;

Friday, March 21, 2014

Panduan Budidaya Ikan Cupang Hias

Friday, March 21, 2014

Bagi anda yang membutuhkan panduan budidaya ikan cupang hias catatan singkat ini bisa menjadi salah satu referensi untuk memulai membudidayakan ikan cupang tersebut. Untuk mempersingkat waktu silahkan anda melanjutkan membacanya di bagian bawah ini.

Persiapan pemijahan ikan cupang

  • Sarana perawatan induk yang meliputi akuarium soliter dan sifon dengan diameter cukup besar.
  • Sarana pemijahan yang meliputi akuarium pemijahan dan sifon denagn diameter kecil.
  • Sarana pendederan dan pembesaran buarayak yang meliputi wadah atau bak pendederan. Akuarium soliter atau stoples, dan sifon dengan diameter cukup besar.

ikan cupang, Panduan Budidaya Ikan Cupang Hias, budidaya cuapang, budidaya ikan cupang, ikan cupangAir

1. Kualitas air
Seperti pemeliharaan ikan hias pada umumnya, kualitas air yang digunakan dalam pemeliharaan ikan cupang harus disesuaikan dengan syarat hidupnya sehingga pertumbuhan dan perkembangannya akan berjalan secara optimal..

a. Derajat keasaman (pH)
Derajat keasaman dapat didefinisikan sebagai besarnya kandungan hydrogen di dalam air. Di sebut juga pondus hydrogenii (pH). Hubungan pH dengan kehidupan ikan sangat erat. Titik kematian ikan biasanya terjadi pada pH 4 atau asatu dan pH 11 atau basa. Di habitat asalnya, ikan cupang sangat cocok berkembang pada kondisi air yang memiliki pH sebesar 6,2-7.

Ketidak idealan pH air yang dipakai untuk budidaya cupang hias akan sangat berpengaruh terhadap tingkat perkembangan dan pertumbuhan ikan ini.

  • Tidak memiliki nafsu makan
  • Cara beremingnya tidak stabil, gelisah,  dan sradak-sruduk.
  • Kondisi sisik kasar.
  • Tidak mampu berkembang biak atau bertelur
  • Pertumbuhannya terhambat.

b. Kesadahan Air
Di habitat asalnya, ikan cupang sangat cocok berkembang pada kondisi air yang memiliki kesadahan 8°-10° dH. Untuk mengetahui kesadahan air dapat digunakan alat ukur sainity tester atau hardness meter.

c. Amonia dan nitrit
Untuk mengurangi kandunagn ammonia dan nitrit dapat dilakukan denagn cara penggantian air, pmberian aerasi, penguapan, atau reaksi kimia dengan oksigen.

d. Oksigen terlarut
Seperti umumnya bangsa ikan, ikan cupang memperoleh oksigen dan air. Selama ini, ikan cupang dikenal memiliki daya tahan yang baik terhadap rendahnya oksigen terlarut dalam air. Artinya pada kondisi air yang memiliki oksigen terlarut dalam air. Artinya pada kondisi air yng memiliki oksigen terlarut 3mg/l, ikan cupang masih sanggup hidup dengan baik.

2. Sumber air

  • Air sumur

Air sumur atau air tanah umumnya kebersihannya lebih terjamin dan hanya mengandung gas dan mineral. Namun, ada kemungkinan air sumur juga mengandung material  organic meskipun jumlahnya sedikit.    Kandungan material anorganik dan bakteri sangat tergantung dan dalam atau dangkalnya sumur. Makin lama makin sedikit kandungan material anorganik dan bakteri tersebut.

  • Air sungai 

Kondisi air sungai sangat tergantung pada daerah atau tanah yang dialirinya. Hal ini tentu sangat berkaitan dengan kemungkinan terlarutnya material di sepanjang alirannya. Karena itu sebaiknya sebelumnya digunakan, terlebih yang keruh, dimasukan dan diendapkan dalam kolam pengendapan sampai emulsi tanah atau lumpur mengendap sehingga air menjadi jernih.

  • Air PAM

Air PAM termasuk air yang paling bersih dibandingkan dengan dus sumber diatas karena sudah melewati proses penyaringan dan pembunuhan bakteri. Namun, umumnya kandungan klorinya lebih banyak sehingga harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum digunakan.

Cupang hias memerlukan protein untuk kekuatan dan pembentukan tubuh dan membutuhkan vitamin dan mineral-mineral penting lainnya untuk aktivitas dan menjaga daya tahan tubuhnya.

Sarana perawatan induk

Keberhasilan budidaya cupang hias, sebagaimana budidaya ikan hias pada umum nya, sangat tergantung pada pemilihan atau penyeleksian induk yang akan digunakan. Selama proses perawatan ini, hal yang perlu menjadi perhatian serius adalah pemberian menu pakan dan penggantian air. 

Pakan yang harus diberikan sebaiknya berupa jentik nyamuk. Kelebihan jenis pakan ini adalah mampu merangsangan kematangan sel telur, pertumbuhan lebih stabil, dan warna tubuhnya lebih cemerlang. Penggantian air dapat dilakukan dengan jalan penyifonan.

Penyifonan bertujuan untuk membuang kotoran-kotoran yang ada dalam akuarium,  dan selanjutnay mengganti air yang terbuang dengan air yang baru yang telah disiapkan sebelumnya. Kegiatan ini harus dilakukan minimal 2 hari sekali. Air yang diunakan sebagai media pemeliharaan dan perawatan induk ini merupakan campuran air bersih dan air rebusan daun ketapang. Komposisi yang disarankan adalah 1:10. Tambahkan pula kedalamnya garam dapur sebanyak setengah sendok the. Sebelum digunakan, sebaiknya air tersebut diendapkan kurang lebih selama 24 jam.

Sarana pemijahan

Dalam budidaya cupang hias wadah yang lazim digunakan adala akuarium. Selain factor efisiensi, akuarium juga lebih praktis dan murah. Akuarium selain paraktis dibuat dan dapat dibeli siap pakai, penyusunannya pun tidak memakan rempat yang luas. Akuarium dapat disusun bertingkat dengan bantuan rak sederhana. 

Penempatannya bisa dimana saja, dipekarang samping, depan, atau belakang rumah, bahkan di dapur atau ruang tamu sekalipun. Ukuran akuarium yang digunakan sebagai wadah pemijahan minimal dua kali ukuran akuarium soliter. Satu hal yang pasti, akuarium pemijahan ini harus dilengkapi penutup untuk menghindari debu atau ukuran pada saat pemijahan telah berlangsung. Penutup samping perlu juga disiapkan agar pada saat proses pemijahan, kedua induk tidak terganggu sehingga pemijahan dapat berlangsung dengan baik.

Sarana lain yang harus disiapkan adalah sifon yang memiliki selang dengan diameter kecil. Alat ini akan digunakan untuk membersihkan kotoran pada saat proses pemijahan berlangsung. Khususnya kotoran yang berasal dari dad induk. Sebab keberhasilan air sangat menentukan keberhasian penetasan telur, kualitas dan kuantitas burayak, dan tingkat kematian burayak akibat serangan penyakit. Selang dengan diameter kecil akan mengurangi kemungkinan rusak atau tersedotnya telur yang ada. Kualitas air yang digunakan sebagai media pemijahan sama seperti media perawatan induk.

Sarana pendederan dan pembesaran burayak

Sarana pendederan yang dapat digunakan adalah akuarium, bak fiberglass drum bekas, paso, ember, atau bak semen. Penempatannya  harus diusahakan di tempat  terbuka dan cukup mendapatkan sinar matahari. Untuk mengurangi panas dan menjaga temperature wadah tetap stabil, tanaman air seperti eceng gondok atau siambang dapat digunakan. 

Sebaiknya ukuran bak pendederan yang digunakan cukup besar atau disesuaikan dengan jumlah burayak yang berhasil ditetaskan, misalnya bila menggunakan bak fiberglass 1m x 1m x 0,5m, sehingga burayak-burayak cupang hias dapat lebih berkembang dengan baik. Ketinggian air yang digunakan adalah ¾ dan ketinggian bak. Kuialitas air yang digunakan sebagai media sama seperti ada perawatan induk maupun pemijahan.  

Sementara itu, wadah pembesaran yang digunakan setelah pemeliharaan dan perawatan dalam bak pendederan adalah akuarium solietr atau stoples yang harus disesuaikan dengan usia cupang hias tersebut. Namun satu hal yang patut diingat, makin besar wadah pemeliharaan makin optimal pula perkembangan cupang hias tersebut. Tentu saja, pemelihaarn dalam akuarium soliter atau stoples tersebut dikhususkan untuk cupang hias jantan.

Untuk cupang hias betina hanya yang benar-benar disiapkan jadi induk saja yang ditempatkan secara soliter, sementara yang lainnya dapat ditempatkan bersama-sama dalam satu wadah. Sama seperti pada perawatan induk, untuk penggantian air sebagai media pemeliharaan dapat digunakan sifon dengan selang berdiameter besar.  Penggunaan dan cara penggantian airnya sama seperti pada perawatan induk. Sementara itu, pemberian menu pakan kepada cupang hias selama proses pembesaran harus disesuaikan denagn kebutuhan dan kesukaan cupang hias tersebut sehingga perkembangan tubuh, sirip-sirip, dan warnanya lebih optimal.

Sumber : Budi Daya Ikan Cupang, penerbit Ganeca Exact
Sumber  Gambar : www.fotohewan.net


Tonie - 1:01 AM

Tuesday, March 18, 2014

Mengenal Dan Cara Merawat Ikan Cupang Hias

Tuesday, March 18, 2014

Bagi anda yang memiliki hobi merawat ikan cupang hias mungkin catatan ini bisa menambah pengetahuan tentang seputar ikan cupang. Sebagaimana ikan Betta sp., cupang hias termasuk ke dalam ordo Labyrinthici dari familia Anabantiadae. Jadi  masih satu keturunan dengan kissing gourame, sepet, dan ikan betik. Ciri khas dan ordo ini adalah kemampuannya bernapas dengan jalan mengambil oksigen langsung dan udara.

ikan cupang, Mengenal ikan cupang, Cara Merawat Ikan Cupang, cupang Hias, ikan cupang hias, ternak cupang, budidaya cupang
Hal ini dimungkinkan karena adanya alat pernapasan yang dikenal dengan nama labyrinth, yang terletak di dalam rongga insang sebelah atas. Karena itu, tak mengherankan bila ikan cupang ini memeiliki kesanggupan untuk hidup di tempat yang memiliki kandungan oksigen terlarut sangat sedikit. “nenek moyang” ikan cupang ini di alam umumnya hidup di daerah rawa-rawa, persawahan,  dan daerah aliran sungai yang dangkal. 

Tempat Untuk Ikan Cupang

Mereka hidup berkoloni secara damai dari perairan yang terlindung dari sinar matahari langsung. Tempat tersebut umumnya memiliki air dengan derajat keasaman atau pH antara 6,5-7,2, derajat kesadahan berkisar 7-10° HD, dan suhu air sebesar 24-30 C.

Cara Ikan Cupang Berkembangbiak

Cupang hias berkembang biak dengan cara bertelur. Mereka dikenal sebagai ikan yang merawat atau menjaga telurnya hingga menetas. Telur yang dihasilkan dilakatkan pada sarang yang dibuatnya sendiri. Secara singkat proses pemijahannya sebagai berikut. 

Proses Pemijahan Ikan Cupang

Sebelum memijah si jantan cupang akan membuat sarang berupa buih sebagai tempat bulan madunya. Setelah buih berkumpul cukup  banyak, si jantan cupang akan mulai mengajak kawin si betina cupang. Terkadang, bila dengan rayuan yang lembut si betina cupang menampiknya, tak jarang sijantan cupang akan melakukan kekasaran. Si betina cupang akan terus dipaksa agar mengeluarkan telurnya. 

Dengan lilitan, gigitan, bahkan saling gumul antar-keduanya menjadi pemandangan yang biasa bila menyaksikan perkawinan ikan cupang ini. Begitu si betina cupang mengeluarkan telurnya, si jantan cupang denagan sigap segera membuahinya. Lalu, satu demi satu telur-telur tersebut akan dipungutinya dan ditempelkan pada buih-buih yang ada. Meskipun terkenal gemar berantem, si jantanlah yang akan bertugas merawat atau menjaga telur-telur tersebut hingga menetas. 

Termasuk dan gangguan si betina cupang yang dikenal memiliki tabiat jelek, yakni suka memengas telur atau anaknya sendiri. Biasanya, selang 2-3 hari kemudian telur-telur tersebut akan menetas. Meskipun demikian sijantan cupang masih terus menjaganya hingga 2-3 hari setelah menetas. Si jantan cupang akan meninggalkannya ketika burayak-burayak tersebut mampu berenang sendiri.

Karena pada dasarnya merupakan perkawinan silang ikan yang dilakukan oleh hobiis dan setiap peternak ikan cupang hias tersebut dapat dikatakan merupakan varietas baru yang tidak dapat ditemukan di alam. Meskipun pada awalnya merupakan perkawinan antar spesies, tetapi karena dilakukan sudah melewati ratusan keturunan sulir dirunut lagi cikal bakalnya. 

Pendapat Mengenai Ikan Cupang

Ada beberapa pendapat berkenaan dengan hal ini.  Pendapat pertama mengemukakan bahwa cikal-bakal dan ikan cupang hias yang dikenal sekarang ini adalah Betta macrostoma,Betta akarensis ,Betta anabatoides, dan Betta unimaculata. 

Pendapat kedua mengemukakan bahwa cikal bakal dari ikan cupang hais yang dikenal sekarang ini adalah semua spesies yang berasal dari Genus betta sp., tak terbatas pada keempat spesies di atas. Satu hal yang pasti, setelah melewati proses penangkaran dan melewati perkawinan antar spesies yang cukup lama, terbentuklah ikan cupang yang memiliki  bentuk tubuh dan warna sirip yang beraneka rupa. Untuk penanaman jenis ikan tersebut kini dikenal dengan nama Betta splendens, yaitu varietas ikan cupang yang tidak dapat ditemukan di alam, tetapi merupakan hasil budidaya para hobiis dan peternak. 

Telah disinggung di awal tulisan ini perbedaan yang paling mencolok antara Betta splendens jika dibandingkan dengan nenek moyangnya yang ada pada warna dan bentuk siripnya. Bila di awal kemunculannya hanya dikenal dengan siripnya yang merumbai-rumbai atau dikanal dengan nama slayer, kini keragaman bentuk siripnya lebih variatif. Bentuk sirip Betta splendens sangat lebar dan berjari-jari di ujungnya dengan bentuk yang sangat variaif.

Demikian juga warna tubuhnya, dan warna tunggal hingga kombinasi, semuanya dapat di temukan dipasaran dengan mudah. Tentu saja masing-masing jenis tersebut memiliki ciri khas yang berbeda antara sama dengan lainnya.

Namun yang pasti, dengan segala kelebihan yang melekat pada ikan cupang ini uasaha untuk memperoleh jenis baru, sangat terbuka hingga kelak dikemudian hari lebih memperkaya ragam jenis cupang hias yang ada di masyarakat.

Artikel lain yang anda dapat baca di blog ini  Pakan Alami Untuk Ikan Cupang
Sumber : Buku ' Budi Daya Ikan Cupang ' Penerbit, Ganeca Exact
Sumber Gambar : http://www.seriouslyfish.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 3:30 AM

Monday, March 17, 2014

Penyakit Pada Ikan Lele Pencegahan dan Pengobatannya

Monday, March 17, 2014

Bagi anda yang belum mengetahui bagaimana cara mencegah atau mengobati penyakit pada ikan lele sebaiknya anda harus mengetahui terlebih dahulu apa penyebab lele tersebut terkena penyakit, karena ada beberapa sebab yang mengakibatkan ikan lele terserang penyakit. Dibawah ini ada beberapa sebab dan jenis penyakit pada ikan lele dan sekaligus cara menanggulanginya.

Penyakit Pada Ikan Lele, penyakit ikan lele dan Pengobatannya, budidaya lele, budidaya ikan lele, ternak lele, ternak ikan lele, cara ternak lele, penyakit ikan lele, cara budidaya ikan lele
Penyakit  parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah, seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.

Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla

Penyebab:
Penyakit ini timbul akibat serangan bakteri dari jenis Aeromonas hydrophilla dan pseudomonas hydrophylla. Denagn cirri-ciri sebagai berikut:
  • Ukuran sangat kecil, yaitu sekitar (0,7-0,8 µ) x(1-1,5µ).
  • Tubuhnay berbentuk seperti batang dengan cambuk di ujung batang 9polar flage). Fungsi cambuk ini adalah sebagai alat gerak.
Gejala:
  • Warna tubuh menadi gelap
  • Kulit kesat dan timbul pendarahan
  • Kesulitan bernapas, terlihat megap-megap dipermukaan air.
Pengendalian :
  • Jagalah kebersihan diair kolam.
Pengobatan:
  • Campurkan Terramycine dalam pakan denagn dosis 50 mg/kg ikan/hari.
  • Beriakn obat ini selama 7-10 hari berturut-turut
  • Selain Terramycine, pengobatan juga dapat dilakukan dengan memberikan Sulphonamid ke dalam pakan sebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama 3 hari.

Tuberculosis

Penyebab:
  • Penyakit ini disebabkan serangan baketri Mycobacterium fortoitum
Gejala:
  • Tubuh ikan berwarna gelap
  • Perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa).
  • Posisi berdiri dipermukaan air, berputar-putar atau miring-miring.
  • Terdapat bintik putih disekitar mulut dan sirip.
Pengendalian :
  • Perbaiki kualitas air dan lingkunag kolam.
Pengobatan :
  • Campurkan Terramycin dalam pakan denagn dosis 5-7,5 g/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.

Jamur saprolegnia

Penyebab:
Penyakit ini disebabkan serangan  jamur saprolegnia yang tumbuh sebagai saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau iakn yang kondisinya lemah.

Gejala:
  • Tubuh ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas yang dapat ditemukan didaerah luka.
  • Ikan sudah lemah seperti daerah kepala tutup insang, sirip, serta tubuh lainnya.
  • Jamur ini juga suka menyerang telur dengan menyelimuti telur dengan benang seperti kapas.
  • Jamur ini juga sering menyerang telur dengan menyelimuti telur dengan benang seperti kapas.
Pengendalian  :
  • Rendam benih gelondongan dan iakn dewasa dalam larutan Malachyte Green oxalate denagn dosis 2,5-3 ppm selam 30 menit.
  • Rendam telur dalam larutan Malachyte Green oxalate denagn dosis 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10 ppm selama 15 menit.

Penyakit bintik putih dan gatal/Trichodiniasis

Penyebab :
Parasit dari golongan ciliata berbentuk bulat, terkadang amuboid, serta mempunyai inti beerbentuk tapal kuda yang disebut Ichthyophthirius multifilis.

Gejala:
  • Ikan terlihat sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air.
  • Terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip, dan insang.
  • Ikan memperlihatkan perlaku menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.
  • Pengendalian:
  • Jagalah kualitas dan kuantitas air.
Pengobatan :
  • Rendam ikan pada campuran larutan Formalin 25 cc/m³ dan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 g/m³ selama 12-24 jam.
  • Ganti kolam dengan air segar.
  • Ulangi langkah pengobatan setelah 3 hari.

Cacing Trematoda

Penyebab :
  • Cacing kecil Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip.

Gejala :

  • Insang luka-luka dan timbul pendarahan
  • Pernapasan terganggu karena terjadi kerusakan pada ikan.
Pengendalian :
Pengendalian dapat dilakukan denagn cara merendam ikan dalam:
  • Larutan Formalin 250 cc/m³ air selama 15 menit.
  • Larutan Methyline Blue 3 ppm selama 24 jam,
  • Larutan kalium permanganate (KMnO4) 0,01 % selama 30 menit
  • Larutan garam (NaCl) 2 % selama 30 menit, atau
  • Larutan NH4OH 0,5% selama sekitar 10 menit.

Setelah anda membaca Penyakit pada ikan lele anda bisa melanjutkan untuk membaca postingan sebelumnya yaitu Pakan untuk ikan lele

Sumber : Buku ' LeLe ' Penerbit, Dinamika Media
Sumber Gambar : http://dvetter.com/

Tonie - 9:34 AM

Khasiat Dan Manfaat Ikan Lele Untuk Kesehatan

Khasiat atau manfaat ikan lele ternyata luar biasa bagi tubuh manusia, bahkan kandungan yang ada pada ikan lele menyamai dengan ikan - ikan yang yang berharga cukup tinggi alias mahal. Lele merupakan salah satu ikan yang memiliki sumber bahan makanan yang mengandung protein yang sangat tinggi. Selain dibudidayakan sebagai ikan konsumsi, lele juga dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. Misalnya, lele dari jenis Clarias batrachus (lele lokal ) juga dipelihara dikolam atau aquarium sebagai ikan hias. 

manfaat ikan lele, khaiat ikan lele, kandungan ikan lele, manfaat ikan lele untuk kesehatan, manfaat ikan lele untuk ibu haml, ikan lele, budidaya ikan lele
Dalam pemeliharaan system mina padi, lele terbukti efektif dalam pemberantasan hama padi. Selain itu, lele juga dimanfaatkan menjadi salah satu bahan ramuan untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan ) yang tidak teratur, hidung berdarah, hingga kencing darah.

Ikan Lele dapat Menjaga kesehatan otak dan jantung

Tahukan anda ikan lele ternyata mengandung omega-3 dan omega-6, satu porsi ikan lele mengandung 220 mg asam lemak omega-3 dan 875 asam lemak omega-6. Dan kandungan ikan lele tersebut sama dengan kandungan pada ikan-ikan “mahal” seperti ikan salmon, makarel,,ikan kod dan sebagainya. Sedangkan kedua nutrisi tersebut sangat baik untuk menjaga kesehatan otak dan jantung manusia.

Ikan Lele Memiliki protein yang tinggi

Protein yang terkandung pada ikan lele dapat memenuhi asam amino yang dibutuhkan tubuh, dan itu akan bereaksi pada kekuatan otot dan menambah kekebalan tubuh, dan tentunya protein sangat baik untuk menyuplai energy tubuh manusia.

Ikan Lele rendah merkuri dan baik untuk ibu hamil

Anda pasti sudah mengetahui dampak dari  merkuri pada tubuh manusia. Ya,merkuri dapat mengacaukan system saraf. Sedangkan ikan lele ini sangat aman dan rendah merkuri, kenapa? Karena kebanyakan peternakan atau budidaya ikan lele biasanya dilakukan dilakukan di perairan yang aman dari pencemaran merkuri, maka tidak heran apabila para ibu hamil lebih menyukai ikan lele ini, karena tidak akan membahayakan janin.

Ikan Lele mengandung B-12

Kebutuhan tubuh kita akan vitamin B-12 dapat kita suplai dengan memakan ikan lele mengandung vitamin B-12 yang akan membantu memecahkan makanan menjadi energy, dan tubuh kita akan lebih bertenaga dan tidak cepat lesu.
Sumber : Buku " LeLe " Penerbit, Dinamika Media 
Sumber Gambar : http://www.okefood.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 3:44 AM

Makanan Atau Pakan Untuk Ikan Lele

Makanan atau pakan untuk ikan lele ada yang menyatakan tidak terlalu sulit kalu dibanding dengan jenis ikan air tawar yang lainnya, karena lele menyukai limbah - limbah makanan dari rumah tangga.  Bahkan peternak ikan lele ada juga yang melakukan pembesaran ikan lelenya ditempatkan di saluran pembuangan air. Hal ini bertujuan agar ikan lele dapat makan dari sisa-sisa makanan (limbah makanan rumah tangga).
Selain itu ikan lele yang di tempatkan pada saluran pembuanagn air dapat memperoleh makanan ikan lele yang alami seperti jentik nyamuk. 

Ikan lele, budidaya ikan lele, pakan ikan lele, makanana ikan lele, pakan ikan lele organik, pakan iakan lele alternatif, pakan ikan lele buatan, pakan ikan lele alami, pakan alami ikan lele

Namun walaupun demikian, apabila kita sedang melakuakan budidaya ikan lele sebaiknya kita harus menyeimbangkan juga pakan buat ikan lele tersebut tidak bisa mengadalkan limbah makanan 100% tetapi kita harus memberikan tambahan makanan lain, supaya hasil budidaya ikan lele yang kita jalankan mendapatkan hasil yang maksimal.

Salah satu kunci sukses budidaya ikan lele ialah kita harus bisa menyeimbangkan pemberian pakan pada ikan lele. Jenis pakan yang diberikan untuk budidaya ikan lele, ada beberapa macam diantaranya pakan alami, pakan tambahan, dan pakan buatan.

Pakan alami

Pakan alami berasal dari pertumbuhan plankton secara alami. Pertumbuhan pakan alami dapat dipacu lewat pemupukan kolam. Untuk pemupukan kolam dibutuhkan pupuk kandang (kotoran ayam), urea, TSP, serta ammonium nitrat. Banyaknya pupuk kandang adalah 500-700 g/m², TSP 20 g/m², dan ammonium nitrat 15g/m².

Selanjutnya, biarkan kolam selama 3 hari. Selanjutnya, isi kolam dengan air setinggi kira-kira 30-50 cm. Biarkan sehingga warna air kolam berubah menjadi warna cokelat atau kehijauan. Perubahan warna air ini menunjukkan kolam mulai banyak ditumbuhi jasad-jasad renik pakan alami ikan lele. Setelah itu, secara bertahap ketinggian air ditambah sebelum benih lele ditebar.

Untuk kolam induk lele, penyediaan pakan alami perlu dilakukan. Khusus untuk kolam induk dapat dibangun kolam rotifer (cacing bersel tunggal) dengan luas sekitar 10 m². Letak kolam rotifer berada dibagian atas kolam induk. Dengan demikian, masuknya pakan alami ke kolam induk menjadi gampang. Saluran penghubung dari kolam rotifer ke kolam induk perlu dibuat untuk mengalirkan rotifer.  Agar terjaga kontinuitas kebutuhan pakan rotifer, pemberian pupuk organic mutlak dilakukan.

 Pakan tambahan

Pemeliharaan dapat juga dilakukan di saluran pembuangan air. Pemeliharaan lele ditempat ini dapat diberi makanan tambahan berupa sisa-sisa makanan keluarga, daun kubis, tulang ikan, tulang ayam yang dihancurkan, usus ayam, serta bangkai.

Sementara itu, pemeliharaan yang hidup dikolam sering diberi makanan tambahan berupa campuran dedak dengan ikan rucah dengan perbandingan 9 : 1. Selain itu, sapat pula diberi campuran bekatul , jagung, dengan bekicot dengan perbandingan 2 : 1 :1..

 Pakan buatan (pellet)

Pada umumnya, pakan buatan dapat diperoleh dengan memebelinya di pabrik, namun, kita dapat membuat dan mengolah pakan buatan sendiri. Adapun bahan baku dan langkah pembuatannya sebagai berikut:

Bahan baku bahan pellet

Bahan Berat (%)
Tepung ikan 27
Bungkil kacang kedele 20
Tepung terigu 10,5
Bungkil kacang tanah 18
Tepung kacang hijau 9
Tepung darah 5
Dedak 9
Vitamin 1
Mineral 0,5

Cara membuat pellet

Haluskan bahan-bahan hingga menjadi adoanan seperti pasta, kemudian dicetak
Keringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%.
Beriakn penambahan lemak dalam bentuk minyak yang dilumurkan pada pellet sebelum diberikan kepada lele. Lumuran minyak juga dapat memeperlambat pellet tenggelam.

Cara pemberian pakan

Saar umur lele 6 minggu, pellet sudah mulai diperkenalkan. Pemberian pellet dilakukan 10-15 menit sebelum pemberian pakan berbentuk tepung. Pada minggu ke-7 dan seterusnya, benih lele sudah dapat langsung diberi pakan berbentuk pellet. Sebaiknya, hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.

Untuk mengetahui info lebih lengkap tentang makanan atau pakan ikan lele ini bisa anda baca pada buku sumber di bawah ini, dan anda juga dapat membaca artikel sebelumnnya pada blog ini tentang :

Sumber : Buku "LELE" Penerbit, Dinamika Media
Sumber Gambar : http://bangka.tribunnews.com/


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 2:35 AM

Sunday, March 16, 2014

Sejarah Morfologi Dan Klasifikasi Ikan Lele

Sunday, March 16, 2014

Ikan lele merupakan jenis ikan air tawar yang terkenal dengan ketahanan tubuhnya yang “bandel”, kenapa dikatakan bandel? Karena ikan lele dapat hidup di dalam kondisi air tawar dengan segala kondisi yang ada. Seperti halnya pada air tergenang maupun aliran di sawah yang mengalir perlahan.

Sejarah ikan lele, Morfologi ikan lele, Klasifikasi Ikan Lele, anatomi ikan lele, asal usul ikan lele, ikan lele, budidaya ikan lele
Bahkan sejarah kehidupan yang cukup dikenal pada ikan lele ini yaitu mampu memepertahankan hidupnya dalam kondisi darurat sekalipun, misalnya kualitas air kurang baik, kadar oksigen rendah, atau padat penebaran tinggi, ikan lele masih mampu hidup di dalamnya.

Ikan lele mampu hidup di air tawar yang meliputi sungai, rawa, telaga, dan waduk.  Dengan alasan seperti itulah ikan lele banyak dipelihara dan dibudidayakan di seluruh nusantara ini. Bahkan ikan lele ini memiliki sebutan yang cukup beragam di berbagai daerah di nusantara ini antara lain, lele (jawa) ikan kalang (sumatera barat) ikan maut (Sumatra utara).

Kalimantan Selatan, lele spesies Clarias batrarhus untuk menyebut ikan pintet
Jawa Barat, Clarias teysmani untuk penyebutan lele kembang, kalang putih (padang).
Sumatera Selatan, clarias melanoderma untuk penyebutan ikan duri,wais (jawa tengah, dan wiru (jawa barat).
Sumatera Barat, lele spesies clarias nieuhofi limbat, sedangkan ikan lindi (jawa), dan ikan kalih (Kalimantan selatan).
Adapun clarias loiacanthus dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat) dan ikan penang (Kalimantan Timur).
Selain itu ikan lele juga dapat ditemukan di Benua Afrika dan Asia, seperti Thailand, Philipina, serta India tercatat sebagai Negara yang juga membudidayakan lele.

Di luar negeri, ikan lele yang memiliki nama dan sebutan yang berbeda-beda diantaranya:

  • Mali (Afrika)
  • Plamond (Thailand)
  • Ikan keli (Malaysia)
  • Gura magura (Srilanka)
  • A tretrang (Jepang)
  • Sementara dalam bahasa inggris disebut catfish, king catfish, Siluroid, mudfish, dan walking catfish.

Sedangkan untuk morfologi dan klasifikasi ikan lele, bisa anda lihat dibawah ini:

Kingdom             : Animalia
Subkingdom       : Metazoa
Filum                   : Chordata
Subfilm                : vertebrata 
Kelas                   : Pisces 
Subkelas             : Teleostei
Ordo                   : Ostariophysi
Sub-ordo            : Siluroedea
Famili                  : Clariidae
Genus                 : Clarias
Spesies       : Clarias batrachus, Clarias teysmani, clarias melonoderma, clarias niceuhofi, Clarias loiachantus.

Sumber Buku : Judul  "Lele" Penerbit, Dinamika Media
Sumber Gambar : http://dokterternak.com/

Artikel lain yang dapat anda baca :
Budidaya Udang Galah

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 8:12 AM

Saturday, March 15, 2014

Ikan Molly Cara Ternak Dan budidaya Ikan Hias Molly

Saturday, March 15, 2014

Ikan molly salah satu jenis ikan hias yang cukup mudah untuk dikembangbiakan atau dibudidayakan, ikan molly semakin banyak yang memiliki bentuk dan warna yang beragam, hal ini disebabkan persilangan dan mutasi yang dilakukan oleh para peternak ikan molly itu sendiri.

Ikan Molly, budidaya ikan molly, Cara Ternak ikan molly, budidaya Ikan Hias Molly,

Ikan molly balon yang sudah dewasa hampir mirip dengan ikan koki, maka banyak para pecinta ikan hias yang sengaja memelihara ikan molly ini di dalam akuariumnya sampai tumbuh dewasa.

Untuk mengetahui cara budidaya ikan molly, dibawah ini tahpannya:

Tekhnik pemijahan

  • Pilihlah induk yang berukuran relative besar, bentuk tubuh yang menggembung serta mempunyai warna yang indah
  • Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri terpasang-pasang.
  • Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.

Ciri-ciri induk jantan dan betina

Induk jantan:

  • Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang panjang.
  • Tubuhnya ramping
  • Warnanya lebih cerah.
  • Sirip punggung lebih panjang.
  • Kepalanya agak besar.

Induk betina:

  • Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
  • Tubuhnya gemuk
  • Warnanay kurang cerah
  • Sirip punggung biasa
  • Kepalanya agak runcing

Perawatan benih

  • Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan,,karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4-5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring ,atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
  • Setelah mencapai ukuran medium (2-3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5-7 cm) dapat diberi makanan cuk.
  • Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dl.
  • Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari,hendaknay jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
  • Penggantian air. Air dalam bak atau aquarium janagn sampai kotor/ keruh, karena dapat menyebabkan kematian  anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2-3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphoanan sebanayk 10-20% dapat diganti dengan air yang baru.
Artikel lain yang dapat anda baca:

Cara budidaya ikan  Manfish

Cara budidaya ikan patin


Sumber Buku: "Untung Besar Bisnis & Budidaya Ikan Hias Paling Top Markotop" Pnerbit: Araska
Sunber Gambar: http://www.conwaytropicalfish.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 3:57 AM

Budidaya ikan Hias Manfish Dan Cara Ternaknya

Ternak atau Budidaya ikan hias manfish sebetulnya bisa dilakukan oleh kita yang biasa memelihara ikan hias, karena alat dan fasilitas yang dibutuhkan untuk ternak ikan manfish tidak sulit dan cukup sederhana bahkan sangat mudah untuk didapatkan. 

Ikan manfish,budidaya ikan manfish, Budidaya ikan Hias Manfish, budidaya manfish, cara budidaya ikan manfis, Cara Ternak ikan manfish, ternak ikan manfish
Maka bagi anda yang selama ini menjadi hobiis ikan manfish anda pun bisa mencoba untuk melakukan budidaya atau ternak ikan manfish ini. Hal ini pun bisa menjadi ladang usaha yang cukup menjanjikan bagi anda yang benar - benar serius untuk mengembangbiakan atau membudidayakan  ikan hias manfish ini.

Kenapa menjanjikan? karena dunia ikan hias tidak akan pernah mati bahkan sebaliknya akan terus hidup dan berkembang, apalagi penggemar ikan manfish di Indonesia cukup banyak juga. 

Nah untuk megetahui cara budidaya ikan manfish ini bisa anda lihat tahapannya di bawah ini:

Pengelolaan induk

Ikan manfish dapat dijadikan induk setelah umurnya mencapai 7  bulan dengan ukuran panjang ± 7,5 cm. Untuk mencapai hasil yang optimal, induk harus dikelola dengan baik antara lain dengan pemberian pakan yang baik seperti jentik nyamuk ( Untuk mengetahui cara budidayanya silahkan buka di sini Cara Budidaya Jentik Nyamuk ), cacing Tubifex, atau Chironomous. Selain itu karena induk ikan manfish sangat peka terhadap serangan penyakit, maka perlu diberikan perlakuan obat secara periodic. Obat yang biasa digunakan antara lain Oxytetracycline dan garam.

Sebelum dipijahkan, induk manfish dipelihara secara massal (jantan dan betina) terlebih dahulu dalam 1 akuarium besar (ukuran 100 x 60 x 60 cm³). setelah matangtelur, induk manfish akan berpasangan dan memisahkan dari ikan lainnya. Induk yang berpasangan tersebut sudah dapat diambil dan dipijahkan pda tempat pemijahan.

Selain itu dapat dilakukan, yaitu dengan memasangkan induk manfish secara langsung setelah mengetahui induk jantan dan betina. Induk jantan dicirikan dengan ukuran tubuh yang lebih besar  dibandingkan dengan induk betina.

Kepala induk jantan terlihat agak besar dengan bagian antara mulut ke sirip punggung berbentuk cembung, serta badan lebih ramping dibandingkan dengan ikan betina. Sementara induk betina dicirikan oleh ukuran tubuh yang lebih kecil dan bentuk kepalanya yang lebih kecil dengan bagian perut yang lebih besar/gemuk serta terlihat agak menonjol.

Tekhnik pemijahan

Pemijahan dilakukan di akuarium berukuran 60x50x40 cm³ denagn tinggi air± 30 cm. kedalam akuarium tersebut diberiakan aerasi untuk menyuplai oksigen. Ikan manfish akan menempelkan telurnya pada substrat yang halus, misalnya potongan pipa PVC yang telah disiapkan/ditempatkan dalam akuarium pemijahan. 

Karena ikan manfish cenderung menyukai suasana yang gelap dan tenang, maka pada dinding akuarium dapat ditempelkan kertas atau plastic yang berwarna gelap.

Induk manfish akan memijah pada malam hari. Induk betina menempelkan telurnya pada substrat dan diikuti ikan jantan yang menyemprotkan spermanya pada semua telur, sehingga telur-telur tersebut terbuahi. Jumlah telur yang dihasilkan setiap induk berkisar antara 500-1000 butir,. Selama masa pemijahan tersebut, induk tetap diberi pakan berupa cacing Tubifex, Chironomous atau Daphnia  ( Untuk mengetahui cara budidayanya silahkan buka di sini Cara Budidaya Kutu air / Daphnia )

Penetasan telur dan pemeliharaan larva

Telur yang menempel pada substrat selanjutnya dipindahkan ke akuarium pemetasan telur (berukuran 60 x 50 x40 cm³) untuk ditetaskan. Pada air media penetasan sebaiknay ditambahkan obat anti jamur, antara lain Methyline Blue dengan dosis 1 ppm. Untuk menjaga kestabilan suhu, maka ke dalam media penetasan telur tersebut digunakan pemanas air (water haater) yang dipasang pada suhu 27-28°C.

Telur manfish akan menetas setelah 2-3 hari, dengan derajat penetasan telur berkisar 70-90%. Selanjutnya paralon tempat penempelan telur diangkat dan dilakukan perawatan larva hingga berumur ±2 minggu.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan larva tersebut beruapa pakan alami yang sesuai dengan bukaan mulut larva dan memiliki kandungan protein yang tinggi, antara lain nauplii Artemia sp. ( Untuk mengetahui cara budidayanya silahkan buka di sini Cara budidaya Artemia ). Pakan tersebut dberikan 2 kali sehari (pagi dan sore) hingga larva berumur ± 10 hari dan dilanjutkan dengan pemberian cacing Tubifex.

Pendederan dan pembesaran


  • Setelah berumur ± 2 minggu, benih tersebut dapat dilakukan penjarangan untuk kemudian dilakuakn pendederan sampai ikan berumur satu bulan.
  • Langkah berikutnya adalah memanen benih tersebut untuk dipindahkan ke dalam bak/wadah pembesaran.
  • Dalam hal ini dapat digunakan bak fiber atau bak semen, tergantung wadah yang tersedia.
  • Selama masa pembesaran, diupayakan agar ada aliran air ke dalam wadah pembesaran walaupun sedikit.
  • Padat penebaran untuk pembesaran ikan manfish berkisar 100 ekor/m₂.
  • Pakan yang diberikan berupa cacing Tubilex atau pellet sampai benih berumur ±2 bulan.
  • Ukuran yang dicapai biasanya berksar 3-5 cm
  • Jika pakan dan kualitas air mendukung, sintasan pada masa pembesaran dapat mencapai 70-90%.
  • Selanjutnya benih manfish dapat dibesarkan lagi hingga mencapai ukuran calon induk atau induk denagn padat penebaran yang lebih kecil.


Penyakit dan penanggulangannya

Ikan manfish dikenal cukup peka terhadap serangan penyakit, untuk itu diperlukan pengelolaan secara baik denagn menjaga kualitas air dan jumlah pakan yang diberikan. Beberapa jenis parasit yang biasa menyerang benih/induk Manfish antara lain adalah : Trichodina sp.Chilodonella sp.dan Epystylis sp. Sedangkan bakteri yang menginfeksi adalah Aeromonas hydrophilla.

Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk menanggulangi serangan penyakit parasitek antara lain: Formalin 25%, NaCl 500 ppm. Sedangakan  untuk penyakit bacterial dapat digunakan Oxytetrachycline 5-10 ppm dengan cara perendaman 24 jam.

Gimana anda ingin mencoba budidaya atau ternak ikan manfish ini? semoga info ini bermanfaat bagi anda, Oia... anda juga dapat membaca artikel sebelumnya tentang:

Sumber Buku: "Untung Besar Bisnis & Budidaya Ikan Hias Paling Top Markotop" Pnerbit: Araska
Sumber Gambar: http://ferboesrichardson.wordpress.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 1:03 AM

Friday, March 14, 2014

Cara Budidaya Ikan Guppy Atau Ternak Cukup Mudah

Friday, March 14, 2014

Ikan Guppy sangat mudah untuk dibudidayakan atau diternakan, tidak ada salahnya dong apabila hobi kita dapat menghasilkan juga. Ikan kecil yang indah ini memang banyak sekali penggemarnya bahkan tidak hanya di Indonesia saja, ikan yang merupakan jenis famili Pocilidae ini walaupun kecil tapi penampilannya yang sangat memukau dan indah untuk dilihat itulah alasan utama kenapa ikan guppy banyak diminati penghobi ikan hias.

ikan guppy, Cara Budidaya Ikan Guppy , budidaya guppy, Ternak guppy, jenis jenis guppy, harga ikan guppy, budidaya ikan guppy, ternak ikan guppy
Bagi para pecinta ikan hias, ikan guppy adalah ikan yang sudah tidak asing lagi karena cirinya yang cukup menonjol dibanding ikan hias lainnya, ciri tubuhnya yang memiliki ekor yang melebar dengan corak warna yang cukup kontras dan mencolok itulah ikan ini selalu menjadi pusat perhatian bagi yang melihatnya.

Namun bagi anda yang sudah banyak mengoleksi ikan Gupyy ini dan senang memeliharanya, anda bisa juga melakukan ternak atau membudidayakan ikan gupyy ini karena cukup mudah untuk dikembangbiakan. Bahkan apabila anda mampu membudidayakannya dengan maksimal hal ini bisa menjadi keuntungan yang luar biasa, kenapa? karena selain anda dapat menyalurkan hobby anda juga tentunya akan mendapatkan penghasilan yang tidak sedikit.

Ok, supaya tidak penasaran apa saja langkah - langkah cara budidaya ikan guppy atau ternak guppy ini, langsung saja lihat di bawah ini:

Pemilihan induk

Cara membedakan induk jantan dan induk betina dengan melihat bentuk tubuh dan warnanya. Induk jantan berwarna tajam dan tubuhnya ramping sedangkan induk betina tubuhnya pendek dan gemuk serta warna tubuhnya buram.

Pemijahan


  • Persiapan pemijahan :  Wadah untuk pemijahan berupa bak tembok atau bak plastic berukuran 1 x 1 x 0,5 m, 2 x 1 x 0,5 m atau 4 x 4 x0,5 m dengan tinggi air 25-40 cm dan aerasi lemah. Air yang digunakan untuk pemijahan memiliki pH 6-7 dan suhu 24-28oC. Substrat yang digunakan untuk tempat induk bercumbu dan menempelkan telur berupa hydrilla.
  • Proses pemijahan :  Pemijahan berlangsung secara missal dengan rasio jantan dan betina 1: 2 dengan padat tebar 15 ekor/50 liter air. Pemijahan ditandai dengan guppy jantan yang mengejar-ngejar betina dan selalu “menanduk-nanduk” bagian anus betina serta terkadang menempelkan badannya ke badan betina. Setelah 4-7 hari, biasanya anak-anak ikan guppy berenang d permukaan air. Setelah itu, dapat dipisahkan dari indknya.
  • Perawatan telur, larva dan anak : Untuk menghindari serangan jamur, pada media mepeliharaan telur dilarutkan MGO dan MB. Setiap induk dapat menghasilkan 10-50 ekor, anak ikan tersebut kemudian  dipindahkan ke wadah lain yang telah dipisahkan. Pakan yang diberikan berupa infusoria sampai berumur 5-7 hari. Untuk melindungi anak ikan maka pada wadah pemeliharaan diberikan eceng gondok atau tanamaan air berupa hydrilla.

Semoga panduan singkat tentang cara budidaya atau ternak ikan guppy ini menambah informasi buat anda. Anda juga bisa membaca artikel sebelumnnya yang membahas tentang:

Sumber Buku: "Untung Besar Bisnis & Budidaya Ikan Hias Paling Top Markotop" Pnerbit: Araska
Sumber Gambar: http://www.aquariumsandfishtanks.co.uk/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 10:17 PM

Ikan Hias Redfin Dan Cara Budidayanya

Ikan Redfin adalah salah satu jenis ikan hias yang memiliki keindahan dari segi warna dan bentuk tubuhnya, maka tedak heran ikan redfin banyak juga penggemarnya. Ikan yang indah ini adalah ikan asli dari negara Vietnam namun sekarang sudah banyak yang membudidayakannya di Indonesia.

Ikan Hias Redfin, ikan redfin, Budidaya ikan redfin, budidaya redfin, ternak ikan redfin, redfin albino
Ikan hias air tawar ini sangat menyukai lumut, tetapi apabila kita kesulitan untuk menyediakan lumut kita juga bisa memberikannya cuk merah / cacing darah atau cacing sutra dengan pakan yang sperti itu maka tidak sulit untuk kita apabila kita ingin memelihara atau merawatnya.

Namun bagi anda yang berencana beternak ataupun sekaligus budidaya ikan redfin ini, di postingan kali ini akan di bahas secara singkat tahpannya, ok langsung saja lihat tahapan cara ternak atau budidaya ikan hias redfin di bawah ini:


Persiapamn wadah pemijahan

Sebelum pemijahan induk, sebaiknya dilakukan persiapan wadah yang baik agar proses pemijahan dapat berlangsung dengan sempurna. Dalam penggunaan box sterofoam yang sangat di nilai adalah dari segi kestabilan suhu dalam waktu pemijahan dan penetasan. 

Factor suhu sangat penting dalam proses pemijahan, karena  perubahan suhu akan mempengaruhi pemijahan. Persiapan wadah diawali pencucian wadah pemjahan berupa box stereofoam yang bertujuan untuk meminimalisir serangan bakteri pathogen akibat wadah yang kotor. Box sterofoam yang digunakan berukuran 80 x 40 x 30 cm. 

Box terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sampai kotoran yang menempel tidak ada. Setelah pencucian, box di bilas dengan air bersih. Box yang sudah bersih di susun rapat pada tempat yang sudah ditentukan. Setelah box disusun dilakukan pengisian air dan pengaturan aerasi. Air dipompa langsung dari tendon  dan dialirkan melalui selang yang berukuran ¾ inch. Air diisi dengan ketinggian 20 cm.

Seleksi induk

Kegiatan seleksi induk dilakukan untuk memilih induk yang matang gonad dan siap dipijahkan. Induk betina matang gonad, secara fisik ditandai dengan perut yang membundar, lembek bila diraba. Bobot induk sekitar antara 28-35 gr, panjang sekitar 8-12 cm dan berumur minimal 8 bulan. Sedangkan induk jantan, ditandai dengan adanya sperma waktu dilakukan penyitripiingan. Bobot indukan jantan sekitar 23-28 gr,panjang sekitar 6-9 cm dan berumur minimal 6 bulan.

Pemberokan

Pemberokan bertujuan untuk menggosongkan isi perut sehingga nduk yang ada benar-benar membesar perutnya karena berisi telur, bukan karena kekenyangan atau karena lemak. Induk-induk hasil seleksi kemudian diberok(dipuaskan). Pemberokan dilakukan selama 24 jam dalam akuarium pemberokan, berukuran 60x 40x30cm. pemberokan dilakukan secara terpisah antara induk jantan dan betina untuk menghindari pemijahan yang tidak diinginkan.

Rangsangan pemijahan

Tekhnik pemijahan  secara semi alami, yaitu dengan melakukan  menyuntikan hormone pada induk betina dan jantan. Pada induk betina penyuntikan dilakukan untuk merangsang ovulasi dan pada induk jantan untuk merangsang sperma. Sebelum penyuntikan, dilakukan penimbangan induk yang akan dipijahkan. 

Berdasarkan berat induk ini, dapat dihitung volume larutan ovaprim yang telah diencerkan, yaitu 0,5 ml/ kg bobot induk tubuh induk betina, sedangkan pada induk jantan 0,3 ml/kg bobot tubuh. Pengenceran ovaprim menggunakan Larutan fisiologis (naCl 0,9%). Untuk memperoleh dosis larutan fisiologis yaitu dengan menghitung seberapa banyak ovaprim yang digunakan, karena perbandingan ovaprim dan larfis 1 : 1.

Jadi dalam satu siklus pemijahan, penyuntikan dilakukan pada 2 pasang indukan sebesar 0,09 ml yang terdiri dari ovaprim dan NaCl 0,9 %. Penyuntikan dilakukan pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB atau pukul 20.30 WIB. Penyuntikan dilakukan satu kali secara intramuscular, yaitu penyuntikan pada bagian punggung ikan. 

Rentag waktu antara penyuntikan dengan ovulasi telur yaitu 10-14 jam pada suhu 23-260C. Setelah dilakukan penyuntikan terhadap induk jantan dan betina dicampurkan pada box sterofoam berukuran 90x40x30 cm dengan dosis 1 pasang induk dalam 1 box. Selang waktu 10-14 jam setelah penyuntikan, terjadi pemijahan.

Penetasan Telur

Telur Redfin albino akan menetas dalam jangka waktu 40-50 jam. Telur menetas tetap di dalam akuarium pemijahan. Induk dikeluarkan setelah induk mengeluarkan telur secara  kaseluruhan.Induk dipindahkan ke akuarium pemeliharaan.Telur yang tidak menetas segera disifon untuk menjaga kualitas air agar tidak tercemar karena pembusukan telur yang tidak menetas. Telur yang menetas akan di kasi makan setelah kuning telur habis atau setelah 2-3 hari setelah menetas. Pakan pertama yang diberi pada larva yakni kuning telur yang direbus terlebih dahulu.

Pemeliharaan larva

Larva dipelihara di box sterefoam sampai berumur 10 hari. Setelah berumur 10 hari larva di hitung dan padat tebar dikecilkan dengan manambah 8 buah box sterefoam sebagai pemeliharaan lanjutan.


Manajemen pemberian pakan

Larva mulai diberi pakan pada hari ketiga atau menjelang kuning telur di tubuh habis (perubahan endogenous ke eksogeneus). Pakan pertama yang diberi berupa rebusan kuning telur. Pemberian kuning telur pada larva selama 3 hari, atau larva dari umur 3 hari sampai  berumur 5 hari. Pemberian pakan kuning telur 2 kali sehari dalam 8 jam dan 4 jam sore. Pada umur ke 6 larva diberi pakan artemia.

Peberian pakan artemia dilakukan selama 7 hari. Artemia diberikan dengan dosis pemberian 4 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00, 16.00, dan 21.00 WIB. Dosis artemia yan diberikan sebanyak 0,25 gr/hari.larva yang akan diberi terlebih dahulu di kultur pada bak kultur pakan alami. Artemia dikultur sehari sebelum pemberian pakan. Pemberian artemia akan berhenti setelah larva berumur 12 hari. Setelah pemberian artemin atau larva berumur 12 hari dilakuakn penjarangan. Penjarangan dilakukan dengan menambah 8 buah.

Box sterefoam untuk pemeliharaan larva. Box sterefoam diisi sir sehari sebelum dilakukan penjarangan. Pada proses penjarangan juga dilakukan penghitungan agar dapat menentukan derajat penetasan redfin albino. Pada penghitungan di dapat jumlah larva sebanyak 10.125 ekor.  Pada umur 13 hari  larva redfin diberi pakan kutu air. 

Pemberian kutu air dilakukan selama 14 hari. Pemberian kutu air berguna untuk penyeragaman ukuran benih. Kutu air  yang diberikan berupa kutu air beku.  Pemberian kutu air sebanyak 4 sendok makan/ hari. Pemberian kutu air dua kali sehari yakni pada pukul 07.00, dan pukul 21.00 WIB. Kutu air diberikan dengan cara melarutkan kutu air terlebih dahulu dengan air. Kutu  air beku yang digunakan harus dilarutkan agar kutu air dapat dimakan oleh larva.

Pengelolaan kualitas air

Dalam pengelolaan kaulitas air yang dilakuakn seperti penyifonan kotoran bekas pakan dan larva yang mati. Pengecekkan  kualitas air dilakukan setiap hari.  Penyifonan hanya dilakukan jika air sudah kelihatan jusam karena sisa pakan. Untuk penambahan air dilakuakn menggunakan selang air kecil berukuran ¼ inch yang langsung dipompa dari tendon.

Pemanenan larva

Larva dipanen atau dipindahkan dari box penetasan ke bak terpal setelah berumur 30 hari, sekaligus dilakukan grading. Larva dipanen dengan cara menggunakan serokan yang halus agar tidak membahayakan pada larva. Larva dipindahkan pada baskom kecil dan dilakukan penggradingan sekaligus penghitungan. Sebelum larva ditebar dlakukan pengecekan aerasi pada bak. Air di dalam bak sudah di isi sehari sebelum dilakukan penebaran. Larva yang sudah degrading langsung ditebar pada 2 buah bak terpal dengan aklimatisasi terlebih dahulu.

Penebaran benih

Larva ditebar ke bak terpal saat mencapai umur 30 hari setelah menetas, atau ketika larva sudah dapat makan cacing. Pemberian pakan sebelumnya berupa kuning telur selama 2 hari, artemia selama 7 hari, dan kutu air (daphnia sp.). penebaran larva dilakukan pada pagi hari pukul 09.00 WIB dengan melakukan aklimatisasi terlebih dahulu untuk penyesuaian suhu air pada bak pendederan. Aklimatisasi yang dilakukan dengan memasukan air kolam ke dalam wadah larva sedikit demi sedikit selama 10-15 menit, dan barulah benih ditebar dilakuakn grading agar tidak terdapat ukuran yang mencolok dalm pemeliharaan. Benih yang ditebar berukuran 1-15 cm.

Pakan selama pendederan berupa cacing cacah yang diberikan pada larva selama 7 hari dan cacing yang tidak dicacah selama 7 hari. Jadi pemberian cacing dilakukan sampai benih dipanen yakni berumur 45 hari yang mencapai ukuran ¾ inch. Frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari, pada pukul 08.00, dan 16.00 WIB.

Pemanenan

Pemanenan dilakukan setelah pendederan selama 14 hari pemeliharaan atau benih berumur 45 hari dari telur. Pemanenan dilakukan pada waktu pagi hari pukul 07.00-09.00 WIB bertujuan untuk mengurangi tingkat kematian pada benih, karena stress akibat suhu yang terlalu tinggi. Pemanenan menghasilkan benih ukuran rata-rata ¾ inch. Ciri morfologi yang dapat diamati, bentuk ikan yang telah definitive, gerakan dari kondisi ikan sehat.

Sumber: Buku "Untung Besar Bisnis & Budidaya Ikan Hias Paling Top Markotop" Pnerbit: Araska
Sumber Gambar: http://zonaikan.wordpress.com

Artikel lain yang dapat anda baca di blog ini :


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 8:49 PM

Thursday, March 13, 2014

Cara Ternak Arwana Dan Budidaya Ikan Arwana

Thursday, March 13, 2014

Setelah sebelumnya saya berbagi info tentang  cara merawat ikan arwana, selanjutnya saya akan menginformasikan  cara ternak dan budidaya ikan arwana.  Apabila anda berencana menernakan  ikan arwana  mungkin informasi singkat  ini bisa sedikit membantu untuk menambah informasi seputar ternak ikan arwana atau budidaya ikan arwana.

budidaya arwana, ternak arwana,Cara Ternak ikan arwana, ternak ikan arwana, Budidaya Ikan Arwana, cara budidaya ikan arwana

Saya yakin sebelumnya anda sudah mengetahui tentang  kehidupan alami atau karakter ikan arwana, dalam artian kita paham betul kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan ikan arwana supaya pada waktu  melakukan ternak atau budidaya ikan arwana tersebut kita tidak akan menemukan kesulitan yang berarti.

Sesuai dengan judul di atas yaitu cara ternak ikan arwana atau budidaya ikan arwana berarti akan banyak tahapan - tahapan yang akan dilakukan, namun saya disini akan menginformasikan hanya sampai tahap pemijahan, dan tahapan – tahapan berikutnya  mukin akan saya postingkan pada postingan berikutnya.

Supaya tidak terlalu lama mebaca kita langsung saja mulai tahapan – tahapan cara ternak ikan arwana atau budidaya ikan arwana di bawah ini.

Parameter air untuk ikan Arwana

pH air

Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0-7.0).

Kesadahan

Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.

Temperature 

Arwana direkomendasikan untuk dipelihara pada selang suhu 26-30° C. Seperti hal nya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tingi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini akan tentu sangat mengganggu keindahan ikan tersebut.

Pencegahan

Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.

Tekhnik pemisahan skala kecil dikolam semen

Pemeliharaan induk

Induk ikan arwana dipelihara dalam kolam yang berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-o,7 m. Kemudian kolam ditutup plastic setinggi 0,75 m untuk mencegah supaya tidak melompat ikan. Ruangan pemijahan dibangun dipojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dala kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.

Pengelolaan kualitas air

Kualitas air dijaga mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinasi.

Pemberian pakan

Keseimbanagn gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pellet dengan kadar protein 32%. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.

Kematangan gonad

Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60 cm. pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang. Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.

Pembedaan kelamin

Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun. Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina.  Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur.perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relative lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.

Kebiasaan pemijahan

Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalanlain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).

Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telur di mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri.

Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.

Bagi anda yang membutuhkan lebih lengkap tentang ternak atau budidaya ikan arwana ini anda bisa membaca buku sumber di bawah ini: 

Sumber Buku:
Judul Buku “Untung Besar Bisnis &Budidaya Ikan Hias” Penerbit, Araska  dan 
Judul Buku “Arwana” Penerbit, Penebar Swadaya
Sumber Gambar: www.lintas.me

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 9:02 AM