;

Friday, February 22, 2013

Cara Menetaskan Telur Kura-Kura dan Ternak Kura-Kura Brazil

Friday, February 22, 2013

Sama halnya seperti telur-telur hewan pada umumnya, cara menetaskan telur kura-kura dibutuhkan suhu udara yang cukup hangat. Apabila suhu semakin dingin pastinya telur-telur tersebut akan semakin lama menetas. Begitu pun dengan telur kura-kura yang akan ditetaskan, suhu yang dibutuhkan untuk memenuhi telur kura-kura supaya menetas ialah 27,8° - 29,4°C.


cara menetaskan telur kura-kura brazil, ternak kura-kura brazilDengan suhu seperti itu telur kura-kura akan menetas dalam waktu ± 85 hari. Namun apabila suhu kurang hangat bisa mencapai 110 hari, tetapi sebaliknya apabila suhu sesuai dengan yang diinginkan oleh telur kura-kura tersebut, maka telur-telur tersebut akan menetas pada hari ke 65.

Suhu di atas 30,6°C termasuk terlalu tinggi dan batasan suhu terrendah  23,9°C. jadi kita harus menjaga suhu supaya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Dan yang paling penting untuk melakukan proses inkubasi ini yaitu menjaga kelembaban dan suhu.


Alat-alat yang dibutuhkan untuk proses inkubasi ini, yaitu :
  1. Akuarium yang memuat kapasitas air 10 galon (37,9 liter) atau bisa juga menggunakan tempat/wadah lain  yang berukuran sama. Kenapa menggunakan akuarium ? Karena akuarium bentuknya transparan.
  2. Critter cage atau akuarium plastik yang banyak kita jumpai do took-toko ikan hias. Akuarium ini dilengkapi dengan tutup plastic pada bagian atasnya
  3. Thermometer akuarium 2 buah dan 1 buah pengukur kelembaban.
  4. Sebuah pemanas air yang dilengkapi dengan pengontrol temperature
  5. Substrate, seperti pasir, peat moss, vermiculite, tanah tanaman, aspen bedding, dll.
Selanjutnya setelah peralatan tersebut terkumpul, kita mulai dengan langkah-langkahnya :

1.  Tuangkan air hangat ke dalam akuarium hingga mencapai ketinggian ± 8 cm. kemudian tempatkan alat pemanas air di dasar akuarium. Atur suhu pemmanas pada suhu paling rendah. Tempatkan 1 termometer dalam air agar kita dapat mengetahui suhu air. Kemudian biarkan suhu air menjadi stabil selama 1 atau 2 jam, lalu atur suhu pemanas sampai mencapai suhu stabil antara 26,7°C – 28,9°C.

2.    Masukan substrate pada critter cage hingga mencapai setengah tinggi media. Substrate-nya harus lebab, tetapi tidak telalu basah. Bila menggunakan aspen bedding atau peat moss, kita bisa tempatkan di dalam mangkok selama 15-20 menit agar air dapat menyerap masuk. Sebelum aspen bedding atau peat moss ke dalam critter cage, terlebih dahulu diperas agar tidak terlalu banyak air.

3.    Tempatkan thermometer yang satunya lagi setengah masuk ke dalam substrate. Hal ini supaya kita dapat mengetahui suhu yang didapatkan oleh telur ketika telursudah berada di atas substrate.  Kemudian bentuk substrate tersebut untuk menyimpan telur supaya telur tidak bergeser. Dan jangan menutup telur dengan substrate supaya kita bisa mengamati telur tersebut, busuk atau tidak. Perlu diperhatikan juga letak telur pada media sebelumnya, apabila telur pada mmedia tanah sebelumnya sudah memiliki posisi yang benr maka kita tidak boleh merubahnya ketika di masukan ke tempat incubator, caranya, dengan menandai dengan pensil posisi telur yang berada di bawah tanah supaya tidak keliru. Karena telur yang terganggu karena diputarbalikan akan menyebabkan matinya embrio.

4.    Tempatkan pengukur kelembaban pada bagian atas akuarium

5.    Ketika kita sudah memperoleh suhu stabil pada akuarium, tempatkan critter cage ke dalamnya. Apabila mengapung, gunakan batu atau benda lain supaya tenggelam.

6.    Gunakan penutup berrjaring untuk menutupi bagian atas akuarium. Dan jarring-jaring tersebut tutup kembali dengan busa filter agar menjaga suhu kelembaban tetap stabil.

7.    Untuk menjaga suhu tetap stabil, 1-2 hari sekali kita harus menge cek kedua thermometer tersebut, dan atur suhu heater agar suhu tetap berada pada jangkauan yang diinginkan. Substrate pun harus tetap basah, apabila mengering basahi lagi dan usahakan tidak mengangkat dan tidak mengganggu telur-telurnya.

8.    Apabila ada telur yang keriput (peyot) secepatnya telur tersebut dikeluarkan, hal ini bisa diakibatkan oleh kelembaban pada incubator terlalu rendah. Dan telur yang sudah benar-benar rusak akan mengeriput (peyot) sekali, berwarna hitam, mengecil, dan berbau busuk.

9.    Untuk menjadi acuan keberhasilan proses penetasanan, setiap hari bisa kita catat informasi yang berada di incubator tersebut. Karena informasi tersebut akan menjadi bahan rujukan bagi kita di masa yang akan datang.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 6:08 PM

Cara Budidaya Ikan Nila atau Ternak Nila yang Baik

Ikan Nila salah satu jenis ikan yang dapat hidup di air tawar, ikan ini mudah berkembangbiak atau bereproduksi. Namun untuk menghasilkan ikan nila yang memiliki kualitas yang baik kita perlu melakukan budidaya ikan nila secara intensif. Cara budidaya ikan nila yang baik tahapan awalnya kita harus mengetahui dan memahami karakter ikan nila ini terlebih dahulu.


cara budidaya ikan nila, cara ternak ikan nila, ternak nila, budidaya nilaSebagai dasar untuk melakukan budidaya ikan nila ini, kita perlu mempelajari tingkah laku dan cara reproduksi atau perkembangbiakan ikan. Selain itu, kita perlu memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan gonad induk ikan, telur dan sampai dengan pemeliharaan  calon induk sebagai persiapan peremajaan induk-induk ikan.

Banyak pula orang yang memelihara ikan nila ini bertujuan untuk kepentingan hewan peliharaan semata, karena sifatnya yang mudah beranak ikan nila pun menjadi salah satu hewan peliharaan yang banyak diminati. Selain itu ikan nila sangat baik untuk dikonsumsi karena memiliki kandungan protein hewani yang cukup tinggi di banding ikan mas, mujair, dan belut.


Pemeliharaan Induk Nila

Pemeliharaan induk nila sebaiknya dilakukan secara monokultur, yaitu pemeliharaan iduk jantan dan induk betina dilakukan secara terpisah. Hal bertujuan untuk mempermudah dalam seleksi induk untuk keperluan pemijahan.

Sebelum kolam ikan digunakan sebaiknya dilakukan pengeringan dahulu beberapa hari. Selanjutnya dilakukan pengapuran, hal ini bertujuan untuk pemberantasan hama dan ikan-ikan liar. Jumlah kapur yang digunakan sebanyak 25-200 gram/m².

Kemudian lakukan pemupukan tujuannya untuk menambah persediaan makanan alami di dalam kolam. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50-700 gram/m², bisa juga ditambahkan pupuk buatan yaitu urea dan TSP dengan dosis masing-masing 15 gram dan 10 gram/m²

Ketinggian air kolam 50 cm, apabila tingkat kesuburan atau produktivitas kolam sudah semakin berkurang kita bisa tambahkan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut:
  • Tepung ikan 25%
  • Kopra 10%
  • Dedak halus 65%
  • Makanan pellet yang memiliki kadar protein 20-30%, dengan dosis 2-3% dari berat populasi, dengan pemeberian dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.

Pemilihan Induk Nila

Ciri induk yang baik memiliki organ tubuh yang lengkap tanpa ada cacat sedikit pun. Induk-induk yang dipilih berukuran 100 gram ke atas. Dalam pemilihan induk jantan dan betina ini diperlukan kecermatan sebaik mungkin.

Ciri induk betina: Memiliki tiga lubang urogenital yaitu, lubang anus, lubang genital papilla sebagai keluarnya telur, lubang ketiga lubang urin.

Ciri induk jantan: Memiliki dua lubang urogenital, lubang pertama anus dan lubang kedua sebagai keluarnya urin dan sperma, lubang kedua berbentuk agak menonjol dan meruncing.
Induk jantan ikan nila bisa dikatakan matang jika sudah berumur 4-5 bulan dengan berat 120-180 gram, dengan ciri fisik seluruh tubuhnya berwarna hitam kecuali warna putih pada bagian dagu dan merah cerah pada ujung sirip punggung.

Sedangkan induk betina memiliki ciri fisik berwarna keabu-abuan, dan pada individu  yang lebih besar, biasanya muncul sedikit warna merah pada ujung sirip ekor. Dan induk betina yang matang pada bagian perutnya membesar (tempat telur), agak lembek, dan lubang saluran telur merah dan membengkak.

Cara Pemijahan Ikan Nila

Ikan nila termasuk jenis ikan yang mudah memijah, untuk pemijahan suhu air adalah 26-30 °C dan ketinggian air 40-60 cm. selain itu diusahakan dasar kolam agak berpasir supaya memudahkan induk jantan dalam pembuatan lubang sarang pemijahan.

Kemudian pemijahan dimulai dengan induk jantan yang membuat lubang cekung didasar kolam dengan diameter antara 3-6 cm, kemudian induk betina memijahkan telurnnyya dilubang tersebut untuk dibuahi oleh induk jantan.

Setelah dibuahi telur tersebut akan disimpan didalam mulutnya untuk dierami, dan telur akan menetas sesudah 3-5 hari di dalam mulut. Setelah menetas larva diasuh oleh induknya selama 2 minggu, ketika larva telah menjadi anak ikan dilepas keluar mulut ke bagian kolam yang dangkal.

Tetapi induk nila menjaga anaknya tidak hanya berhenti disitu saja, sang induk masih menemani dan menjaga anak-anaknya yang sedang mencari makan supaya terhindar dari serangan predator atau induk jantan nila. (Sungguh hebat naluri sang ibu… xixixi…)

Pemijahan ikan nila dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1.    Pemijahan dengan system satu kolam
2.    Pemijahan dengan system dua kolam
3.    Pemijahan dengan system platform

Pada postingan kali ini yang akan dibahas adalah pemijahan dengan system dua kolam, system ini lebih baik karena kita tidak usah memindahkan anak ikan ke kolam pendederan karena kolam sudah menyatu  dan disusun secara seri tinggal di beri pembatas.

Ternak nila dengan system dua kola ini pun banyak di gunakan oleh para peternak di Indonesia, karena cukup efektif dari segi tempat dan waktu.

Perbandingan luas kolam antara kolam pemijahan dengan kolam pendederan  yaitu 1 : 2 atau 1 : 4, dasar kolam pertama yang di pergunakan untuk pendederan harus lebih rendah atau dalam (50-60 cm) dibanding kolam ke dua yang dipergunakan untuk pemijahan. Perbandingan antara induk jantan dan induk betina, yaitu 1 ; 2 , 1 : 3 atau 1 : 4.

Untuk pembatas kedua kolam tersebut kita bisa menggunakan anyaman bambu carang atau saringan kasar, supaya induk ikan jantan tidak bisa memangsa anak ikan.

Sebelumnya kolam pendederan perlu dikeringkan kemudian diberi pupuk kandang atau pupuk hijau sebanyak 50-700 gram/m², pupuk kandang yang bisa digunakan seperti kotoran ayam, kotoran sapi, kotoran kerbau dan lain-lain.

Untuk pupuk hijau baik yaitu daun kipahit atau mary gold, daun turi, daun kihujan, lamtoro atau petai cina dan lain-lain. Sebelum ditaburkan ke kolam pupuk hhijau dihaluskan terlebih dahulu.

Artikel lain yang dapat anda baca (klik untuk membacanya) :
Cara Ternak Dan Budidaya Lele
Cara Budidaya Lobster

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 5:41 PM

Budidaya Jentik Nyamuk

Bagi kita yang sering disengat nyamuk mungkin nyamuk adalah serangga yang sangat menjengkelkan, apalagi serangan nyamuk sering datang ketika kita sedang lelap tertidur. Namun dibalik sifat nyamuk yang sering menjengkelkan itu, ada beberapa manfaat besar yaitu jentik-jentik nyamuk digunakan untuk asupan makanan anak ikan maupun ikan dewasa. Maka budidaya jentik nyamuk sekarang banyk dilakukan untuk kepentingan pakan ikan.

budidaya jentik nyamukNyamuk adalah serangga yang hidup di daratan dan memiliki sayap yang dapat terbang di udara. Ada beberapa jenis nyamuk yang kita kenal, diantaranya: nyamuk Anopheles (malaria), nyamuk Aedes (demam berdarah) dan nyamuk biasa (Cuylex).

Nyamuk lebih banyak hidup dan tumbuh berkembang di daerah yang beriklim panas, terutama tempat-tempat yang banyak genangan air dan bersemak, seperti selokan, kolam, rawa, tambak, dan got.

Nyamuk yang sering mmenghisap darah pada  tubuh kita ialah nyamuk yang berjeniskelamin betina, karena nyamuk jantan tidak menghisap darah manusia tetapi mereka lebih banyak mencari makanan dari buah atau tumbuh-tumbuhan dengan menghisap cairannya.

Nyamuk berkembang biak melalui proses perkawinan terlebih dahulu, biasanya nyamuk yang sudah memiliki cadangan makanan atau sesudah menghisap darah setelah  1 minggu nyamuk betina mulai bertelur.

Kemudian mereka mencari tempat seperti air-air yang menggenang untuk menyimpan telurnya, nyamuk meletakan telurnya di permukaan air yang banyak ditumbuhi tumbuhan atau kotoran yang mengapung.

Anak-anak nyamuk disebut jentik-jentik yang hidup di dalam air sebagai plankton sementara atau meroplankton. Pernapasan jentik nyamuk masih menggunakan oksigen dari udara yang diisap dengan trachea, mereka menghisap oksigen dengan cara menyembulkan bagian ekornya ke permukaan air.

Makanan nyamuk terdiri dari kotoran yang sedang membusuk di dalam air dan juga beberapa jenis jasad renik. Untuk menjadi dewasa, jentik-jentik nyamuk ini harus menjadi kepompong terlebih dahulu, lama proses kepompong antara 1-3 hari, setelah keluar dari kepompong baru jentik nyamuk menjadi nyamuk dewasa yang siap untuk menghisap.

Cara Pembibitan

Untuk mendapatkan bibit jentik-jentik nyamuk, terlebih dahulu kita harus mengumpulkan telur-telur nyamuk, caranya:
  1. Sediakan wadah atau ember yang berdiameter 30 cm
  2. Isi ember tersebut dengan air bekas cucian beras atau leri
  3. Simpan ember tersebut di tempat-tempat yang banyak nyamuk
  4. Apabila setelah 3-5 hari air tersebut belum diteluri, sebaiknya kita harus mengganti air leri itu dengan yang baru
  5. Biasanya telur nyamuk akan mengapung dipermukaan air dengan saling menempel satu sama lain sehingga membentuk gambaran  seperti perahu
  6. Kemudian ambil telur-telur tersebut dengan menggunakan lidi dan pindahkan ke tempat lain untuk ditetaskan. Cara mengambil telur dengan lidi ini sebelumnya sala satu  sisi lidi kita ratakan menggunakan pisau. Kemudian lidi kita celupkan ke dalam air dengan kedalaman 1,5 cm, lalu lidi kita miringkan agar telur menempel pada bagian sisi lidi, setelah menempel kemudian angkat untuk dipindahkan  ke tempat penetasan.

Cara Pemeliharaan

Selain air bekas mencuci beras atau leri bisa juga kita gunakan air biasa, namun secara berkala harus kita beri makan. Wadah penetasan nantinya juga bisa kita gunakan untuk tempat pemeliharaannya, makan diusahan jangan menggunakan wadah dari bahan logam.

Kemudian setelah wadah terisi oleh telur nyamuk, tutupi wadah tersebut dengan kelambu atau memasukan wadah tersebut ke dalam kandang yang dindingnya dit

Kita juga bisa memelihara nyamu\k dewasanya dalam kurungan kelambu tersebut sampai bertelur, namun kita masih kesulitan untuk memenuhi kubutuhan asupan makanannya, sebab bila nyamuk tidak menghisap darah segar maka nyamuk betina tidak dapat bertelur.

Artikel lain yang dapat anda baca di blog ini :
Cara Ternak Lele
Cara Budiday Tetraselmis

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

(Sumber: Pakan Alami untuk Ikan, Penerbit CV. CITRA CIPTA PURWOSARI)

Tonie - 8:32 AM

Budidaya Tetraselmis

Di dunia perikanan, pembudiayaan tetraselmis sudah biasa dilakukan, terutama jenis tetraselmis chui.

Tertaselmis mempunyai klorofil(zat hijau daun) sehingga warnanya hijau cerah, dan tetraselmis dapat bergerak dengan cepat layaknya binatang karena tetraselmis mempunyai 4 buah bulu cambuk (flagella).

Karena  tetraselmis berklorofil dan dapat tumbuh subur dengan pemupukan dan sinar matahari, maka tetraselmiskita golongkan kedalam kelompok tumbuhan, yaitu kelompok algae (jenis ganggang)

Tertaselmis berkembang biak dengan cepat melalui pembelahan sel. Protoplasma sel vegetative mengadakan pembelahan berulang-ulang sehingga dari satu sel induk dapat terbentuk 2-16 sel anak. 

Namun, tetraselmis juga dapat berkembang biak dengan cara kawin, yaitu dengan cara membentuk sel-sel kelamin (sel gamet) dari satu induk dapat dihasilkan 2-64 buah  sel gamet, dan apabila sel gamet dan betina bersatu, akan membentuk zigot, kemudian zigot itu membentuk didding sel yang tebal dan kemudian beristirahat.

Apabila masa istirahatnya telah selesai, terbentuklah 4 sel kembaran dari satu zigot yang kemudian tumbuh menjadi sel vegetative yang tumbuh seperti biasa.

budidaya tetraselmis

1.    Pembibitan

Mencari bibit alami tertaselmnis dapat kita lakukan sendiri di perairanlaut dekat pantai. Karena dewasa ini tertaselmis sudah banyak dibudidayakan orang terutama di tempat pembenihan udang, maka kita tinggal membibitnya saja dari tempat itu, kita perlu memurnikan kembali karena bisanya sudah banyak campurannya, baru setelah di anggap murni benar dapat dilakukan pengembangbiakkkan lebih lanjut.

2.    Budidaya dalam jumlah besar

Membudidayakan tertaselmis dapat dilakukan dalam wadah yang berbeda-beda tergantung selera pembudidaya.namun demikian, pembudidayaan dilakukan dalam wadah kapasitas 1 liter, wadah kapasitas 1 galon dan wadah kapasitas 200 liter.

Pembididayaan dalam wadah 1 liter dapat kita gunakan botol elemeyer yang telah dicuci bersih. Brgitu juga dengan selang plastik  dan batu aerasi yang akan kita gunakan.. Setelah itu baru kita isi dengan air medium, yaitu air laut yang berkadar garam sekitar 15 per millimeter, lalu kita sterilkan twerlebih dahulu dengan cara kita rebus, lalu kita beri larutan klorin atau penyinaran dengan lampu ultraviolet. Setelah itu, barulah kita campur dengan pupuk yang telah kita buat sebelumnya. 

Pupuk tersebut terdiri dari berbagai macam bahan kimia yang jenis dan ukurannya sudah ditentukan. Setelah itu, baru kita taburi bibit tetraselmis sebanyak 100.000 swl/ml. selanjutnya , kita letakkan pada ruangan yang teduh atau ber- AC dengan bantuan penyinaran dari lampu neon dan air selalu diudarai terus-menerus, setelah 5 hari biasanya tetraselmis sudah berkembang dengan kepadatan antara 4-5 juta sel/ml.

Pembudidayaan  skal kecil ini hasilnya akan kita gunakan untuk pembudidayaan dalam wada yang lebih besar lagi, yaitu wadah dengan kapasitas 1 galon atau wadah dengan kapasitas 200 liter atau 1 ton namun dengan cara atau tekhnik yang berbeda.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

(Sumber: Pakan Alami untuk Ikan, Penerbit CV. CITRA CIPTA PURWOSARI)

Tonie - 8:24 AM

Cara Budidaya Kutu Air atau Ternak Kutu Air

Kutu air salah satu hewan kecil yang menjadi makanan favorit bagi anak ikan atau benih ikan. itulah salah satu alasan mengapa sekara banyak yang melakukan budidaya kutu air. Kutu air merupakan jenis udang renik, ada beberapaka macam kutu air seperti Daphnia dan Moina yang termasuk dalam family Depphnidae dan kutu air termasuk udang renik yang paling primitif.

Tempat hidup Dephnia dan Moina sebagian besar berkembang di air tawar, tetapi ada juga yang berkembang biak di laut namun tidak sebanyak yang berkembang di air tawar.

Cara makan kutu air cukup unik, karena mereka mencari makanannya hanya dengan menggerak-gerakan  kaki-kakinya yang pipih, dari gerakan tersebut dapat menimbulkan arus air yang membawa makanan sampai makanan tersebur mendekat ke mulutnya.

Makanan kutu air yaitu tumbuh-tumbuhan renik dan sisa-sisa bahan organic yang sedang membusuk. Ciri khas dari hewan yang satu ini yaitu bentuk tubuhnya yang gepeng, bila kita lihat dari atas seperti sebuah cangkang kerang-kerangan.

budidaya kutu air, ternak kutu air, cara budidaya kutu air

Di atas tubuh bagiannya cangkang tersebut membentuk sebuah kantong yang berguna sebagai tempat penampungan dan tempat penyimpan telurnya. Di dalam kantung tersebut telur-telur berkembang menjadi embrio ketika lahir embrio tersenbut sudah tumbuh dewasa.

Kutu air berkembang tanpa proses perkawinan antara induk jantan dan betina atau  secara patenogenetik. Perkembangan pada daphia dan moina terjadi perbedaan, baik pada suhu, keasaman, dan banyaknya anak yang dihasilkan.

Daphnia biasanya kan hidup pada suhu 22°C-30°C. anak daphnia sudah menjadi dewasa ketika sudah berumur 4 hari, umur daphnia dapat mencapai 12 hari dan setiap dua dua hari sekali beranak sebanyak 28 ekor.

Selama hidupnya daphnia dapat beranak sebanyak 7 kali, sedangkan apabila anak moina akan menjadi dewasa setelah umur 5 hari dan umurnya mencapai 30 hari, setiap dua hari sekali moina beranak sebanyak 32 ekor, jadai kalau moina selama hidupnya dapat beranak sebanyak 15 kali.

Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin ini biasanya terjadi pada musim panas, sedangkan pada musim dingin perkembang biakan akan menghasilkan individu janta. Dan setelah dewasa jantan tersebut akan mengawini sang induk dan dariperkawinan itu bisa menghasilkan telur yang lebih besar dibanding telur yang tidak melalui proses perkawinan.

Cara Pembibitan Kutu Air

Untuk mendapatkan bibit pertama-tama kita harus menyediakan tempat atau wadah, setelah tempat siap baru kita bisa mencari bibit kutu air yang masih liar untuk dimasukan ke tempat yang telah kita sediakan, kita bisa mendapatkan bibitnya di rawa-rawa , telaga, danau, waduk, dan tempat-tempat yang terdapat genangan air. Cara untuk menyediakan tempat untuk pembibitan:
  1. Sediakan bak yang telah diisi air tawar
  2. Kemudian masukan potongan jerami dan pupuk kandang sebanyak 0,2 kg/m²
  3. Berilah bantuan oksigen kedalam air
  4. Selanjutnya masukan bibit kutu air yang sudah kita dapat dari alam
  5. Setelah bibit berumur 2 minggu dan warna air sudah berubah menjadi kecokelatan, hal tersebut tandanya sudah ditumbuhi oleh fitoplankton

Cara budidaya Kutu air dalam Jumlah Besar

  1. Sediakan bak-bak dengan ukuran 1 m²
  2. Sediaka kotoran ayam sebanyak 10 kg dan larutkan pada 90 liter air
  3. Kemudian laritan direndam selama 5-10 hari dan usahan diberi udara
  4. Sediakan bungkil kelapa yang halus dan sudah diayak
  5. Pemupukan pertama yang terdiri dari campuran kotoran ayam dan bubuk bungkil kelapa kemudian kita larutkan di dalam kantong gandum atau kantong lainnya, lalu gantung kantong tersebut di atas tempat atau wadah peliharaan dan kita peras supaya cairan keluar samapai benar-benar habis. Pemberian pupuk seperti itu bisa kita lakukan lagi sebanyak dua kali selama pemelihraan berlangsung dengan dosis yang lebih sedikit, sekitar ¼ - ½ dari dosis pemupukan pertama.

Cara Perawatan dan Pemeliharaan

Ada beberapa langkah untuk mengecek kepadatan atau perkemabangan kutu air dalam sebuah wadah atau tempat :
  1. Air yang ada di dalam tempat atau wah kida aduk terlebih dahulu
  2. Kemudian air kita ambil sebanyak 3 kali dengan gelas kecil
  3. Setelah air yang ada dalam gelas didapat kemudian kita tuangkan kedalam Petridis supaya kelihatan jelas dan kita hitung dengan menggunakan pipet, nilai rata-rata hasil perhitungan tersebut kita gunakan untuk mencari kepadatan rata-rata/milliliter.

Untuk mengetahui kesehatan kutu air kita bisa melihatnya dari warna tubuh kutu air tersebut. Warna cokelat kemerahan pertanda kutu air sehat, sedangkan berwarna pucat berarti kutu air tidak sehat.
Apabila dalam proses pemeliharaan ini terdapat jumlah jamur yang cukup banyak maka proses pemeliharaan jangan diteruskan, dan biasanya jamur muncul pada hari ketiga.

Dengan pemeliharaan yang baik maka dapat dipastikan puncak perkemabangan kutu air akan kelihatan setelah 7-10 hari, dengan kepadatan berkisar 3500-5000 ekor/liter, namun apabila kepadatan tersebut kita dapat dalam waktu 10 lebih, maka bisa dikatakan pemeliharaan kurang maksimal, lebih baik segera dipanen dan lakukan budidaya yang baru.

Artike lain yang dapat anda baca :
Cara Budidaya Ikan Cupang
Cara Budidaya Ikan Guppy

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

(Sumber: Pakan Alami untuk Ikan, Penerbit CV. CITRA CIPTA PURWOSARI)


Tonie - 8:13 AM

Budidaya Artemia

Budidaya Artemia sekarang sering dilakukan untuk kebutuhan pakan ikan dan pakan hewan peliharaan laiannya.

budidaya artemiaArtemia adalah sejenis udang primitif. Artemia hidup planktonik di persiran yang berkadar garam tinggi, sedangkan suhu yang dikehendaki antara 25°C-30°C.

Artemia sebagai plankton tidak dapat mempertahankan diri terhadap pemangsa musuh-musuhnya sebab tidak mempunyai cara untuk membela diri. Satu - satunya cara untuk menghindarkan diri dari pemangsa adalah anugerah alloh yang berupa lingkungan hidup berkadar garam tinggi.

Artemia dewasa beratnya mencapai 10 mg dan panjangnya mencapai 1-2 cm. secara alami makanan artemia adalah sisa-sisa jasad hidup yang sedang menghancur, ganggang renik, bakteri, dan cendawan.

Ada beberapa jenis ganggang hijau yang biasa dimakan oleh artemia antara lain: lambertia, cladophora, platymonas, dan masih banyak lagi lainnya, sedangkan yang dari ganggang biru, yaitu oscillatoria.

Artemia hanya dapatmenelan makanan yang berukuran kecil saja, yaitu sekitar 50 mikron ke bawah, sedangkan makanan yang berukuran di atasnya sudah tidak dapat menelannya karena cara mengambil makanan adalah dengan menelannya bulat-bulat. Artemia yang sudah berumur 2 minggu adalah artemia dewasa.

Cara perkembangbiakkan artemia ada dua golongan, yaitu:
a.    Perkembangbiakkan biseksual
b.    Perkembangbiakkan patenogenetik

Perkembangbiakkan biseksual haruslah melalui perkawinan antara induk betina dan induk jantan, sedangkan perkembangbiakkan patenogenetik tidak adanya perkawinan induk jantan dan induk betina, jadi induk betina akan beranak dengan sendirinya tanpa adanya perkawinan terlebih dahulu.
Pada perkembangbiakkan keduanya itu dapat terjadi secara bertelur dan beranak. Hal itu sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Apabila keadaan lingkungannya cukup baik, artemia akan berkembang biak dengan cara beranak atau melahirkan. Akan tetapi, apabila keadaan lingkungannya kurang baik artemia akan berkembang biak dengan cara bertelur.

1.    Pembibitan Artemia

Dawasa ini sudah banyak telur artemia yang sudah di awetkan dalam kaleng yang dapat kita gunakan untuk bibit. Bila kita sudah mendapatkan telur, tugas kita selanjutnya adalah menetaskan telur-telur itu menjadi bibit.

Cara untuk menetaskan telur artemia harus menggunakan wadah kusus yaitu wadah yang terbuat dari plastic yang kita bentuk menjadi kerucut, sedangkan ukurannya tergantung selera mulai yang berkapasitas 3 liter, 5 liter sampai yang besar, yaitu 75 liter, sedangkan media yang kita gunakan adalah air laut biasa yang kadar garamnya berkisar 30 per militer. Namun, untuk mendapatkan hasil penetasan yang lebih baik,kita harus menurunkan kadar garam tersebut menjadi 5 per militer dengan cara diencerkan atau dicampur dengan air tawar biasa, sedangkan untuk menstabilkan keasaman air laut pada waktu pengenceran maka perlu dicampur dengan NaHCO3 sebanyak 2 gram/liter.

Sebelum telur-telur itu kita masukkan ke wadah penetasan, terlebih dahulu harus direndam ke dalam air tawar kurang lebih 1 jam. Lalu kita saring dan kita tiriskan sampai airnya tuntas, barulah kita masukkan ke dalam wadah penetasan.

Dalam proses penetasan ini yang perlu kita perhatikan agar mendapatkan bibit yang baik adalah:
  • Suhu air harus dijaga kesetabilannya yaitu sekitar 25°C-30°C.
  • Kadar oksigen harus selalu diatas 2 miligram/liter. Hal ini dilakukan dengan pemberian aerator ataupun blower.
  • Penyinaran yang cukup, biasanya dibantu dengan sinar dari lampu neon sebanyak 2 buah dengan kekuatan daya 60 watt yang di pasang di samping wadah dengan jarak sekitar 20 cm.
Telur –telur yang sudah kita masukkan ke dalam wadah penetasan maka dalam kurun waktu 35 jam telur tersebut menetas menjadi naupilus, selanjutnya naupilus tersebut harus segera kita ambil dengan cara mematikan pengudaraan terlebih dahulu kemudian bagian atas wadah penetasan kita tutup dengan kain, sedangkan bagian bawahnya kita sinari kurang lebih 5-10 menit, dengan tujuan untuk memisahkan anak artemia dengan cangkang telurnya, lalu anak artemia itu kita sedot dengan selang lalu kita cuci sampai bersih dari kotorannya. Selanjutnya , bibit artemia itu dapat kita gunakan untuk pembudidayaan secara massal.

2.    Budidaya dalam jumlah besar

Dalam budidaya artemia dengan jumlah besar ada beberapa hal yang harus kita perhatikan benar-benar, yaitu:

a.    Wadah pemeliharaan

Dalam pembuatan wadah pemeliharaan ini, kita dapat membuatnya dari bak semen, plastic, dan kayu. Kita dapat membeli bak itu dari bahan fiberglass. Bak yang kita buat berbentuk persegi panjang dengan ukuran tergantung untuk pemeliharaan yang diinginkan, bentuk sudut bak dapat kita buat melengkung, menyerong, ataupun tegak lurus biasa.

Dalam pembuatan bak tersebut di tengahnya perlu kita pasang penyekat yang di pasang membujur sejajar dengan sisi panjang bak. Pengisian air diusahakan sama dengan jarak antara penyekat tengah dengan sisi bak yang panjang.
Supaya air dalam bak terjadi sirlukasi, perlu kita pasang alat pembangkit arus air yang biasa disebut AWL (air water lift).

b.    Penyaringan air

Dalam pembididayaan artemia, penyaringan air merupakan kegiatan yang berkesinambungan dalam bak dengan system air berputar. Penyaringan air ini bertujuan untukn membersihkan kotoran-kotoran yang tertimbun di dalam bak yang bila tidak dibersihkan akan mengakibatkan penurunan kadar oksigen dan keasaman air yang bertakibat kurang berhasilnya dalam pembudidayaan.

Penyaringan air dilakukan dengan menggunakan kotak keping penyaring yang berbentuk segi empat yang terbagi menjadi dua bagian,  yaitu bagian pertama untuk pemasukan air dan bagian kedua merupakan bagian pengendapan kotoran. Hal ini terjadi karena air  mengalir melalui keping penangkap kotoran yang permukaannya kasar dan kita pasang dengan kemiringan 40°C.

Dalam pembuatan kotak penyaring, ukurannya adalah 10 % dari ukuran bak pemeliharaan.
Agar di dalam mengalirkan air ke kotak penyaringan artemia tidak ikut, ujung pipa penyaringan itu kita tambal dengan tabung penyaring dengan ukuran mata saringan sesuai dengan umur artemia.

c.    Cara pemeliharaan

Seperti telah diuraikan di atas bahwa dalam memelihara artemia dapat mengginakan air laut yang sudah diencerkan kadar garamnya, yaitu 5 per millimeter dan keasamannya tetap stabil perlu diberi tambahan NaHCO3 sebanyak 2 gram/liter. Selain itu, kita dapat juga menggunakan air laut tiruan dengan aturan-aturan yang telah di tentukan campurannya.

Dalam pemeliharaan artemia ini, perlu diberikan makanan tambahan untuk menunjang pertumbuhan artemia agar cepat besar dan sehat. Makanan tambahan itu, antara lain bekatul, tepung terigu, tepung beras, ragi roti, dan masih banyak lagi lainnya.

Dalam pemberian makanan tambahan, bekatul yang kita beli dari warung atau penggilingan padi tidak langsung kita berikan begitu saja, namun harus diproses terlebih dahulu dengan cara: bekatul itu kita ayak dengan air garam dengan perbandingan 1 liter air garam dicampur dengan bekatul halus sebanyak 75-150 gram, setelah itu, kita blender dan kita saring lagi dengan kain saringan yang halus, barulah kita dapat berikan sebagai makanan tambahan.

Pemberian makanan tambahan harus kita sesuaikan dengan tingkat kekeruhan air.untuk mengukur kekeruhan air, kita dapat menggunakan papan yang kita cat putih dan kita beri skala cm. Apabila kita akan member makan, papan itu dapat digunakan untuk mengukur kekeruhan air.

d.    Usaha prmbesaran

Kegiatran pembesaran ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan artemia dewasa. Sebelumnya, kita harus mencari benih untuk dibesarkan . penebaran benih sebaiknya dilakukan menjelang senja supaya tidak terjadi stress akibat perubahan suhu yang mendadak. 

Keesokan harinya benih yang kita tebarkan sudah mulai membutuhkan makan, maka perlu diberikan nakanan tambahan secukupnya untuk membuat kekeruhan air sedalam 20 cm, baru setelah airnya menjadi jernih lagi pemberian makanan kita lakukan lagi, begitu seterusnya sampai waktu pemanenan.
Panen artemia dapat kita lakukan apabila ukuran artemia sudah mencapai 8 mm atau kurang lebih sudah berumur 2 minggu.

Cara penangkapan artemia dilakukan dengan jalan mematikan aerasinya terlebih dahulu dan ditunggu sampai kadar oksigennya mulai turun. Sebab bila kadar oksigen turun, artemia akan naik ke permukaan untuk bernapas.Baru setelah artemia naik ke atas permukaan kita lakukan penyerokan dengan

Sebuah seser yang terbuat dari kain yang halus.
Artemia yang sudah dipanen itu dapat langsung kita berikan untuk makanan hewan peliharaan kita, atau dapat kita simpan terlebiha dahulu dalam lemari es untuk pembekuan.

Baca Juga artikel sebelumnya :
Cara Ternak Lele
Cara Budidaya Ikan Molly

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

(Sumber: Pakan Alami untuk Ikan, Penerbit CV. CITRA CIPTA PURWOSARI)

Tonie - 7:54 AM

Budidaya Crorella

Crorella merupakan ganggang hijau renik yang bersel tunggal dimana sel-selnya berdiri sendiri yang berbentuk bulat, tidak berbulu cambuk sehingga kurang aktif untuk bergerak.

budidaya crorella 
Clorella hidup di air tawar, namun ada juga yang hidup di air asin. Pada tiap-tiap sel terdapat satu buah inti sel dan satu kloroplas, warna dari chlorella adalah hijau cerah. Budidaya crorella sekarang banayak dilakukan untuk kepentingan pakan ikan dan hewan peliharaan lainnya.

Perkembangbiakan chlorella dapat terjadi secara tidak kawin atau vegetative di mana sel-sel induknya mengeluarkan zoospore yang dinamakan aplanospora. Dari sel induk dapat menghasilkan sampai dengan 8 buah spora.

Selain itu cara perkembangan secara tak kawin ini juga dapat dilakukan dengan pembelahan sel induk menjadi dua buah sel anak.          

Cara Pembibitan    

Setelah mendapatkan bibit, kita dapat menggunakan stoples atau botol sebagai wadahnya. Wadah, selang aerasi dan batu aerasi terlebih dahulu harus kita cuci yang bersih. Setelah bersih, stoples atau botolnya kita isi dengan air sebanyak 3  liter.  


Kemudian air kita saring terlebih  dahulu, supaya air benar-benar steril kita didihkan terlebih dahulu, dan klorinasi ataupenyinaran dengan lampu ultraviolet. Setelah itu baru kita beri pupuk yang terdiri dari larutan A dan larutan B yang terdiri dari:

1.    Larutan A terdiri dari 20 g KNO 3 dalam 100 ml air suling.
2.    Larutan B terdiri dari 4 g Na2HPO4, 12H2O, 2g CaCl2, 6H2O, 2gFeCl3, 2 ml HCl.

Selanjutnya bahan-bahan tersebut kita larutkan dalam 80 ml air suling. Dengan perbandingan setiap 1 liter air medium kita pupuk dengan 2 ml larutan A dan 1 ml larutan B.

Sebelum bibit kita tebarkan, kita saring dulu dengan saringan 15 mikron. Kemudian kita tebarkan bibit kedalam air yang sudah kita beri ppupuk sebelumnya sampai berwarna hijau oleh bibit.

Selanjutnya, kita simpan dibawah penyinaran lampu neon dan airnya harus kita udarai secara terus-menerus. Setelah kurang lebih 5 hari chlorella yang kita tebarkan sudah jadi dengan ditandai air media berubah warna menjadi hikau segar.

Cara budidaya dalam wadah yang berukuran 60 liter

Bibit yang kita gunakan dalam budidaya ini bisa kita gunakan bibit dari hasil budidaya sebelumnya. Untuk wadah 60 liter bibit yang kita butuhkan sebanyak 1 galon.

Seperti pada budidaya sebelumnya, wadah yang akan kita gunakan harus kita sterilkan terlebih dahulu, begitu juga dengan air yang akan digunakan sebagai media budidaya harus kita saring terlebih dahulu. Setelah wadah dan air sudah benar-benar bersid baru kita beri pupuk dengan dosis sebagai berikut:

1.    100 m/g pupuk 21 – 0 – 0
2.    Urea sebanyak 10 – 15 mg/l
3.    Pupuk 16 – 20 – 0 sebanyak 15 mg/l

Supaya chlorella dapat tumbuh dalam wadah tersebut, kita bisa menggunakan pupuk urea saja dengan dosis 50 g/meter kubik.

Wadah   yang telah ditebari bibit itu kita letakan di luar ruangan agar terkena sinar matahari secara langsung. Setelah selama 5 hari penumbuhan telah jadi yang kepadatannya dapat mencapai 5 juta sel/ml.

Supaya hasil budidaya ini maksimal maka perlu perawatan yaitu dengan cara pemberian pupuk susulan secara berkala, penambahan air yang baru dan steril, dan pemberian obat pemberantas hama.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

(Sumber: Pakan Alami untuk Ikan, Penerbit CV. CITRA CIPTA PURWOSARI)

Tonie - 7:40 AM

Penyakit Kelinci dan Cara Merawatnya


Apabila kita mau beternak atau memelihara kelinci sebaiknya kita harus mengetahui jenis-jenis penyakit kelinci yang biasa tumbuh dan menyerang kelinci, hal ini sangat penting untuk menjaga perkembangan dan pertumbuhan hewan ternak/hewan peliharaan kita supaya dapat hidup dan berkembang dengan baik.


penyakit kelinci, cara merawat kelinci hias, cara memelihara kelinci, budidaya kelinci, beternak kelinciKarena tidak sedikit para peternak kelinci yang mengalami kegagalan yang diakibatkan oleh gangguan penyakit yang muncul pada kelinci tersebut, dan pada akhirnya selain mengalami kegagalan juga kerugian yang tidak sedikit. Oleh sebab itu ada baiknya sebelum kita beternak kelinci atau memelihara kelinci kita mengetahui cara penanggulangan penyakit-penyakit yang biasa tiombul pada kelinci.


Dibwah ini nama-nama penyakit yang biasa muncul pada kelinci dan cara menanggulanginya:

1.    Kudis
Penyakit kulit ini disebabkan oleh bakteri Darcoptes scaibiei, sehingga penyakit kudis ini sering juga disebut scabies. Bagian tubuh yang diserang adalah bagian mata, kaki, hidung, seluruh muka dan seluruh badan.

Gejalanya berupa pengerasan pada bagian tersebut, bulu berwarna merah rontok dan gatal. Pencegahannya dengan memisahkan kelinci yang terkena penyakit tersebut dengan yang lain, kemun bersihkan kandang supaya tidak kotor dan lembab.

Cara pengobatannya, mencukur bulu bagian yang terkena penyakit tersebut dan dicuci dengan air hangat dan setelah kering berikan campuran vaselin, minyak ikan, sulfanilamide, fosfat, penicillin, dan streptomisin.

2.    Eksem
Penyakit eksim ialah peradangan pada kulit yang terjadi menahun. Penyebabnya penyait ini adalah penimbunan kotoran pada kulit, dan kekurangan makanan yang beruppa hijauan.

Gejalanya, rontoknya rambut, timbulnya bintil kecil yang dapat membesar dan bila pecah akan menjadi luka yang bernanah, karena dilapisi kerak yang mengeras pada permukaan kulit. Tempatnya biasanya dibagian kaki, sekitar mata dan telinga.

Pengobatannya dapat dilakukan dengan mencukur rambut dan menghilangkan kerak, diberi salep belerang atau asamsalisil 5%, untuk pencegahannya bersihkan kandang dari kotoran dan pemberian makanan yang bergizi.

3.    Kangker telinga
Penyakit ini menyerang telinga, gejalanya berupa gatal-gatal yang cukup parah, sehingga kelinci sering menggoyang-goyangkan kepalanya, dan menggosok-gosokkannya terus menerus.
Cara pengobatannya, berikan iodium ether dan minyak nabati selama 30 hari terus-menerus. Pencegahannya dengan membersihkan peralatan ternak yang terkena penyakit tersebut.

4.    Radang susu/mastitis
Penyebab radang susu adalah jumlah air susu yang sedikit, jumlah anak kelinci yang disusui sedikit, dan induk kelinci malas menyusui dan mengasuh anaknya dengan baik.

Gejalanya putting susu berwarna merah muda, keras dan panas. Apabila sudah parah putting susu akan pecah. Cara pencegahaannya jangan menyapih dengan cara mendadak karena air susunya masih produktif.

5.    Radang mata
Radang mata ini biasanya disebab oleh debu, bakteri, asap, benda-benda kecil lain yang masuk ke mata. Gejalanya mata berair terus, rambut sekitar mata berair terus, rambut sekitar mata menjadi kusam, basah, dan bernanah. Pengobatannya bisa memakai salep mata..

6.    Bisul
Benjolan biasanya berada di bawah kulit dan badan kelinci terasa panas. Cara pengobatannya gunting bulu yang ada pada sekitaran benjolan tersebut, kemudian keluarkan benjolan tersebut dengan pisau tajam yang steril. Setelah darah dan nanahnya keluar lalu beri iodium, kemudian tutup dengan plester.

7.    Ringworm
Ringworm adalah gangguan pada kulit yang disebabkan oleh jamur pada bagian kepala dan kaki. Gejalanya berupa tanda merah pada kulit dan rambut yang gembel/menggumpal lalu rontok.
Pengobatannya, cukur rambut yang menggumpal tersebut, kemudian kulitnya dicuci dan biarkan mmengering, setelah mongering kemudian bagian kulit yang merah diberi iodium tincture.

8.    Favus
Favus adalah gangguan jamur yang terdapat pada kulit kepala yang berbentuk seperti sisik berwarna merah tebal dank eras, dapat berakibat rambut rontok dan kulit kepala pecah-pecah. Pengobatannya dengan menaburkan bubuk belerang pada bagian yang terdapat jamur.

9.    Perut kembung
Biasanya perut kembung diakibatkan kelinci tersebut masuk angin dan salah makan. Pengobatannya dengan diurut-urut menggunakan minyak adas. Selain itu dengan memberikan minum kelinci 1 sendok the manis yang diberi minyak kelapa 2 kali sehari.

10.    Mencret/Diare
Kelinci yang mengalami diare disebabkaan ooleh salah makan. Kemungkinan makanan sudah basi atau terlalu banyak air tetapi seratnya sedikit seperti kol. Diare bisa disebabkan oleh pemberian makan yang tidak teratur. Pengobatan diare dengan memberikan obat antidiare.

11.    Sembelit
Penyakit sembelit pada kelinci disebabkan karena makanan kurang lunak dan kurang minum. Selain itu, dapat juga disebabkan kelinci kurang bergerak, karena disebabkan kandang kurang luas. Pengobatannya dengan dengan memberikan banyak minum dan sayuran hijau yang banyak mengandung air.

12.    Influenza/pilek
Influenza atau pilek ialah gangguan pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Penyakit influenza ini mudah sekali menular baik lewat udara, saluran pernafasan, makanan maupun minuman.

Gejala penyakit ini seperti, hidung kelinci selalu berair, kaki sering menggaruk-garuk lubang hidung, kelinci mengalami sesak napas, kelinci batuk-batuk. Pengobatannya dengan larutan antiseptic asidum borikum 2%. Kerak yang ada di sekitar hidung dibersihkan dengan air hangat dan diberi salep zinc oksida.

Pencegahannya dengan membersihkan kandang dan kandang harus selalu kering, usahakan sinar matahari dapat masuk supaya virus tidak mudah berkembang.

Baca juga artikel sebelumnya :
Cara Ternak Kelinci
Cara Ternak Sapi

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 7:25 AM

Ternak Kelinci dan Budidaya Kelinci Beserta Pemeliharaannya

Pemilihan Bibit Kelinci
Pemilihan bibit yang berkualitas baik, sangat berpengaruh besar terhadap hasil ternak kelinci nantinya. Untuk menentukan bibit tersebut bagus atau tidak, kita harus mengetahui kriterianya.


ternak kelinci, cara merawat kelinci, cara beternak kelinci, budidaya kelinci, cara memelihara kelinci, kelinci hiasuntuk memulai proses ternak atau budidaya kelinci sebaiknya kita mengetahui karakter kelici, supaya dalam melakukan proses peternakan tidak terlalu banyak kegagalan. Dibawah ini kriteria bibit kelinci yang berkualitas baik:
  1. Bentuk tubuh bulat, panjang dan tidak ada cacat di badannya
  2. Kakinya tidak bengkok dan kuat
  3. Warna bulu/rambutnya halus, mengkilat dan rata. Rambut yang tidak mulus menandakan kelinci tersebut sakit
  4. Pandangan matanya jernih dan terang. Kelinci yang sakit pandangan matanya suram dan tidak bercahaya
  5. Hidungnya bersih dan kering, berarti tidak mengalami pilek
  6. Telinganya lebar dan panjang minimal 19 cm
  7. Ekor lurus dengan punggung

Kandang Kelinci

Kelinci salah satu hewan peliharaan yang banyak digemari karena "kelucuannya", supaya kelinci dapat tumbuh dengan baik dan prima kita harus betul-betul memperhatikan kandangnnya.

Kandang yang baik untuk kelinci harus nyaman tidak terlalu sempit, bahan-bahan untuk kandang bisa terbuat dari bahan yang murah dan mudah didapat, seperti, kayu, seng, kawat kasa, bamboo, tempat makan, sarang/tempat untuk beranak, tempat minum, dan bata merah. Syarat-syarat kandang yang baik ialah :
  1. Terletak pada tempat yang teduh hindari terkena sinar matahari secara langsung, memakai peneduh.
  2. Sinar matahari dapat masuk kadang supaya kandang tidak lembab, dan selalu kering.
  3. Ventilasi kandang bagus, sehingga pertukaran udara lancar.
  4. Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah kelinci
  5. Dinding harus kokoh, supaya kuat dari terpaan angin.
  6. Lantai kandang dibuat sedemikian mungkin supaya kotoran tidak menumpuk di dalam kandang, dan mudah dibersihkan.

Cara Mengawinkan Kelinci

Apabilam kita sudah mendapatkan betina kelinci yang kualitas tingkat produksinya tinggi, selanjutnya masukkan betina yang sudah birahinya tinggi ke kandang jantan, ciri kelinci betina yang sudah birahi : menggaruk-garuk lantai dan dinding pertanada sudah gelisah, dan mengerati kandang dang tempat makan.

Sedangkan tanda perkawinan sudah berhasil bila pejantan sudah menaiki yang betina sampai kedua kelamin betina dan pejantan sudah mengena. Waktu yang baik untuk mengawinkan kelinci yaitu pada sore hari, dan diusahakan perkawinannya terlihat oleh kita supaya memastikan baik atau tidaknya.

Apabila proses perkawinaan kurang maksimal, kita bisa mengulanginya kembali setelah 8 jam berselang, biarkan kedua kenci beristirahat dahulu. Selain perkawinan secara alamiah tersebut bisa juga dilakukan perkawinan buatan yaitu dengan kawin suntik.

Kawin suntik atau inseminasi dilaksanakan dengan cara menyuntikkan sperma pejantan pada tubuh kelinci betina. Cara ini lebih menguntungkan, karena jumlah keberhasilannya / kelinci yang bunting bisa meningkat sampai 90%.

Kehamilan Kelinci

Lama kehamilan kelinci antara 30-35 hari, itupun tergantung dari jumlah anak yang dikandung. Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah kelinci tersebut hamil/bunting atau tidak, cara  menentukannya:
  1. Perhatikan perkembangan perutnya, jika setelah proses perkawinan berlangsung 12-14 hari, maka jika kita raba bagian perut bawah akan terasa ada butiran sebesar kelereng. Lakukan dengan pelan-pelan dan hati-hati.
  2. Memperhatikan nafsu makan dan pertambahan berat badannya. Kelinci yang hamil biasanya nafsu makannya bertambah, apabila biasa-biasa saja berarti kelinci tersebut tidak hamil.
  3. Apabila kelinci yang lagi hamil ketika dimasukan lagi ke dalam kandang pejantan akan menolak perkawinan. Namun hal ini tidak bisa dijadikan lasan kuat, karena kelinci betina yang belum hamil pun terkadang menolak perkawinan kelinci jantan.

Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak terjadi kehamilan setelah dilakukan perkawinan, factor yang menyebabkan gagalnya kehamilan,m yaitu:
  1. Mutu sel sperma jantan tidak baik atau tidak berkualitas.
  2. Makanan yang diberikan kurang baik, bisa jadi kurang lengkap atau bervariasi.
  3. Cara pemeliharaan yang kurang baik.
  4. Umur kelinci betina maupun jantan terlalu muda atau terlalu tua, jadi masa produksinya sudah terlewati.
  5. Factor lingkungan yang kurang mendukung, seperti terlalu ramai.

Namun perlu kita ketahui, bahwa dalam kehamilan kelinci ada yang disebut bunting palsu, yaitu ternak kelinci betina menunjukan tanda-tanda bunting, namun ternyata tidak hamil. Lama bunting palsu ini antara 16-22 hari. Tanda-tanda bunting palsu ini sebagai berikut:
  1. Kelinci betina tidak mau dinaiki/dikawini kelinci jantan.
  2. Kelinci betina suka mencabuti rambutnya.
  3. Kelinci betina sibuk membuat sarang, seolah-olah akan melahirkan.
Hal itu bbisa disebabkan oleh kualitas sperma yang jelek atau gagalnya proses pembuahan, atau kelinci betina yang tidak  subur.

Ciri-ciri apabika kelinci akan melahirkan sebagai berikut:
  1. Kelinci tampak g elisah dengan bertingkah mondar-mandir di sekitar sarang.
  2. Nafsu makan dan porsi makan sedikit
  3. Induk sibuk mengumpulkan daun kering, dan mencabuti bulu untuk disimpan di dalam sarangnya.

Proses kelahiran anak kelinci biasanya berlangsung pada malam hari, karena suasana lebih tenang. Sebelumnya jauhkan dari kelompo-kelompok lain agar suasananya tidak gaduh yang dapat mengganggu ketentraman induknya.

Setelah anak kelinci dilahirkan segera plasenta/ari-ari nya ambil agar tidak membusuk dan menyebabkan penyakit bagi kelinci di kandang.

Untuk menjaga stamina induk yang baru melahirkan sediakan air minumnya yang banyak dan berikan makanan hijauan lunak agar air susunya banyak.

Agar induk tidak gelisah tempatkan kandang di tempat yang lingkungan tenang, karena kalau kelinci indukan sering ketakutan setelah melahirkan, kemungkinan jadi kanibal dengan memakan anaknya sendiri.

Jika ada anak kelinci mati atau sakit jaukan dengan yang lainnya. Anak kelinci yang baru dilahirkan biasanya masih lemah, gundul/belum punya rambut dan matanya masih tertutup.

Setelah 10 hari baru matanya mulai membuka dan mulai tumbuh rambut, maka penjagaan dan pengawasan harus teliti jangan sampai dimakan semut, tikus, kucing dan anjing.

Artikel lain yang dapat anda baca di blog ini ;
Cara Ternak Hamster
Cara Budidaya Udang Galah

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 7:06 AM

Budidaya Lebah Madu dan Cara Beternak Lebah Madu

Seperti kita ketahui bahwa lebah akan menghasilkan madu yang berkualitas tinggi apabila disekitar kandang atau sarang lebah terdapat kebun atau tumbuhan yang bervariasi, dari mulai tanaman bunga yang bermacam-macam atau tanaman buah-buahan. Lingkungan seperti itu sangat mendukung untuk budidaya lebah madu atau beternak lebah madu.
budidaya lebah madu, cara beternak lebah madu, cara budidaya lebah madu, budidaya lebah

Bagi kita yang baru melakukan beternak lebah madu, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu langkah-langkah dalam memelihara lebah supaya mendapatkan hasil yang memuaskan. Tahapan-tahapan yang harus dilakukan ialah:
  1. Mempelajari ciri-ciri dan  karakter lebah.
  2. Untuk tahap awal cukup memelihara 1 kandang terlebih dahulu.
  3. Mengetahui keadaan tanaman atau kebun, yang nanntinya akan menjadi tempat mencari makanan lebah piaraan.
  4. Untuk mendapatkan sebuah kandang kita bisa membelinya dari peternak (perussahaan) lebah sekaligus dengan isinya, atau mencari lebah sendiri dengan memindahkan sarangnya.
  5. Apabila kita membeli kandang dari peternak, kita bisa sekaligus meminta informasi seputar cara beternak lebah dan menanyakan sifat dan jenis lebah yang kita beli.
  6. Kandang yang kita beli biasanya terdiri dari, satusarang yang  berisi 7-8 frame (bingkai) sarang. Apabila membeli gelodok biasanya terdiri dari beberapa sarang.
  7. Biasanya 5-6 frame sudah berisi dengan sel-sel ttelur, larva yang terbuka maupun tertutup berisi madu.
  8. Pemindahan dilakukan petang hari sesudah lebah karyawan sudak masuk semua.
  9. Kemudian selanjutnya bisa kita dikembangkan dengan cara membagi-bagi ratu yang sudah dihasilkan, agar terdapat beberapa kelompok.

Penemapatan Kandang Lebah

Supaya budidaya lebah madu dapat berkembang dengan baik, kita harus mengetahui tempat-tempat seperti apa yang diinginkan oleh lebah-lebah tersebut :
  1. Tempakan kandang di tempat yang jauh dari keramain tetapi harus di lahan terbuka. Untuk glodok  bisa ditempatkan disisi rumah.
  2. Minimal 1,5 meter dari kandang harus terbuka untuk lalulintas lebah, bahkan lebih luas lebih bagus.
  3. Bagian muka kandang yang terdapat lubang untuk keluar masuk lebah, diusahakan jangan samapai angin bisa masuk secara langsung kedalam kandang.
  4. Penempatan yang baik yaitu menghadap utara dan selatan.
  5. Tempatkan kandang lebah di bawah sinar matahari. Sedangkan untuk glodok bisa ditemapatkan disebelah timur rumah.
  6. Jarak dari tanah ke kandang sekitar 30 – 45 cm.

Pembentukan Kelompok Baru

Apabila selama melakukan proses ternak ini kita menemukkan ada lebah atau sekelompok lebah yang mulai meninggalkan kandang, berarti itu tandanya kita harus segera membuat tempat untuk kelompok baru lagi agar lebah-lebah tersebut tidak kabur, indikasi lebah akan membuat kelompok baru bisa disebabkan oleh beberapa hal :
  1. Ratu lebah yang sudah tua meninggalkan kandang untuk memberikan kesempatan pada ratu muda, atau ratu muda pergi keluar karena kalah oleh ratu tua.
  2. Kandang terlalu sempit untuk menampung lebah karyawan lagi.
  3. Wadah sudah penuh oleh madu.
  4. Sarang yang sudah tua menghasilkan lebah dibawah ukuran normal, jadi lebah ini mudah keluar.

Cara Memasukan Lebah ke Kandang

Apabila lebah ratu sudah keluar dan diikuti oleh sekelompok lebah karyawan, maka segera kita sediakan kandang yang baru, supaya lebah-lebah tersebut tidak kabur. Kemudian dekati lebah yang kabur tadi dengan pelan-pelan, kemudian giring ketempat atau kandang baru yang sudah disiapkan yang sudah dilengkapi frame nya.

Apabila kedapatan ratunya pegang pelan-pelan ratu tersebut dan masukkan kedalam kandang. Apabila ratunya tidak ditemukan giring lebah tersebut dengan menggunakan sisir kasar atau baku ayam secara perlahan.

Kandang Lebah

Di dalam sebuah kadang terdapat frame-frame atau bingkai yaitu tempat untuk membuat sarang lebah. Tiap frame untuk satu sisir sarang. Pembuatan frame bertujuan untuk memudahkan saat pengambilan madu.
Jarak antara tengah-tengah frame disesuaikan dengan jenis lebah. Biasanya setiap satu kandang diisi 7-10 frame.

Untuk lebih jelas susunan dan ukuran untuk membuat kandang bisa di lihat di bawah ini:
  1. Kadang pemeraman : panjang 34 cm, lebar 18 cm, tinggi 13 cm.
  2. Kandang super kecil : panjang 34 cm, lebar 18 cm, tinggi 15 cm.
  3. Frame sarang : panjang 30 cm, lebar 13 cm, tinggi 2 cm, tebal kayu 0,5 cm.
  4. Tinggi papan dasar 7,5 cm.
  5. Ukuran-ukuran lain : tebal kayu rumah 1,5 cm, lebar papan penahan frame 1,3 cm, jarak antara frame dari tengah ke tengah 2,8 cm, lubang masuk : tinggi 1 cm dan panjang 6 cm.
Perlu kita ketahui cara penempatan frame sangat berpengaruh terhadap hasil produksi madu. Penempatan frame dapat ditempatkan dalam dua arah yaitu:

  1. Menurut arah lubang masuk lebah dalam kandang.
  2. Arah frame bersilang 90°C dengan arah lubang masuk  lebah.

Dari hasil percobaan kedua cara diatas, yang ternyata menghasilkan lebih produktif terhadap lebah yaitu cara kedua, karena udara yang masuk tertahan terlebih dahulu oleh frame bagian muka.
Karena lebah sangat menyukai udara yang lebih panas dan hal itu akan mendorong lebah lebih produktif dalam menghasilkan madu.

Cara Pemeliharaan Kandang Lebah

Lebah sangat menyukai kebersihan, karena lebah sama halnya seperti hewan peliharaan pada umumya yang butuh perawatan oleh sebab itu kita harus menjaga agar keadaan kandang selalu bersih dari kotoran seperti, serangga-serangga yang masuk atau kulit kepompong bekas lebah yang sudah tidak terpakai. Ada tiga cara utama unutuk menjaga kebersihan kandang lebah:
  1. Membersihkan dasar kandang.
  2. Menempatkan tatakan penuh air untuk pencegahan agar semut tidak naik  ke dalam kadang.
  3. Selalu memeriksa isi kandang supaya terbebas dari makhluk lain, seperti cicak, lipan, laba-laba dan binatang lain yang dapat mengganggu.
Dalam hal pemeliharaan kadang lebah, kita pun harus menjaga diri dari serangan lebah yang tidak kita inginkan. Untuk itu ada beberpa langkah yang perlu diperhatikan supaya kita terhindar dari serangan lebah, diantaranya:
  1. Pakailah pakaian berwarna putih, jangan menggunakan pakaian berwarna hitam.
  2. Dekati kadang lebah dari arah kanan, kiri atau belakang dari frame. Jangan mendekati dari arah depan.
  3. Supaya lebah tidak agresif tiupkan 2-3 kali asap kedalam ruangan kandang.
  4. Peganglah frame pada ujung-ujungnya.
  5. Lakukan dengan tenang dan perlahan.
  6. Supaya ratu lebah tidak terganggu atau terhimpit, aktlah frame nomor dua terlebih dahulu, hitungan dari sisi bukan tengah.
  7. Frame paling tengah jangan sekali-kali diangkat, sebab biasanya ratu lebah berada di sana untuk menghindari ratu jatuh ke tanah.
  8. Kembalikan frame sesuai dengan urutan semula.
  9. Jangan sekali-kali memeriksa frame ketika uadara masih panas pada siang hari.
Artikal lain yang dapat anda baca di blog ini :
Beternak Sapi Pedaging
Budidaya Ulat Hongkong

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 6:19 AM

Cara Merawat Kucing Anggora dan Tips Budidaya Kucing Persia

Cara merawat kucing anggora atau kucing persia sama halnya seperti merawat kucing dari jenis lain, namun ada beberapa hal yang butuh perhatian lebih dalam merawat kucing hias ini, seperti kesehatannya, asupan makanannya dan kesehatan atau kebersihan kandangnya.


cara merawat kucing anggora, tips merawat kucing, kucing anggora, merawat kucing, budidaya kucingBahkan sekarang semakin banya pecinta kucing yang sengaja membudidayakan kucingnya, selain menyalurkan hoby nya mereka juga mendapat keuntungan yang lumbayan besar dari budidaya kucing ini, karena permintaan terhadap kucing hias semakin meningkat.

Makanan untuk Kucing

Cara merawat kucing anggora atau persia yang pertama harus diperhatikan adalah makanan yang diberikan, karena makanannya harus memiliki kandungan nutrisi yang seimbang supaya tidak berdampak buruk pada perkembangannya.

Makanan untuk kucing beragam jenisnya, ada makanan kering, setengah kering dan makanan kaleng atau basah. Untuk menghindari kejenuhan berikan makanan secara bergantian jenisnya.

Makanan kucingpun ada yang khusus untuk anak kucing, kucing dewasa, kucing yang sedang hamil, dan khusus untuk kucing yang lagi menyusui. Hal-hal tersebut sangat penting untuk kesehatan hewan peliharaan kita agar tetap sehat. Untuk mendapatkan makanan tersebut kita bisa dapatkan di toko perlengkapan hewan peliharaan (petshop).

Mengenai asupan makanan pada kucing harus diperhatikan dosisnya, kucing yang terlalu gemuk akan berpengaruh terhadap kesehatannya seperti, sendi-sendi pada tulang kucing akan sakit ketika berggerak, sel pada hati akan tertutup lemak akibatnya darah tidak maksimal membersihkan racun, dan kucing yang terlalu gemuk akan mengakibatkan kemandulan. Berat normal kucing jenis ini biasanya 2,5 – 5 kg.

Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Kucing

Seminggu sekali usahakan kucing dikeramas dengan menggunakan shampo khusus yang dapat membasmi kutu dan jamur, kemudian disisir dengan sisir logam agar bulunya tidak kusut.

Dan yang perlu diperhatikan juga dalam hal kebersihan kucing yaitu bagian telinga dan kukunya, telinganya dapat dibersihkan dengan baby oil menggunakan cotton bud kemudian kukunya harus sering dipotong. Dan yang terakhir kucing harus disuntik vaksin agar tidak tertular penyakit.

Jenis vaksin yang diberikan pada kucing berumur 8 – 9 minggu yaitu vaksin FPL, FVR, dan FCV. Setelah berumur 12 minggu vaksin yang disuntikan FeLV. Dan pada usia 16 minggu diberikan suntikan anti Rabies.

Menjaga Kebersihan Kandang Kucing

Kandang kucing selain harus dibersihkan setiap hari perlu juga diberikan cairan desinfektan atau obat sucihama. Simpan kandang kucing di dalam rumah atau runagan khusus yang terkena sinar matahari supaya kucing merasa nyaman, dan jangan sekali-kali kucing dibiasakan tidur di tempat tidur kita, karena apabila kucing sedang mengidap penyakit kita bisa tertular.

Kemudian sediakan wadah plastik yang diisi pasir khusus untuk berak dan kencing kucing yang dapat dicuci dan dijemur untuk nanti dipergunakan lagi. Dan kucing kita latih untuk membuang kotorannya disitu supaya tidak jorok.

Penyakit yang Sering Menyerang Kucing

1.    Muntah dan Diare
Penyebabnya : Parasit, radang perut, dan kanker
Dampaknya: Kucing akan lemah karena kekurangan cairan tubuh
Cara menanggulanginya: Secepatnya dibawa ke dokter

2.    Bersin-bersin
Penyebabnya: Virus, bakteri atau cendawan
Dampaknya: Hidung terlihat bengkak dan merah-merah
Cara menanggulanginya: Secepatnya dibawa ke dokter

3.    Kulit Gatal
Penyebabnya: Kutu, infeksi, atau jamur
Dampaknya: Kucing akan menggaruk dan menjilati seluruh tubuhnya, kuliit yang gatal akan bernanah dan kurap.
Cara menanggulanginya: Kucing dimandikan menggunakan shampo anti kutu dan jamur.

4.    Demam
Dampaknya: Kucing tidak mau makan dalam waktu 24 jamdan tubuhnya melemah
Cara menanggulanginya: Secepatnya dibawa ke dokter

Tips Budidaya Kucing (Mengawinkan kucing)

1.    Kucing betina atau jantan  dikawinkan pada masa subur
2.    Masa birahi betina terjadi selama 2 – 4 hari dan akan ber ulang setiap 2 minggu sekali
3.    Masa birahi jantan terjadi sepanjang tahun selama kucing tersebut sehat
4.    Kucing betina sudah bisa dikawinkan setelah ber umur 1 tahun
5.    Kucing jantan siap untuk dikawinkan setelah umur 1,5 tahun
6.    Kucing betina harus dalam keadaan sehat
7.    Kucing betina sudah divaksin terlebih dahulu
8.    Bersih dari jamur dan kutu
9.    Memilih jantan yang masih satu ras

Kita bisa mengetahui ciri-ciri kucing yang sedang birahi seperti, sering mengeong dengan suara keras secara terus mmenerus dan sering berguling-guling di lantai. Setelah ada ciri seperti itu segera pertemukan dengan kucing jantan. Namun biasanya pada pertama kali disatukan kucing betina berusaha menolak. Biarkan mereka menyatu dalam kandang khusus. 

Tanda Kucing sedang Hamil
1.    Putting susu mulai membesar
2.    Kulit disekitar putting susu berwarna merah muda
3.    Bulu-bulu disekitar putting susu menipis
4.    Perutnya akan Nampak membesar
5.    Berat badan bertambah 1 – 2 kg 
6.    Dan masa kehamilan kucing biasanya 63 – 65 hari.

cara merawat kucing anggora, cara merawat kucing, tips merawat kucing, budidaya kucing

Cara Merawat Anak Kucing

Anak kucing yang baru lahir matanya masih tertutup, apabila sudah berumur seminggu baru mata anak kucing akan membuka. Anak kucing yang sudah berumur 4 atau 5 minggu sudah boleh dimandikan supaya bulunya bersih dan tidak banyak kutu.

Anak kucing sudah bisa makan sendiri apabila sudah berumur 3 – 5 minggu dan setelah menginjak umur 8 minggu anak kucing sudah bisa disapih atau dipisahkan dengan induknya. Setelah ber umur 13 minggu maka anak kucing haris segera divaksin untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Supaya anak kucing dapat tumbuh dengan baik berikan makanan khusus anak kucing dan sesekali beri vitamin khusus kucing.

Artikel lain yang dapat anda baca :
Cara Merawat Anjing Kintamani
Cara Merawat Anjing Pitbull


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.




Tonie - 5:17 AM

Cara Beternak Sapi atau Ternak Sapi Pedaging

Pada postingan sebelumnya kita telah membahas cara memelihara sapi, pada postingan kali ini kita akan berlanjut membahas cara beternak sapi atau ternak sapi pedaging.

cara beternak sapi, ternak sapi, beternak sapi pedaging, cara ternak sapi pedagingSetelah kita mendapatkan sapi indukan yang berkualitas (ciri-ciri berkualitas bisa di baca di postingan Cara Memelihara Sapi) kita harus menegetahui tanda-tanda sapi pedaging betina yang sudah memiliki birahi dan siap di kawinkan, tanda-tandanya:

1.    Sapi selalu gelisah dan ribut
2.    Mencoba menaiki sapi lain
3.    Biasanya nafsu makan berkurang
4.    Vulva (alat kemaluannya) membengkak dan kemerah-merahan
5.    Dari vulva keluar cairan yang bening
6.    Membiarkan dinaiki temannya atau oleh pejantan

Proses Perkawinan

Sapi supaya memperoleh keturunan biasanya ada dua macam proses perkawinan, yang pertama prooses secara alami (sapi betina langsung dikawinkan denggan sapi jantan) dan yang kedua proses Inseminasi Buatan (IB) atau sering dikenal kawin suntik. Proses kawin suntik biasanya mengambil air mani (sperma) jantan yang berkualitas kemudian disuntikan ke sapi betina yang sudah birahi.

Proses kawin dengan inseminasi buatan ini banyak dilakukan oleh para peternak sapi, selain prosesnya mudah para peternak tidak usah memelihara sapi jantan. Air mani yang berkualitas bisa kita dapatkan di dinas peternakan terdekat.

Sapi betina akan mengalami birahi pada waktu-waktu tertentu saja, dan tidak bisa kita perkirakan sebelumnya. Untuk itu kita harus mengetahui waktu kapan yang baik untuk mengawinkan sapi setelah mengalami birahi, di bawah ini ada tabel waktu untuk mengawinkan sapi:


Waktu Birahi terjadi
Waktu mengawinkan  yang baik
 Waktu terlambat
Pagi - pukul 10.00
Siang - sore hari itu juga
Besok pagi harinya
Siang - pukul 13.00
Sore hari atau besok paginya
Besok paginya lebih dari pukul 08.00
Sore atau malam hari
Malam hari itu juga atau keesokan harinya sampai puku 10.00
Besok lebih dari pukul 10.00

Sapi yang sudah birahi harus secepatnya dikawinkan karena menunda sapi yang sudah birahi atau siap kawin akan berperngaruh pada penimbunan lemak sekitar indung telur yang mengganggu proses pembentukan sel telur.

Tetapi sapi yang dikawinkan terlalu awal akan berdapak juga pada keturunannya, seperti anak sapi yang dilahirkan sering kurang sehat, si induk akan menjadi kerdil, dan pada waktu kelahiran akan mengalami kesulitan.

Macam-macam Perkawinan

1.    Perkawinan murni (inbreeding), yaitu perkawinan antara sapi-sapi pedaging yang berasal dari satu keluarga, seperti anak dengan anak, bapak dengan anak atau anak dengan ibu.

2.    Perkawinan silang/blasteran (Crossbreeding), yaitu perkawinan antara sapi-sapi pedaging dari dua jenis yang berbeda. Misalnya sapi Brahman dengan sapi Jawa. Cara ini biasanya digunakan untuk meningkatkan mutu sapi pedaging local supaya mendapatkan keturunan yang lebih baik dan besar.

Cara Memberikan Makanan

Untuk jenis sapi pedaging ini pemeberian makanan harus benar-benar diperhatikan, seperti halnya pemberian konsentrat (penguat) yang merupakan campuran dari berbagai bahan makan dan umbi-umbian, sisa hasil pertanian, sisa hasil pabrik, dan lain-lain yang mempunyai nilai gizi cukup dan mudah dicerna oleh sapi.

Sedangkan jenis rumput yang baik untuk sapi pedaging ini yaitu rumput gajah dan rumput benggala. Untuk perbandingan pemberian makanan untuk sapi pedaging ialah rumput 73,6% dan konsentrat 26,2%. Tetapi kita juga harus mengetahui apakah sapi tersebut digembalakan atau dikandang terus.

Ransum

Ransum yaitu campuran dari berbagai macam bahan makanan, baik berasal dari hijauan, biji-bijian, umbi-umbian, hewan, dan lain-lain. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup ternak, baik dalam jumlah maupum kualitas
Dosis makanan untuk sapi dengan berat badan 350 kg :

Bahan Makanan
Bahan Kering (BK/kg)
Protein Dapat Dicerna (PDD/kg)
TDN (kg)
3 kg rumput lapangan
7,7
0,63
6,30
2 kg dedak halus 
1,78
0,13
0,90
0,5 bungkil kelapa
0,44
0,19
0,47
37,5 kg ransum
9,92
0,85
7,67
Standar kebutuhan
8,89 - 10,07
0,66 - 0,73
6,40 - 7,21


Kandang Sapi

Kandang sapi yang baik akan berpengaruh terhadap perkembangan sapi itu sendiri walaupun hal ini sering dikesampingkan oleh sebagian para peternak. Sapi yang memiliki kandang yang baik akan mudah dikontrol terutama dari segi kesehatannya.

Lokasi kandang yang baik

  1. Terkena sinar matahari, tidak becek dan lebab
  2. Agak jauh dari rumah kita atau rumah tetangga
  3. Sesuaikan ukuran dengan umur sapi. Untuk sapi betina  dewasa 1,5 x 2 m, sapi jantan dewasa 1,8 x 2 m, sapi muda 1 x 2 m, anak sapi 1,5 x 2 m.

Perlengkapan kandang dan alat-alat, seperti:

  1. Tempat makan sapi
  2. Tempat minum sapi
  3. Keranjang rumput
  4. Sapu, sikat, sabit
  5. Alat pengangkut kotoran

Penyakit Sapi

Sapi merupakan hewan peliharaan yang membutuhkan perhatian lebih dari segi kesehatannya, tidak sedikit para peternak yang tidak mengetahui jenis-jenis penyakit pada sapi yang dapat mematikan sapi tersebut. Supaya ternak sapi kita dapat terhindar dari penyakit kita harus mengetahui jenis-jenis penyakit pada sapi dan cara menanggulanginya.

1.    Antrrax 1 (Radang Limpa)

Penyebab: Bakteri yang disebut Bacillus antharis. Sporanya tahan sampai 20 tahun
Gejala:
•    Dalam keadaan mendadak gejala ini tidak tampak, demam tinggi kemudian menjadi dingin kembali, badan gemetar dan lemah.
•    Sukar bernapas, kadang-kadang mencret berdarah.
•    Kebengkakan di bawah kulit leherr, dada, dan perut.
•    Sapi mati mendadak dan keluar cairan darah dari lubang hidung, mulut, dan dubur.
Pencegahannya: Vaksinasi yang teratur setiap 6 bulan sekali
Pengobatan: sapi yang sakit atau yang sudah mati jangan disembelih, bakar dan lapor ke Dinas Peternakan

2.    Apthae Epizootica (penyakit mulut dan kuku/AE)

Penyebab: Virus
Penularan:
•    Kontak langsung dengan sapi/domba/kambing yang terkena sakit AE
•    Kontak dengan ternak yang habis sakit AE (carrier)

Gejala:
•    Timbul lepuh-lepuh pada selaput lender, bibir, dan gusi
•    Demam
•    Napsu makan turun
•    Banyak keluar air liur
•    Dicelah kuku terjadi luka, akibatnya sapi pincang bahkan ada yang sampai tidak bisa jalan.

Pencegahan: Vaksinasi dengan vaksin AE 6 bulan sekalitan
Pengobatan:
•    Sapi yang sakit dipisahkan, kemudian diobati dengan anttibiotik/obat sulfat.
•    Kandang dan peralatannya didisinfeksi dengan larutan disinfektan caustic soda 2%

3.    Septichaemia Epizootica (penyakit ngorok/SE)

Penyebab: Semacam bakteri yang disebut Pasteurella multocida
Penularan: Biasanya melalui alat pencernaan (makanan/air minum), serangga, dan luka.

Gejala:

•    Timbul bengkak di daerah leher dan dada
•    Panas badan naik
•    Napsu makan berkurang
•    Lidah bengkak dan menjulur keluar
•    Mulut berbuih dan menganga terus
•    Sulit bernapas dan bersuara seperti mengorok

Pencegahan: Vaksinasi dengan vaksin SE tiap 6 bulan sekali
Pengobatan: Dengan antibiotika atau serum SE

Dan anda dapat membaca artikel sebelumnnya (klik untuk membacanya) :
Ternak Kambing
Cara Ternak Lele

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 4:34 AM