelatan. Air yang sudah berwarna kecokelata tersebut memiliki pH 6,5-7,0. Banyaknya daun ketapang yang digunakan sesuai dengan besarnya wadah air.
Jika wadah berupa akuarium berukuran 30 cm x 15 cm, cukup denagn 1 lembar dau ketapang,. Namun, jika wadahnya berupa kolam denagn ukuran 200 cm x 50 cm, sebaiknya daun ketapang yang kandungan nitrit di dalam air sangat erat kaitannya dengan kualitas air dan kandungan oksigen terlarutnya. Tinggi rendahnya jumlah kandungan nitrit sangat tergantung pada kebersihan air.
Air yang kotor akibatdari timbunan sisa pakan ditambah dengan sekresi ikan akan terurai menjadi nitrit (NO₂). Jumlah kandungan nitrit yang melebihi 0,2 mg/l akan membahayakan lou han. Kandungan nitrit yang tinggi dapat membuat ikan mudah terserang penyakit dan nafsu makan hilang. Bahkan jika kandungannya terlalu tinggi dapat menyebabkan kematian.
Kandungan oksigen terlarutdapat diukur dari jumlah ion 0₂ yang terlarut di dalam air. Pada umumnya air yang berkualitas baik memiliki jumlah oksigen terlarut minimal 5 ml/air. Di musim kemarau, udara menjadi panasa dan temperaturnya menjadi tinggi. Kondisis tersebut dapat mempengaruhi proses pelarutan (difusi) oksigen dari luar ke dalam air karena suhu yang tinggi mempersulit daya larut oksigen. Air yang kotor akibat timbunan sisa pakan dan sekresi ikan di dasar wadah dapat juga megurangi jumlah oksigen yang terlarut sampai dibawah batas toleransi lou han. Jika keadaan ini terjadi akan mengganggu kehidupan lou han. Untuk menaikkan jumlah oksigen terlarut dalam air pada musim kemarau dapat digunakan aerator. Dengan penggunaan aeator akan menimbulakn riak air (aerasi) yang dapat mempercepat proses difusi oksigen. Untuk menjaga kestabilan kadar oksigen yang terlarut, air haus sering diganti denagn air baru.
Temperatur Udara
Temperatur udaradi Indonesia pada musim kemarau umumnya berkisar antara 32-34°C pada siang hari dan 30-32°C pada malam hari. Pada musim hujan temperature udara berkisar antara 27-30°C pada siang hari dan 22-26°C pada malam hari. Kondisi udara seperti ini sangat mengganggu kehidupan lou han. Pada temperature tinggi, kandunagn oksigen terlarut akan rendah sampai di bawah ambang batas toleransi.Itu disebabkan kaena pelarutan (difusi) oksigen dari udara ke dalam air terhalang oleh penguapan air.Akibatnya lou han akan sulit untuk bernapas, malas beraktifitas, dan mudah terserang penyakit. Pada temperature rendah, spora jamur dan kista bakteri mudah berkembang biak, seperti jamur lcthyopthirius multifilismpenyebab white spot, bakteri Oodium pilularis penyebab velvet, dan Salmonella sp.yang membuat perut lou han membusung.
Heater di sudut belakang akuarium untuk mengontrol fluktuasi temperature. Letakkan thermometer di sudut depan akuarium. Suhu air di dalam suhu air di dalam akuarium sebaiknya dipertahankan pada kisaran 29-30°C. Kondisi suhu air seperti itudapat mempertinggi nafsu makan.
Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.
Artikel lain yang dapat anda baca (klik untuk membacanya) :
Cara Merawat Akuarium
Pakan Alami Ikan Cupang
Cara Merawat Ikan Mas Koki
Cara Memeliara Ikan Koi
Sumber Buku: PERMASALAHAN LOU HAN DAN SOLUSINYA, Penebar Swadaya
http://eu.fotolia.com/id/631526
|
Tonie
Follow @cara_budidaya |
|