Cara membedakaan antara jantan dan betina pada ikan lou han cukup mudah, karena bisa dilihat dari bentuk muka dan warna pada sirip dorsalnya (sirip punggung). Maka untuk membudidayakannya pun cukup mudah.
Untuk memulai budidaya ikan lou han kita bisa mulai dengan memilih indukan jantan dan betina, induk jantan terkesan garang dan bagian kepalanya membukit membentuk benjolan (horn), sedangkan betina cenderung landai dan bentuk mulut meruncing.
Sirip punggung ikan lou han jantan lebih lebar, tulang sirip berwarna merah muda kombinasi kuning dan dihiasi bintik mutiara, sedangkan lou han betina sebagian sirip punggungnya berwarna hitam. Warna hitam tersebut letaknya mulai dari sirip punggung paling depan sampai separo panjang sirip.
Ukuran tubuh louhan jantan harus lebih besar dibandingkan lou han betina dengan perbandingan 2:1 ½ . Artinya, jika lou han betina maksimal berukuran 6 inci. Louhan sudah matang kelamin pada usia 8-10 bulan dan siap untuk dikawinkan. Pada dasarnya jika sudah mau dijodohkan, louhan tersebut sudah matang gonad dan siap berbiak.
Untuk mengawinkan louhan siapkan akuarium yang berukuran 120 cm x 60 cm x 50 cm atau 150 cm x 77 cm x 60 cm dengan ketebalan kaca 10 mm. isiah akuarium dengan air setinggi 45-50 cm. pasang filter sebagai sarana pembersih air.
Persiapan Akuarium
Selanjutnya gunakan akuarium liquid filter atau buble filter. Dapat juga ditambahkan pompa arus agar air terus beriak yang berfungsi sebagai pemasok oksigen. Pasang pemanas air (heater) untuk menjaga kestabilan suhu air dan tempelkan juga thermometer untuk mengontrol fluktuasi temperature air.
Sebagai patokan, suhu air optimal yang bisa ditoleransi lou han adalah 27-28° C. Akuarium sebaiknya diletakkan disudut ruangan aga lou han tidak terganggu saat pemijahan. Tutup bagian muka dan sisa aquarium setengah bagian dengan kertas aga suasana di dalam wadah pembiakan sebaiknya 29-30°C agar daya tetes telur tinggi sampai 90-95%.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan, bagian dasar akuarium tidak perlu disediakan wadah tempat bertelur seperti ceramic incubator atau piring media untuk melekatkan telur karena lou han betina tetap mau bertelur pada media datar seperti dasar akuarium.
Volume air yang dimasukkan ke dalam akuarium sebanyak ¾ tinggi akuarium. Hidupkn aerator atau filter untuk mempercepat proses difusi oksigen dan menghilangkan senyawa gas toxis. Inapkan air selama 2-3 hari dan tutup bagian atas akuarium dengan triplek atau bahan lainnya agar permukaan air tidak terkontaminasi oleh debu dari luar.
Tambahkan larutan Na-EDTA (Natrium-Ethilen Diamine Tetaacetic Acid) dengan takaran 2 tetes untuk 1000 ml air untuk mengikat ion logam berat seperti Cu,Pb yang menjadi racun buat ikan. Selanjutnya sebagai perlindungan dari serangan penyakit, air bisa dibubuhi obat antibiotic dan antifungsi seperti Rot Stop, Blitz Icth atau Super Internal dengan konsentrasi 5-6 tetes.
Dapat juga menggunakan kapsul Tetracilline dengan dosis 1 kapsul dibuka, isinya ditaburkan seluruhnya ke dalam akuarium. Air yang telah diproses tersebut siap digunakan untuk pemijahan.
Proses Pemijahan Ikan Louhan
Pada umumnya poses pemijahan, memijah louhan pada malam hari. Oleh karena itu, jika indukmjantan dan betina sudah terlihat akur maka pada sore hari setelah kedua induk diberi pakan sekat pemisah diangkat.
Louhan jantan akan segera mendatangi betina dan berenang mengelilingi betina sambil merentangkan sirip-siripnya. Louhan betina dengan serta merta mendekatkan tubuhnya pada lou han jantan. Louhan jantan sesekali menggesekan tubuhnya sambil berenang menjauh.
Betina akan berenang mengikuti dan jantan dengan sigap memunguti benda apa saja yang tergeletak di sudut akuarium dan selanjutnya dibersihkan dengan cara mengibas-ngibaskan siripnya. Saat lou han jantan menjauh meninggalkan sudut akuarium, betina segera menggesek-gesekan alat kopulasinya pada dasar akuarium dan telur pun sedikit demi sedikit keluar.
Pada saat telur keluar, betina bergeser ke kiri dank e kanan sehingga telur menjadi tersusun rapi dan tidak saling menumpuk. Pada saat betina bertelur, louhan jantan melakukan gerakan seperti memunguti sesuatu, membersihkan sekitar tempat betina bertelur.
Selang 3 menit, betian akan menjauhi telur dan jantan segera membuahinya dengan memposisikan dirinya seperti menduduki telur-telur tersebut. Setelah beberapa saat kemudian, betiana kembali mendekati telur dan jantan yang masih berada di atas telur segera diusir.
Jantan yang baik tidak akan melayani sikap kasar dari betinanya. Biasanya sebelum diserang untuk kedua kalinya lou han jantan pasti pergi meninggalkan telur. Kadang kala jika jantannya temperamental, akan balas menyerang dan terjadi perkelahian kecil yang selalu dimenangkan oleh betina. Setelah berkelahi betina kembali bertelur dan jantan segera membuahi. Keduanya menjadi tampak sangat akur dan berdekatan di atas telur. Posesi perkawinan ini berlangsung sekitar 2-3 jam.
Saat yang paling tepat untuk memindahkan induk adalah pada pagi hari saat telur yang berwarna bening kecokelatan sudah banyak melekat erat di dasar akuarium. Kedua induk dipindahkan ke akuarium lain sementara telur di biarkan di dalam akuarium pemijahan. Angka indicator pada thermometer, jika menunjukkan angka kurang dari 28°C, segera hidupkan heater. Daya tetes telur bisa mencapai 90% jika suhu stabil pada kisaran 27-28°C.
Telur akan menetas 48-50 jam setelah dipisahkan dari induknya. Burayak yang telah menetas akan berkumpul di dasar akuarium sekitar telur. Untuk mencegah burayak tersedot ke dalamnya, sebaiknya filter dimatikan. Selama 2-3 hari burayak tidak perlu diberi pakan karena masih mempunyai cadangan makanan di dalam kantung telur (yolk sack). Pada hai ke-4 setelah menetas, burayak sudah bisa diberi pakan berupa kutu air putih, Rotifera (Branchionus plicatilis) atau kutu air merah (Moina sp) yang telah disaring. Jika burayak sudah diberi pakan, filter penyaring bisa dihidupkan kembali untuk menjaga kebersihan air, tetapi pralon penyedotnya di pasang sampai ke dasar dan harus di tutup dengan kain basa agar burayak tifak tersedot.
Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.
Artikel lain tentang hewan peliaraan yang anda dapat baca di blog ini, klik untuk membacanya:
Cara Memeliara Ikan Koi
Cara Merawat Ikan Arwana Red
Makanan Ikan Louhan Supaya Cepat Nong-nong
Cara Merawat Anjing Chow chow
Sumber Buku: PERMASALAHAN LOU HAN DAN SOLUSINYA, Penebar Swadaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_Lou_han
Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.
Artikel lain tentang hewan peliaraan yang anda dapat baca di blog ini, klik untuk membacanya:
Cara Memeliara Ikan Koi
Cara Merawat Ikan Arwana Red
Makanan Ikan Louhan Supaya Cepat Nong-nong
Cara Merawat Anjing Chow chow
Sumber Buku: PERMASALAHAN LOU HAN DAN SOLUSINYA, Penebar Swadaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_Lou_han
|
Tonie
Follow @cara_budidaya |
|