;

Thursday, April 10, 2014

Cara Budidaya Kroto Atau Ternak Semut Rangrang

Thursday, April 10, 2014

Untuk memulai budidaya kroto atau ternak semut rangrang ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, namun sebelum memulai pada tahapan-tahapan tersebut  sebaiknya kita mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk memperlancar  budidaya kroto ini. Untuk langkah pertama yaitu kita siapkan terlebih dahulu  peralatan yang dibutuhkan diantaranya : rak susun, toples atau pipa, dan wadah untuk pakan dan minum.

Budidaya kroto, Cara Budidaya Kroto, ternak kroto, Budidaya Semut  Rangrang, cara ternak kroto, budi daya kroto, ternak semut rangrang, budidaya kroto rumahan

Pembuatan Rak Untuk Budidaya Kroto

Rak yang dipakai bisa dari bahan besi, kayu atau pipa yang disambung. Rak besi ini bertujuan untuk koloni semut rangrang agar mereka dapat hidup di sekitar rak itu saja tidak keluar dari area rak tersebut, selain itu dengan  adanya rak tersebut kita dapat memonitor perkembangan  semut rangrang yang ada didalamnya.

Ukuran rak yang standar yaitu memiliki tinggi 1,5 m panjang 2m dan lebarnya 0,5m. Kemudian buatlah tahapan-tahapan pada rak tersebut dengan  ketinggian 30-40 cm dengan alas triplek, dan untuk ketinggian kaki dari batasan lantai ke rak yang paling bawah ukurannya sama yaitu 30 cm, hal ini menjaga semut supaya tidak keluar dari rak.

Sama halnya seperti rak untuk budidaya ulat hongkong, rak untuk budidaya kroto atau semut rangrang pun bagian kaki rak harus memakai wadah yang berisikan air atau oili, hal ini bertujuan untuk menjaga semut keluar dari rak atau kabur.

Rumah Sarang Untuk Semut Rangrang

Media yang biasa digunakan untuk tempat sarang semut rangrang yang sering di pakai oleh para peternak semut rangrang yaitu toples plastik dan pipa.  Apabila kita menggunakan toples maka buatkan lubang pada toples tersebut dengan  diameter 1 cm dibagian samping atas toples, hal ini penting karena lubang kecil ini nantinya akan dijadikan jalur  untuk keluar masuk semut rangrang tersebut pada saat mengambil pakan yang berada diluar toples.

Setelah toples dilubangi maka semut rangrang siap untuk dimasukan, setelah semut masuk pada toples maka toples yang sudah dilubangi tersebut, tutup lubangnya sekitar 2-3 jam hal ini dilakukan supaya semut yang baru mendiami toples tersebut dapat beradaptasi  di dalam toples tersebut.

Sedangkan apabila anda ingin menggunakan pipa pvc atau paralon maka yang harus diperhatikan ukuran pipa tersebut, ukuran pipa yang akan digunakan yang memiliki ukuran 1,5 atau 2 inci, dan perlu diperhatikan bahwa ukuran ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas semut tersebut ketika menghasilkan kroto.

Setelah anda mendapatkan pipa yang sesuai, potonglah pipa tersebut dengan ukuran panjang 20 cm, ukuran ini untuk memudahkan penyimpanan pipa tersebut di atas rak.

Tempat Pakan Untuk Semut Rangrang

Seperti yang telah ditulis pada postingan sebelumnya bahwa jenis pakan untuk semut rangrang ada beberapa macam, jenis-jenis pakan ini sangat berpengaruh pada perkembangan semut rangrang dan secara otomatis juga akan berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas kroto yang dihasilkan.
Untuk lebih jelasnya apa saja pakan tersebut silahkan baca dulu di sini Pakan Semut Rangrang.

Setelah kita mengetahui jenis pakan untuk budidaya kroto ini, selanjutnya yang tidak kalah pentingnya yaitu tempat pakannya. Untuk tempat atau wadah pakan ini kita  bisa menggunakan baki atau nampan plastic, jumlah yang disediakan minimal 2. 

Dan yang harus diperhatikan pada tempat pakan ini yaitu harus selalu terisi makanan jangan sampai kosong, biasanya kalau tidak tersedia makanan semut rangrang akan berusaha keluar dari rak tersebut untuk mencari makan. Kemudian satu hal lagi yang perlu diperhatikan yaitu tempat pakan harus selalu bersih.

Cara Menyimpan Bibit Semut Rangrang

Budidaya kroto toples, Budidaya kroto, Cara Budidaya Kroto, ternak kroto, Budidaya Semut  Rangrang, cara ternak kroto, budi daya kroto, ternak semut rangrang, budidaya kroto rumahan
Bagi anda yang mendapatkan bibit semut dari alam, maka anda tinggal meletakkan sarang semut tersebut di atas pipa (paralon) yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan biarkan sampai daun sarangnya mengering. Biarkan koloni semut rangrang tersebut berpindah secara sendirinya, setelah meninggalkan sarang daun tersebut maka kita ambil dan buang daun bekas sarang tersebut supaya tidak mengotori rak tersebut.

Dan apabila anda mendapatkan atau membeli bibit dari tempat pembibitan, maka anda harus menyebarkan bibit tersebut ke susunan selongsong pipa paralon pada rak. Kemudian anda selipkan 1-2 selongsong paralon yang berisi koloni diantara 10-25 selongsong paralon  yang sudah disusun, dengan cara tersebut semut rangrang akan membentuk sarang baru secara alami dengan merajut jaring-jaring dari telur semut, dan secara alami semut-semut tersebut akan menghasilkan kroto-kroto pada tempat tersebut.

Bisnis budidaya kroto ini sangat menjanjikan dari segi ekonomi, seperti yang pernah saya bahas sebelumnya bahwa konsumen kroto tidak hanya di Indonesia saja bahkan sampai juga ke Malaysia (lebih lengkap baca di sini Bisnis Kroto). 

Maka bagi anda yang ingin mencoba atau baru memulai bisnis kroto ini saya sarankan harus memahami terlebih dahulu kehidupan tentang semut rangrang ini, supaya pada saat kita membudidayakan semut rangrang ini kita dapat meminimalisir kegagalan-kegagalan (kerugian).

Dan satu lagi saran saya, apabila anda ingin paham betul tentang panduan cara budidaya kroto modern ini silahkan anda baca buku yang berjudul “kupas Tuntas BUDIDAYA KROTO CARA MODERN” yang ditulis oleh BAYOU PRAYOGA, dan diterbitkan oleh Penebar Swadaya. Buku tersebut mengupas semua seputar kroto dan cara budidayanya secara lengkap.

Selanjutnya anda dapat membaca postingan sebelumnya :

Cara Merawat Murai Batu Untuk Lomba
Cara Ternak Kenari Yorshire


Sumber Buku : Kupas Tuntas BUDIDAYA KROTO CARA MODERN  Penerbit, Penebar Swadaya
Sumber Gambar : http://nestbirds1.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 6:57 AM

Wednesday, April 9, 2014

Pakan Ternak Semut Rangrang Budidaya Kroto

Wednesday, April 9, 2014

Meningkatnya permintaan  terhadap kroto di pasaran membuat para (pengepul) pemasok kroto di wilayah-wilayah yang terbiasa menyuplai kroto ini sering kewalahan, karena kebanyakan pemasok-pemasok kroto ini mengandalkan dari buruan para pencari semut rangrang atau kroto dari alam.

Budidaya kroto, ternak kroto, Cara ternak kroto, cara budidaya kroto, Budidaya Semut Rangrang, Budi daya Kroto, ternak semut rangrang, budidaya kroto rumahan
Dengan adanya kondisi seperti itulah banyak orang yang mulai melirik semut rangrang ini untuk mencoba dibudidayakan atau budidaya kroto. Memang kalau kita lihat dengan keadaan seperti itu (permintaan yang sangat besar) budidaya kroto ini sangat menjanjikan dari segi bisnis. 

Tiga Cara Ternak Semut Rangrang Atau Budidaya Kroto

Cara ternak atau budidaya kroto ini ada tiga cara yang sering dilakukan oleh para peternak, yaitu ada yang menggunakan cara tradisional, semimodern, dan modern. Dari ketiga pilihan itu ternyata yang paling diminati yaitu dengan cara modern.

Cara modern ini banyak dipilih oleh para peternak kroto karena memiliki cara yang cukup mudah dan episien dari segi tempat atau lahan. Namun walaupun budidaya kroto ini dilakukan sekitar rumah atau disekitar lingkungan rumah tetap ada hal-hal yang harus diperhatikan. 

Diantaranya seperti suhu, suhu yang baik untuk budidaya kroto ini 26°C-34°C dengan tingkat kelembapan relatif sekitar 62%-92%. Dengan  acuan suhu diatas tersebut, apabila kita ingin membudidayakan kroto dilingkungan rumah yang berelokasi di perkotaan, maka sebaiknya kita merekayasanya dengan  berbagai cara agar suhu yang didapatkan semut rangrang tersebut menyerupai di alam aslinya.

Apabila dari segi tempat berkumpulnya koloni semut rangrang ini sudah bisa kita rekayasa sedemikian rupa  (menyerupai alam aslinya), namun dari segi pakan sebaiknya kita harus memahami dan mengetahui terlebih dahulu kebutuhan sesuai dengan habitatnya di alam sana, karena hal ini sangat berpengaruh besar terhadap hasil kroto yang akan kita dapatkan (pada saat panen kroto).

Pakan Semut Rangrang

Semut rangrang yang mendapatkan pakan yang baik akan memproduksi kroto yang maksimal, karena secara tidak langsung asupan pakan yang berkualitas akan mendorong semut rangrang memproduksi kroto yang banyak dan berkualitas.

Tahukaha anda? Ternyata semut juga sangat membutuhkan asupan makanan yang bergizi seperti protein dan karbohidrat. Dua factor inilah yang sangat menentukan kestabilan tubuh semut rangrang supaya optimal dalam menghasilkan kroto. Untuk memenuhi itu semua maka berikanlah semut rangrang dengan makanan seperti ulat hongkong, jangkrik dan gula pasir sebagai sumber karbohidrat.

Ulat Hongkong mengandung protein yang cukup tinggi, maka apabila semut rangrang diberi pakan dengan ulat hongkong ini sangat baik untuk memenuhi proteinnya. Kandungan nutrisi pada ulat hongkong diantaranya, protein kasar mencapai 48%, lemak kasar 40%, abu hingga 3%, kadar air mencapai 57%, serta kandungan bahan ekstra non nitrogen (BETN) sebesar 8%.

Gula Pasir dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat yang dibutuhkan semut rangrang, cara pemeberian gula ini terlebih dahulu dilarutkan dalam air, 1 sendok makan gula pasir dapat dilarutkan dalam 200 ml air, air gula ini akan habis dalam waktu 2-3 hari (tergantung banyaknya koloni).

Jangkrik, pakan selanjutnya yaitu jangkrik, jangkrik bisa menjadi sumber protein alternatif disamping ulat hongkong. Biasanya jangkrik akan dihisap oleh semut hanya bagian dalamnya saja, dan setelah habis bagian dalamnya semut rangrang akan membiarkan cangkang jangkrik bagian luaranya.

Untuk mengetahui bagai mana Panduan budidayanya silahkan baca di sini  Cara Budidaya Kroto

Sumber Buku : Kupas Tuntas BUDIDAYA KROTO CARA MODERN  Penerbit, Penebar Swadaya
Sumber Gambar : http://ngm.nationalgeographic.com/


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 7:42 AM

Tuesday, April 8, 2014

Bisnis Budidaya Kroto Atau Ternak Kroto Menjanjikan

Tuesday, April 8, 2014

Bagi sebagian orang mungkin kehadiran semut rangrang ini sangat mengganggu bagi tanamannya, padahal kalau kita amati lebih lanjut semut rangrang atau kroto ini sangat besar manfaatnya bagi keberlangsungan hidup tanaman tersebut. Karena secara tidak langsung keberadaan semut rangrang atau kroto ini dapat menjaga tanaman tersebut dari serangan hama serangga yang dapat menggangu tanaman tersebut.

Kroto, Budidaya Kroto, Ternak Kroto, Cara ternak kroto, cara budidaya kroto, budidaya semut rangrang, budi daya kroto, ternak semut rangrangItu adalah salah satu contoh manfaat dari keberadaan semut rangrang atau kroto pada tanaman, selain itu manfaat lain dari semut rangrang atau kroto ini yaitu sering dijadikan pakan sumber protein bagi burung ocehan atau bahasa para kicau mania sering menyebutnya extra fooding, disamping jangkrik dan ulat hongkong

Dengan adanya khasiat atau manfaat  dari semut rangrang atau kroto tersebut, ini bisa menjadi ladang usaha atau ladang bisnis bagi kita yang ingin memulai bisnis ternak kroto atau budidaya kroto.

Market Semut Rangrang atau Kroto

Mungkin bagi anda yang sudah mengetahui siapa saja yang paling sering membutuhkan semut rangrang atau kroto ini pasti sudah mengetahui market semut rangrang atau kroto ini, ya seperti para hobiis burung kicauan dan para hobiis ikan atau para mancing mania. 

Namun tahukah anda? kebutuhan untuk memenuhi market tersebut ternyata cukup besar jumlahnya, bahkan negara Malaysia pun untuk memenuhi kebutuhan semut rangrang atau kroto ini mereka mengimpornya dari negara kita. Seperti pulau Kalimantan, Bali, Lombok, dan Sumbawa adalah wilayah penghasil kroto atau semut rangrang terbesar.

Walaupun Mahal, Kroto atau Semut  Rangrang Tetap Laris

Demi meningkatkan kualitas burung ocehan kesayangannya, para hobiis burung ocehan seperti hobiis murai batu, hobiis anis merah, anis kembang, kacer, kenari, Pleci dan hobiis burung ocehan yang lainnya, rela mengeluarkan uang untuk membeli si semut rangrang atau kroto ini, walaupun harganya cukup tinggi.

Di berbagai daerah di Indonesia, harga kroto berkisar Rp 150.000-Rp 200.000/kg, terutama saat suplai sedang berkurang. Di kota besar seperti  Jakarta, harga jual pemburu ke pengepul bisa mencapai Rp 100.000/kg. Harganya bisa melonjak sedemikian rupa karena sarang yang dijual merupakan sarang semut rangrang yang langsung diambil dari alam tanpa dibudidayakan terlebih dahulu.

Factor lingkungan seperti cuaca atau musim membawa pengaruh besar pada nilai ekonomi kroto. Sudah jadi siklus tahunan, setiap musim hujan tiba kroto menjadi barang langka. Di daerah Surakarta, kelangkaan itu membuat harga kroto melejit hingga mencapai Rp 60.000/kg. Di Bandung, kroto dihargai Rp 80.000/kg. Bahkan di Jakarta harganya lebih melonjak lagi. Pada musim kemarau, harga kroto Rp 120.000/kg semantara saat musim hujan bisa mencapai Rp 150.000/kg (sumber : Buku “Kupas Tuntas BUDIDAYA KROTO CARA MODERN”  Penerbit, Penebar Swadaya.)

Cara Budidaya Kroto atau Ternak Kroto

Dengan adanya permintaan yang tinggi terhadap semut rangrang atau kroto ini, maka tidak ada salahnya apabila kita mencoba untuk berbisnis ternak kroto atau budidaya kroto ini.
Namun sebelum memulai budidaya atau ternak sebaiknya kita mengetahui cara atau panduan menernaknya terlebih dahulu. Karena untuk menernakan kroto ini ada tiga cara yang biasa para peternak lakukan, diantaranya, Cara Tradisional, Cara Semimodern, dan Cara Modern.  Untuk lebih jelasnya silahkan baca klik di sini  Cara Budidaya Kroto

Sumber Gambar : http://www.alexanderwild.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 8:00 AM

Monday, April 7, 2014

Ulat Sutera

Monday, April 7, 2014

Sudah sejak zaman dahulu, ulat sutera diusahakan manusia untuk diambil seratnya sebgai bahan untuk membuat kain tenun yang bermutu tinggi. Sifat ulat sutera yang liar samapi menjadi serangga piaraan seperti yang dikenal dan diusahakan sekarang ini memerlukan ketekunan dan waktu yang cukup lama. Akhirnya ulat sutera yang diusahakan secara sunggug-sungguh menghasilkan manfaat social ekonomi yang cukup tinggi.

ulat sutera, ulat sutra, budidaya ulat sutera, kepompong ulat sutera, ternak ulat sutera, bisnis ulat sutera
Ulat sutera (Bmbyx mori) membutuhkan daun murbei sebagai makanannya. Sebelum mulai pemeliharaan ulat sutera, tanaman murbei harus sudah siap diambil daunnya sebagai bahan makanan.  Ulat yang sudah menjadi serangga piaraan sangat peka terhadap factor-faktor lingkungan.Oleh karena itu, pemeliharaan ulat sutera memerlukan tempat atau ruangan yang memiliki suhu dan kelembapan yang cocok dengan ulat sutera yang dipelihara.

Jenis-jenis ulat sutera

Jenis ulat sutera yang menghasilkan sutera alam berdasarkan kebiasaan hidupnya dibagi dua kelompok.
1. Ulat sutera liar (Wilik Silkworm), yaitu ulat sutera yang biasa hidup bebas dibeberapa pohon.
2. Ulat sutera yang dipelihara di dalam ruangan dan merupakan penghasil utama ulat sutera yang meliputi 95% produksi sutera dunia.

Ulat sutera yang tergolong sebagai ulat sutera liar adalah sebagai berikut.

  • Philosamia ricini Hutt (ulat sutera eri) Ulat ini makan daun jarak (Ricinus communis L) dan di India hasil suteranya disebut ulat eri.
  • Antheraea pernyi Guerin (ulat sutera tasar Cina). Ulat ini makan daun Quercus sp dan sutera yang dihasilakn disebut sutera tasar.
  • Anthereae yamamai Guerin (ulat sutera tasar Jepang). Ulat ini makan daun Alianthus sp.daun suteranya disebut sutera tasar.
  • Anthereae mylitta Drury (ulat sutera tasar India). Ulat ini makan daun ketapang (Terminalia sp.) meranti (Shorea sp) dan bungur (Lagerstomeia sp.). Sutera yang dihasilkan disebut sutera tasar.

Jenis ulat sutera yang paling banyak  dipelihara untuk memproduksi bahan sutera adalah Bombyk mori. Ulat sutera ini makan daun murbei ( Morus sp.). Ulat sutera Bombyx diduga nama serangga penghasil serat yang termasuk dalam familia Bombycidae. Kata mori berasal dari Morus (murbei) yang daunnya merupakan makanan ulat ini. Pada daun murbei terdapat suatu zat perangsang berupa glukosida dan penolakan memakan daun tumbuhan lain karena tidak adanya zat perangsang tersebut.

Sistematika Ulat sutera

Sistematika ulat sutera (Bombyx mori) adalah sebagai berikut.
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Mombycidae
Genus : Bombyx
Spesies : Bombyx mori L

Pemeliharaan Ulat sutera

Pemeliharaan ulat sutera tergantung pada keadaan alam dan kemampuan  manusia. Pemeliharaan ulat sutera perlu memiliki iklim dan tanah yang cocok bagi kehidupan ulat sutera. Keadaan alam yang cocok bagi kehidupan ulat sutera dapat menghasilkan kokon dakam jumlah banyak dan berkualitas tinggi. Sedangkan unsure kemampuan manusia yang dibutuhkan adalah kemauan dan semangat memelihara ulat sutera disertai denagn bekerja yang rajin. Jika syarat-syarat ini terpenuhi, maka dapat diterangkan tentang waktu dan besarnya usaha pemeliharaan ulat sutera.

Daerah yang paling cocok untuk pemeliharaan ulat sutera adalah yang mempunyai suhu 20°C-30°C. Ulat yang masih kecil memrlukan suhu agak tinggi. Di negra tropis, seperti Indonesia, pemeliharaan ulat sutera sepanjang tahun dapat dilakukan terus-menerus. Pemeliharaan ulat sutera perlu diatur agar hasil daun murbei dapat mencukupi kebutuhan jumlah ulat yang dipelihara sepanjang tahun. Tenaga manusia, peralatan, dan tempat pemeliharaan yang memadai perlu dipersiapkan jauh sebelumnya.


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 7:30 AM

Ikan Kakap Dan Cara Pemeliharaannya

Pemeliharaan ikan kakap dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemeliharaan benih ikan kakap atau biasa disebut pendederan, dan pemeliharaan ikan konsumsi atau pembesaran. Benih ikan kakap yang diperoleh di alam dengan ukuran sekitar 5-10 cm langsung dibesarkan didalam tambak atau keramba. Akan tetapi, benih yang diperoleh dari Balai Benih ikan sebaiknya lebih dahulu didederkan dikurungan tersendiri.

Ikan kakap, ikan kakap merah, harga ikan kakap, budidaya ikan kakap, ternak ikan kakap, kakap merah

Pendederan Ikan Kakap

Pendederan benih ikan kakap biasanya dilakukan dengan menggunakan keramba apung yang berukuran kecil, seperti 1 x 1 x 1 meter. Benih yang didederkan berasal dari Balai pembenihan dengan ukuran 1,5-2 cm atau berumur sekitar 30-50 hari. 

Untuk ukuran keramba seperti diatas, padat penebarannya sekitar 300-500 ekor. Pemeliharaan ikan kakap diatas berlangsung 2-3 bulan sehingga nantinya benih telah berukuran gelondong saat dipanen, yaitu sekitar 5-8 cm. Ukuran ini sudah dapat ditebar ke dalam tambak. 

Namun, bila didederkan lagi akan lebih baik, tetapi padat penebarannya sedikit dikurangi, yaitu 300-400 ekor. Setelah pemeliharaan sekitar 2-3 bulan, benih telah berumur mencapai 10 bulan atau lebih, dan ukuran ini sangat baik berada ditambak maupun di KJA.

Pemeliharaan Ikan Kakap Untuk Konsumsi

Pemeliharaan ikan kakap ditambak dapat dilakukan dengan system monokultur (memelihara satu jenis dalam spesies yang sama) dan polikultur (memelihara beberapa jenis ikan/lebih dari satu jenis dalam spesies yang berbeda).

Budidaya monokultur dapat dilakukan dengan kepadatan 5.000-6.000 ekor per hectare dengan ukuran benih yang ditebar antara 8-10 cm. Budi daya polikultur dapat dilakukan denagn mencampurkan ikan kakap dengan ikan nila (Oreochromis niloticus) atau dengan rumput laut. Penebaran pertama untuk ikan nila dengan padat penebaran 3.000-5.000 ekor per hectare, dan penebaran berikutnya, yaitu benih ikan kakap denagn padat penebaran 3.000-5.000 ekor per hectare, dan penebaran berikutnya, yaitu benih ikan kakap dengan padat penebaran 3.000-5.000 ekor per hectare. 

Untuk polikultur ikan kakap dengan rumput laut, padat penebaran ikan kakap ukuran gelondongan sekitar 3.000-5.000 ekor perhektare, dan bibit rumput rumput laut 3.000-5.000 kg per hectare. Bila pemeliharaan dilakukan pada KJA, benih  yang dipelihara disesuaikan dengan ukuran mata jarring. Hal ini untuk mencegah lolosnya ikan-ikan yang berukuran lebih kecil dari mata jarring.

Kriteria Ukuran Mata jarring dengan ukuran Ikan yang Ditebar.

Ukuran mata jarring Ukuran panjang Ikan
0,5 cm 1,2 cm
1 cm                                5-10 cm
2 cm                                20-30cm
4 cm                               30 cm
Padat penebaran di KJA untuk benih yang berukuran 10 cm atau lebih, yaitu 8-10 ekor per meter persegi.

Pemberian Pakan Untuk Ikan Kakap

Ikan kakap yang dipelihara di dalam tambak dapat diberi makanan berupa ikan sudah segar sebanyak 7-10 kg untuk 1 kg ikan kakap. Ini juga dilakukan pada ikan-ikan kakap yang dipelihara pada KJA.
Pemberian makanan dilakukan sekali dalam sehari di saat air pasang. 

Pada permulaan pemberian, pakan harus diberikan dalam jumlah yang sedikit sambil memperhatikan, apakah ikan-ikan itu mau makan atau tidak. Apabila ikan-ikan itu kelihatan rakus, akan segera diperbanyak dan disebar pada seluruh area budi daya. Jika ikan-ikan terlihat malas, maka perlu dilakukan pemeriksaan kimia dan fisika air, antara lain suhu, salinitas, O2, dan pH.


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 6:53 AM

Saturday, April 5, 2014

Ternak Burung Parkit Dan Menentukan Jenis Kelaminnya

Saturday, April 5, 2014

Dalam pembudidayaan atau ternak burung parkit hal ini cukup penting, karena harus diketahui secara pasti mana parkit jantan dan mana betina. Sebab ini nantinya akan sangat menentukan dalam usaha untuk menjodohkan atau mengembangbiakkan burung parkit itu. Bila kita tidak  mengetahui mana jantan dan betina, maka selamanya tidak akan bisa berkembang biak, dan ini tentunya akan merugikan dalam usaha untuk pembibitan. 

Burung parkit, ternak burung parkit, parkit, budidaya burung parkit, harga parkit, harga parkit holland


Menentukkan jenis kelamin hanya berdasarkan bentuk tubuh atau warna bulu dan cirri-cirinya secara sepintas lalu tidaklah cukup. Tetapi benar-benar harus diteliti sedekat mungkin agar dapat dipastikan yang jantan dan betina.

Memang dalam rangka menentukkan parkit jantan dan betina perlu dibutuhkan suatu pengalaman. Namun dengan ketekunan latihan yang terus-menerus, pada akhirnya nanti akan bisa ditilik secara pasti antara jantan dan betina. 

Tanda-tanda yang paling mudah untuk menentukkan adalah sebagai berikut.


  • Ciri-ciri Parkit jantan


Dahi bagian kepala lebih tinggi (lebih maju)
Ubun-ubun berbentuk tinggi membulat
Cuping hidung cenderung lebih kasar dan berwarna semburat biru

  • Ciri-ciri Parkit betina


Dahi bagian kepala berbentuk rendah dan lebih datar
Bagian ubun-ubun rendah dan juga agak mendatar
Cuping hidung cenderung lebih halus dengan warna pelisir keputih-putihan dan berwarna agak                        kecoklatan.

Perlu diketahui bahwa bagian cuping hidung untuk parkit albino (warna putih) atau parkit yang belum dewasa. Seringkali sulit untuk ditentukan warnanya. Karena itu untuk jenis parkit seperti ini cara pembedaannya harus dilihat dari bentuk kepala dan bentuk cuping hidung.

Kekeliruan dalam menentukan jenis kelamin akan sangat merugikkan. Karena tidak bisa dikembangbiakkan. Misalnya jantan semua, jelas tidak akan menghasilkan telur, sedangkan bila betina semua dapat bertelur tetapi tidak akan menetas.

Selain itu kelak pada waktu hendak menjodohkan juga harus diketahui secara pasti garis keturunannya. Jangan sekali-kali menjodohkan atau menernakan parkit yang masih sedarah. Karena hasilnya kurang baik.

Cara menjodohkan parkit

Burung parkit hampir sama dengan burung dara, yaitu hidup secara berpasang-pasangan atau monogami. Kehidupan cara monogami berlangsung terus sampai mereka berpisah dengan sendirinya karena mati atau karena dipisahkan secara paksa untuk tujuan tertentu, misalnya karena sakit atau karena memang harus dipisahkan sementara.

Untuk membuat agar parkit dapat hidup sejodoh dengan pasangannya seperti burung dara, bukanlah pekerjaan sulit, asalkan cara-cara dapat menjodohkan mengikuti sifat alami dari burung parkit itu sendiri. Dan tujuan dalam menjodohkan tentunya agar berkembang biak sehingga menghasilkan keturunan yang baik untuk generasi mendatang. Untuk itu factor ini tidak lepas dari masalah bibit dan bagaimana cara mengawinkannya.

Memilih bibit yang baik

Untuk mengatasi hal itu dalam memilih calon bibit harus memperhatikan hal-hal berikut:

  • Seyogyanya membeli bibit langsung pada peternak yang sudah berpengalaman atau bisa juga meminta nasehat pada Balai Pembibitan yang ditangani oleh pemerintah daerah setempat.
  • Perhatikan brosur-brosur parkit yang banyak diedarkan oleh poultry shop setempat.
  • Bibit jantan dan betina seyogyanya dibeli dari peternak yang berbeda untuk menghindari “perkawinan sedarah”. Tetapi bila harus  membeli pada peternak yang sama, pastikan bahwa parkit yang hendak dijodohkan bukan berasal dari garis keturunan yang sama.
  • Pilihlah bibit yang belum pernah dijodohkan. Untuk itu seyogyanya memilih parkit yang masih muda.
  • Bentuk badan ideal, dan memnuhi syarat sebagai calon bibit yang baik.
Artikel sebelumnya yang anda dapat baca  Cara Menjinakan Burng Parkit dan Jenis - Jenis Burung Parkit

Sumber Buku: "PENANGKARAN BURUNG PARKIT" Penerbit: CV. Aneka Solo
Sumber Gambar : http://www.thelensflare.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 8:36 AM