;

Thursday, December 19, 2013

Pakan Alami Ikan Cupang

Thursday, December 19, 2013

Bagi para pecinta ikan cupang, memiliki ikan yang berpenampilan prima adalah sesuatu kepuasa yang tidak bisa digantikan dengan materi, maka tidak heran apabila para hobiis ikan cupang sangat mengutamakan ikan kesayangannya dari segi pakan.

ikan cupang, makanan ikan cupang, Pakan Alami ikan cupang, Pakan Alami ikan hias, ikan hias, pakan ikan

Ikan cupang yang memiliki tubuh prima tidak lepas dari asupan gizi seimbang yang deberikan melalui makanan yang diberikannya.

Bagi para hobiis ikan cupang hias pemberian pakan alami adalah sesuatu hal yang mesti dilakukan. Bagi Anda hobiis ikan cupang yang belum mengetahui apa saja pakan alami ikan cupang di bawah ini ada penjelasan khasiat pakan alami untuk ikan cupang.

Cuk atau jentik nyamuk pada daerah beriklim tropis seperti Indonesia, berkembang dengan  subur. Tentu saja  hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi hobiis dan peternak cupang hias sebab jentik nyamuk merupakan makanan utama ikan ini. Jentuk nyamuk banyak disinyalir  mampu membangkitkan tenaga dan mencemerlangkan warna cupang hias. Pemberian yang tertur sesuai dengan kebutuhan cupang hias membuat tubuh ikan tampil lebih adetis dan proporsional.

Untuk menjamin higienitasnya, sebelum diberikan jentik nyamuk tersebut harus dibersihkan dengan menggunakkan antibiotic tetrametril para amino trifenil misalnya Gold  100 atau blitzicth. Dosis yang digunakkan sebanyak satu tetes untuk 6-8 liter air bersih. 

Usaha ini akan membuat jentik nyamuk terbebas dan kotoran, terutama belatung kecil yang sering bercampur dengannya. Belatung kecil berwarna hiram abu-abu ini mempunyai cangkang yang keras sehingga bila termakan oleh cupang hias akan sulit dicerna. Akibatnya perut ikan cupang ikan akan menjadi busung, sulit mengempis dan akhirnya mati.

Kutu air, sebenarnya yang selama ini dikenal sebagai kutu air bukanlah kutu, tetapi udang renik Ciadocera. Di antara sekian banyak udang renik tersebut yang sering dijumpai di kolam atau perairan tergenang adalah Moina dan Daphnia sp. Moina berukuran antara 0,8-1,5 mm, berwarna putih kehijauan sedikit kemerahan, dan banyak dijumpai saat musim penghujan. 

Daphnia sp.berukuran sedikit lebih besar yaitu 0,9-3,0 mm, berwarna merah, dan banyak dijumpai saat musim kemarau. Kutu air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan sirip-sirip cupang hias, yaitu mampu membuatnya tumbuh lebar dan panjang. Namun, harus diingat, jangan memberikan kutu air hitam atau cyccllops para burayak cupang hias sebeb dapat mengakibatkan kematian.

Sebelum diberikan, kutu air yang diambil dan air kotor harus disaring terlebih dahulu agar higienitasnya terjamin. Setelah di saring pun sebaiknya kutu air tersebut tidak langsung diberikan, tetapi dibiarkan terlebih dulu untuk beberapa lama dalam baskom berisi air bersih. 

Letakkan pula daun pisang kering diatas permukaan air tersebut, artinya tak layak pakai dan sebaiknya dibuang bersamaan dengan penggantian daun pisang kering tersebut. Penggantian daun kering dapat dilakukan setiap tiga jam sekali sehingga kutu air yang dibenihkan senantiasa terjamin kebersihan dan kualitasnya.

Cacing sutera atau Tubex sp, atau sering juga disebut cacing rambut ini merupakan pakan yang sangat akrab dengan kehidupan ikan hias, demikian pula cupang hias.cacing ini hidup di dasar perairan yang banyak mengandung bahan organik,misalnya di sungai atau comberan. Sepintas lalu, sosok cacing ini mirip benang kusut berwarna merah. 

Ujung tubuhnya yang bebas melambai-lambai, meliuk-liuk seperti gerakan penari jaipong. Sebagai pakan yang diberikan  kepada cupang hias, cacing sutera terkenal mampu memacu pertumbuhan burayak cupang hias. Namun, untuk cupang hias yang siap bertelur, cacing sutera sebaiknya tidak diberikan sebab kandungan lemaknya menyumbat saluran telur sehingga menghambat proses kematangan kelamin cupang hias, khususnya si betina yang tak mampu mengeluarkan telur.

Sebelun digunakkan sebaiknya cacing sutera tersebut dibersihkan terlebih dahulu agar bibit-bibit penyakit yang mungkin terbawa bersamanya tidak ikut termakan oleh cupang hias. Caranya dengan menyaringnya berkali-kali dengan serok sehingga semua kotoran dapat terlepas dan gumpalan cacing. Setelah itu, tempatkanlah gumpalan-gumpalan cacing ini dalam baskom berisi air bersih. Jangan lupa untuk menutupnya serapat mungkin selama kurang lebih tiga jam sebelum diberikan kepada cupang hias.

Infusoria, Pakan alami ini merupakan jasad renik yang sangat  kecil, berukuran 0,04-0,10 mm, sehingga tidak dapat terlihat oleh mata telanjang. Karena itu sangat cocok diberikan kepada burajak yang baru menetas ketika cadangan makanan yang berasal dari kuning telurnya habis.

Warnanya putih, karenanya sering juga disebut kutu air putih. I lab litany di genangan air yang memiliki pH rendah, hidup bergerombol, dan banyak dijumpai pada musim kemarau. Infusoria mampu tumbuh dan berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang sedang tercemar dan mengalami proses pembongkaran sisa bahan organic. Makanan mereka berupa bakteri, ganggang renik, ragi, detritu yang halus, dan protozoa yang lebih kecil.

Artikel Tentang Seputar Ikan (silahkan Klik):
Cara memelihara ikan louhan
Cara merawat ikan koki
Tips dan cara merawat akuarium
Budidaya jentik nyamuk
Budidaya artemia

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Sumber : Budi Daya Ikan Cupang, Ganeca Exact

Tonie - 10:52 PM

Cara Menjinakkan Burung Parkit

Burung parkit memiliki beberapa kelebihan disbanding burung-burung yang lain. Salah satu kelebihan itu  bisa kita lihat pada burung parkit yang sudah jinak. 

Burung parkit, Cara menjinakan burung parkit, Cara menjinakan parkit


Burung parkit yang sudah jinak dan terlatih akan bersahabat dengan sang pemilik, iya karena burung ini dapat kita ajak bermain walaupun di dalam kandangnya dan tidak menutup kemungkinan apabila burung tersebut sudah benar-benar jinak dan bersahabat kita bisa ajak bermain diluar kandang.

Cara menjinakkan burung parkit memang membutuhkan cara dan proses yang cukup lama dan bertahap, untuk lebih jelasnya kita bisa lihat di bawah ini langkah-langkahnya:

  • Pada minggu pertama ketika kita baru saja membeli burung parkit.  Janganlah membuat gerakan-gerakan yang dapat mengejutkan atau membuat parkit takut.
  • Jangan terlalu sering mendekati sangkar bila tidak perlu, kecuali member makan dan minum.
  • Jangan muncul secara tiba-tiba di depan sangkar yang dapat membuat burung terkejut
  • Bila hendak melihat parkit, lakukan agak kejauhan (janagn terlalu dekat dengan sangkar).
  • Dengan jarak 1 meter dari kandang. Cobalah untuk selalu memanggil nama parkit itu. Kalupun toh parkit yang kita pelihara dalam jumlah cukup banyak. Satu atau dua nama saja sudah cukup untuk nama panggilan. Panggilan harus kita lakukan dengan lembut sambil sesekali bersiul. Lakukan cara ini setiap waktu.
  • Nama yang kita berikan pada parkit jangan di ubah-ubah.
  • Setiap kali memanggil namanya, berusahalah secara pelan-pelan mendekat ke kandang. Lama kelamaan parkit-parkit yang ada di dalam kandang akan mengerti bahwa baginya telah diberi nama, sehingga setiap kali ia mendengar namanya disebut (dipanggil), dengan serta merta akan mencari datangnya suara panggilan itu.
  • Panggilan yang kita lakukan tidak hanya untuk mendekati saja, tetapi juga selalu kita lakukan setiap kali kita hendak member makan atau minum.
  • Dari kebiasaan yang demikian itu, lambat laun rasa takut pada parkit akan sirna. Hal ini bisa kita lihat bahwa apabila kita panggil parkit itu akan menempelkan badannya ke dinding kandang.
  • Langkah selanjutnya adalah member makanan yang disukainya langsung dari tangan. Jadi cukup makanan itu kita letakkan di atas telapak tangan kemudian di julurkan ke dalam kandang.
  • Bila parkit sudah terbiasa dengan cara itu dan selalu mendekat tanpa rasa takut lagi, secara pelan-pelan kita dekati dengan tangan kemudian kita elus-elus kepalanya. Bila pertama kali menolak, janagn dipaksakan. Lakukan hal tersebut dengan tekun, sabar, dan penuh kelembutan. Denagn demikian nantinya parkit-parkit itu akan merasa dilindungi dan tidak lagi ada perasaan takut dalam hatinya.
  • Bila parkit telah benar-benar jinak, maka dengan mudah dapat kita pegang dan dengan mudah dapat kita beri permainan seperti giring-giring, ayunan, tangga, dan sebagainya. Sehingga pada waktu-waktu tertentu ketika kita mendekat, mereka dengan sesegera akan bermain dan seakan-akan “pamer kebolehan” di depan kita.


Meskipun cara di atas telah dapat kita lakukan dengan sebaik mungkin, jangan sekali-kali kita membuat gerakan yang dapat mengejutkan parkit. Sebab untuk parkit yang telah jinak, bila kita membuat gerakan yang menakutkan mereka atau membuatnya terkejut, sifat kejinakannya itu akan segera lenyap dan berubah menjadi liar kembali. Karena itu kita harus tetap menjaga sikap pada waktu memegang atau menangani parkit.

Di samping itu, meskipun parkit telah jinak kepada pemeliharanya, tetapi bagi orang lain yang belum dikenalnya, tetap saja ia akan liar dan sulit untuk didekati.  Sebab naluri hewan lebih peka dibanding manusia. Mereka lebih tahun mana-mana yang dikenal dan mana-mana yang tidak.

Anda juga bisa membaca postingan sebelumnya tentang Jenis-jenis Burung Parkit, klik saja di sini  dan juga bisa membaca artikel tetang cara beternak kenary yorkshire

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 7:17 AM

Tuesday, December 17, 2013

Cara Budidaya Ulat Hongkong Sangat Mudah

Tuesday, December 17, 2013

Budidaya ulat hongkong sudah ada dari dulu, namun karena semakin meningkatnya permintaan ulat hongkong dipasaran, hal ini mendorong para peternak ulat di Indonesia kewalahan pesanan.

Budidaya Ulat Hongkong, Cara Budidaya Ulat Hongkong, beternak ulat hongkong, ulat hongkong

Hal itu terbukti dengan pemanfaatan Ulat hongkong sebagai  pakan burung dan pakan ikan. Dengan meningkatnya bisnis ikan hias dan bisnis burung, baik burung hias maupun burung berkicau akhir-akhir ini yang semakin mendorong kebutuhan ulat hongkong,  maka tidak heran apabila sekarang banyak yang melirik budidaya ulat hongkong sebagai ladang bisnis yang cukup menjanjikan.

Cara budidaya ulat hongkong sangat mudah sama halnya seperti membudidayakan ulat jerman, untuk lebih jelas bagaimana langkah-langkah budidaya ulat hongkong, bisa kita lihat pada catatan sebelumnya pada postingan cara budidaya ulat jerman, atau klik saja disisni.

Jenis burung yang menyenangi ulat hongkong cukup banyak macamnya diantaranya adalah kacer, jalak putih, cucak biru, culik-culik, kenari, cucakrowo, beo, murai daun, poksay, hwamei, murai batu, jalak bali, dan jenis burung pemakan serangga lainnya. Oleh karena itu, usaha peternakan ulat hongkong perlu ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya.

Taksonomi, Morfologi dan Habitat ulat Hongkong
Klasifikasi Ulat Hongkong
Kingdom         : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insekta
Order : Coleoptera
Suborder          : Polyphaga
Family : Tenebrionidae
Genus : Tenebrio
Spesies : Tenebrio molitor

Makanan Ulat Hongkong
Makanan yang diperlukan oleh ulat hongkong yaitu: Makanan yang diperlukan serangga meliputi 10 asam amino esensial yang juga esensial bagi manusia (arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan dan valin), sejumlah vitamin B, sterol, beberapa turunan asam nukleat dan beberapa mineral.

  • Pollard merupakan hasil ikutan dari penggilingan gandum yang mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai pakan alternative pengganti jagung.
  • Bekatul halus adalah dedak yang diperoleh dari pengayakan hasil ikutan dan penumpukan pada gelombang kedua dan ketiga atau hasil pengasahan pertama (huller) atau kedua (parakkasi, 1999).Bekatul mengandung karbohidrat cukup tinggi, yaitu 51-55 g/100 g. Kandungan karbohidrat merupakan bagian dari endosperma beras karena kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma beras karena kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma. Kehadiran karbohidrat ini sangat menguntungkan karena membuat bekatul dapat digunakkan sebagai sumber energy alternatif. Kandungan protein pada bekatul juga sangat baik, yaitu 11-13 g/100 g.
  • Ampas tahu, ampas tahu juga mengandung unsur-unsur mineral mikro maupun makro yaitu untuk mikro; Fe 200-500 ppm,Mn 30-100 ppm, Cu 5-15 ppm, Co kurang dari 1 ppm, Zn lebih dari  50 ppm.
  • Pada ulat berusia 1 bulan belum diberi makan sedangkan pada usia 1,5-2 bulan diberi makan berupa campuran ampas tahu dan bekatul. Ketiak ulat hongkong sudah berubah menjadi serangga atau kepik diberi makan labu siam setiap 3 hari sekali.

Siklus hidup ulat hongkong
Kumbang ulat hongkong mempunyai siklus hidup yang terdiri dari empat tahap yaitu telur, larva, pupa, dan serangga dewasa atau yang dikenal dengan metamorphosis sempurna.
  • Telur T. molitor L. berbentuk oval,berukuran panjang 1 mm dan sangat sulit dilihat. Kebanyakan telur serangga diletakkan dalam satu situasi dimana mereka memberikan sejumlah perlindungan sehingga pada waktu menetas akan mempunyai kondisi yang cocok bagi perkembangannya. kumbang betina meletakkan telur satu-satu atau dibungkus dengan substansi yang dapat mengeras  menjadi masa telur atau di dalam suatu kantong yang dikenal sebagai ooteka.
  • Larva: Bentuk larva kumbang sangat bervariasi, namun pada umumnya mempunyai kepala yang mudah dibedakkan dari toraks. Larva merupakan bentuk siklus hidup kedua dan mempunyai 13-15 segnmen berwarna coklat kekuning-kuningan pada bagian tubuh.

  • Pupa: Pupa merupakan tahapan siklus hidup ulat hongkong yang tidak makan dan tidak minum,  berwarna kuning dan mirip mumi kumbang dewasa. Pupa T.molitor L. ini dapat mencapai panjang sekitar 15 mm, lebar 5 mm dan berwarna putih ketika pertama kali terbentuk kemudian berubah menjadi berwarna  coklat kekuningan).
  • Serangga dewasa: setelah pupa berumur sekitar 7 hari, kulit pupa pecah dan keluar kumbang. Pada saat baru keluar kumbang. Pada saat baru keluar dari pupa, tubuh kumbang masih lunak dan pucat, sering disebut sebagai “teneral’.  kumbang ulat hongkong dewasa berwarna coklat gelap denagn panjang mulai dari 17 sampai 25 mm. Kumbang betina yang telah dewasa akan bertelur.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Sumber:  Beternak Uat Jerman & Ulat Hongkong, PUSTAKA BARU PRESS


Tonie - 11:03 PM

Sunday, December 1, 2013

Hewan Amfibi

Sunday, December 1, 2013

Kata amfibi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “kedua-duanya.” Bios berarti “hidup”. Maksudnya, amfibi dapat hidup di air tawar dan juga di daratan. Amfibi adalah hewan bertulang belakang dan berkaki empat. Amfibi terdiri dari sekitar 6.00 spesies. Amfibi tersebar di seluruh dunia. Amfibi tidak ada di wilayah yang ada salju sepanjang tahun.

Amfibi, hewan amfibi, contoh hewan amfibi, jenis hewan amfibi

Ciri Fisik Amfibi
Ukuran amfibi relative kecil. Amfibi mirip ikan, yakni sama-sama dapat hidup dan bergerak di air. Bedanya, amfibi memiliki kaki, bukannya sirip. Kebanyakan spesies amfibi memiliki empat kaki. Kaki depan memiliki empat jari. Kaki belakang memiliki lima jari. Kebanyakan kaki amfibi dapat untuk meloncat, memanjat, dan berlari.

Hewan Amfibi berkembang dengan banyak cara agar dapat bertahan hidup di berbagai iklim, ancaman, dan sumber bahan pangan. 

Amfibi tidak menggunakan gigi untuk mengunyah. Amfibi menggunakkan lidah yang panjang dan lentur untuk menangkap mangsa dan kemudian menelannya secara utuh. Kebanyakan kulit amfibi lembab. Kulit seperti itu mampu memberikan perlindungan diri serta menyerap air dan oksigen. Jika ada musuh, kulit amfibi memberikan perlindungan karena dapat berubah warna menjadi sesuai warna lingkungan.

Reproduksi Amfibi
Kebanyakan reproduksi amfibi dilakukan di air tawar. Misalnya, di air danau atau sungai. Hanya sedikit amfibi yang melakukan reproduksi di air danau atau sungai. Hanya sedikit amfibi yang melakukan reproduksi di air garam atau air laut. Akan tetapi, banyak katak tropis (bangkong) yang tidak memerlukan air ketika melakukan reproduksi.

Amfibi melakukan reproduksi dengan bertelur. Telur berubah menjadi berudu atau kecebong. Kebanyakan berudu memakan tumbuhan, terutama algae. Pada awalnya berudu tidak memiliki kaki. Berudu bernapas dengan insang. Tetapi, berudu memiliki ekor sehingga dapat bergerak seperti ikan. Ketika menjadi dewasa, ekor berudu hilang. Dia mulai memiliki empat kaki. Organ pernapasan insang berganti dengan paru-paru.

Katak
Katak atau kodok merupakan amfibi yang banyak kita kenal. Katak biasanya dibedakkan dengan bangkong. Katak biasanya berkulit lembut dan berlendir. Katak banyak menghabiskan hidupnya di air. 

Sebaliknya, bangkong berkulit kasar dan tampak benjol-benjol. Bangkong banyak menghabiskan hidupnya di darat. Akan tetapi, katak dan bangkong juga memiliki kanivora, atau memakan hewan lain. Katak bermanfaat bagi manusia karena memakan serangga pest.

Katak meloncat dan bernyanyi
Banyak hewan yang menganggap katak sebagai santapan yang lezat. Aligator, ular, dan bahkan sebagian manusia makan katak. Katak tidak memiliki gigi yang tajam atau taring untuk melindungi diri dari hewan pemangsa. 

Agar tidak dimakan, katak harus melepaskan diri secepat mungkin dari kerajaan hewan pemangsa. Ada katak yang mampu meloncat hingga 20 kali daripada panjang badannya. Biasanya hanya katak jantan yang bernyanyi (kodok ngorek). 

Suara katak jantan dimaksudkan untuk menarik perhatian katak betina untuk bermesraan. Suara itu juga untuk mengusir katak jantan lain dari wilayahnya. Bagi katak betina, suara katak jantan itu terdengar sangat seksi.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Artikel sebelumnya:
Kandungan gizi pada ikan patin
Morfologi ikan kakap

Sumber: Ensiklopedia Hewan. GANECA EXACT


Tonie - 5:07 PM

Anatomi Ikan dan fungsinya

Walaupun hampir setiap hari kita makan ikan, tetapi kita belum mengetahui secara detail apa saja anatomi ikan itu? Betul?.  Ikan adalah hewan bertulang belakang yang hidup di air. Ikan bernapas dengan insang. Ikan  sangat beragam jenisnya. Ada lebih dari 29.000 spesies ikan didunia ini.

Antomi Ikan, Ikan, Anatomi Ikan dan Fungsinya, struktur anantomi ikan


Tetapi yang pasti kita sudah mengetahui Anatomi ikan walaupun tidak sampai mendetail, minimal kiat mengetahui apa itiu insang.

Supaya lebih jelas tentang anatomi ikan dan fungsinya, di catatan kali ini kita akan mengetahuinya walaupun penjelasannya hanya secara singkat.

Ciri khas ikan adalah memiliki sirip. Sirip digunakkan untuk berenang, selain itu Ikan juga memiliki organ intefrnal yang khas, yang mencakup:
  • Gas bladder atau swim bladder. Organ internal ini membuat ikan mampu mengendalikan keseimbangannya. Ikan mampu bertahan pada kedalaman air yang beriak keras, naik, dan turun tanpa memboroskan energy untuk berenang.
  • Insang. Insang adalah organ pernapasan. Insang berguna untuk mengisap oksigen dari air. Insang juga berguna untuk membuang karbondioksda.
  • Gill Rakers. Gill rakers berguna untuk mempertahankan organ makanan.

System pencernaan
Ikan memiliki rahang, bahkan bagi ikan yang besar rahng yang dimilikinya sangat kuat. Ikan mampu makan banyak jenis makanan, berupa tumbuhan dan makhluk hidup lain.

Sisitem pernapasan
Kebanyakan ikan melakukan pertukaran uadara melalui insang, organ ini sangat penting sekali bagi ikan, karena sirkulasi udara dapat melali melalui organ tersebut dan Insang ada di masing-masing pharynx.

System peredaran darah
Ikan memilki system peredaran darah tertutup. Jantung memompa darah dalam loop tunggal ke seluruh tubuh. Darah meninggalkan jantung ke insang. Dari insang ke seluruh tubuh. Kemudian, kembali lagi ke jantung.

System ekskresi
Kebanyakan ikan mengeluarkan sampah nitrogen sebagai ammonia. Sebagian sampah itu dikelurkan/dibuang oleh insang ke air di sekitarnya. Sebagian sampah lain dibuang oleh ginjal. Ginjal adalah organ ekskresi yang menyaring sampah sehingga keluar dari darah.

System syaraf dan indera 
Ikan memiliki system syaraf yang berkembang dengan biak. System syaraf ikan berpusat di otak. Kebanyakan ikan memiliki indera yang berkembang dengan baik. Mata ikan mampu membedakkan warna. Ikan juga mampu merasa dan membau. Akan tetapi, ikan kurang baik pendengarannya.

Sisitem otot
Kebanyakan ikan bergerak dengan melakukan kontraksi sepasang otot pada dua sisi tulang belakang secara bergantian. Kontraksi ini menghasilkan gerakan turun pada ikan. Gerakan otot itu ke belakang bersama gerakan sirip membuat ikan bergerak ke depan.

Sisitem reproduksi
Telur sebagian spesies ikan dibuahi secara internal. Pada spesies lain, telur dibuahi secara eksternal.

Artikel lainnya:
Klasifikasi dan morfologi ikan kakap
Klasifikasi kelinci


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Sumber : Ensiklopedia Hewan.  GANECA EXACT

Tonie - 8:24 AM

Saturday, November 30, 2013

Cara Budidaya Ulat Jerman

Saturday, November 30, 2013

Bagi para pecinta burung dan ikan, khususnya burung ocohan ulat jerman sudah tidak asing lagi, tetapi bagi yang baru mengetahuinya, ulat ini sering disebut dengan ulat hongkong besar padahal berbeda denga ulat hongkong. Apabila anda ingin mencoba budidaya ulat jerman ini, tidak ada salahnya Anda mencoba membudidayakannya dari sekarang, karena dapat menghasilkan keuntungan secara ekonomi. 

Budidaya Ulat jerman, cara budidaya ulat jerman, ternak ulat jerman, ulat jerman

Budidaya ulat jerman sama halnya seperti cara budidaya ulat hongkong. Para peternak ulat jerman biasanya memiliki peternakan ulat hongkong, hal ini disebabkan karena cara atau langkah-langkah budidaya ulat jerman sama persis seperti budidaya ulat hongkong.

Apabila kita pelaku bisnis budidaya hewan, jenis ulat jerman bisa dijadikan salah satu solusi, ya karena budidaya ulat jerman sangat mudah dan pemasarannya pun tidak terlalu sulit. 
Untuk mengetahui bagaimana cara budidaya ulat jerman dibawah ini ada suusnan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses budidaya ulat jerman. 

Tempat Ulat
Rak kotak kumbang dan ulat jerman rak kotak harus di amankan dari gangguan semut dengan cara setiap tiang penyangga rak diberikan wadah dibawahnya yang berisi oli, dengan tujuan supaya semut tidak kedalam kotak kembang ulat jerman.

Kotak kembang ulat jerman
Kotak kembang ulat jerman sebaiknya diberikan penutup kassa atau ram dari kawat, dengan tujuan cecak atau binatang lainnya tidak dapat masuk.

Minuman kumbang ulat jerman
Berikan potongan buah-buahan yang sudah dicuci agar kumbang dan ulat jerman mendapatkan cairan dari buah-buahan tersebut.

Sirkulasi udara
Sirkulasi udara dalam ruangan tempat beterbak sebaiknya cukup bebas, sehingga dapat menghasilkan temperature yang normal. Dingin ketinggian suhu udara maksimal 30 derajat. Lokasi kumbang dan pembesaran ulat jerman supaya aktifitas kumbang ulat jerman dapat bertelur dengan baik, sebaiknya lokasi bertelurnya kumbang tidak di satu tempatkan dengan pembesaran ulat jerman. Hal tersebut untuk menghindari kuman atau virus yang dapat menyerang kumbang ulat jerman.

Di bawah ini ada beberapa tahapan yang dibutuhkan untuk proses budidaya ulat jerman:
  • Baki mika yang berukuran 30cm x 30cm x12cm atau bias membuat kaki dari kayu dengan ukuran 80 cm x 60cm x 12 cm, temapat ini diguankan untuk tempat kembang biak kumbang jerman dan pembesaran anakan ulat jerman.
  • Container film/botol minuman/cup ice cream yang digunakan  sebagai tempat untuk metamorf dari ulat jerman menjadi kepompong.
  • Dedak gandum (polard) digunakan sebagai media alas pembiakkan kumbang jerman dan tumbuh kembang ulat jerman, selain media alas Polard ini sebagai makanan utama ulat jerman.
  • Pakan sayur (wortel, kentang, apel, papaya muda dan lain-lain) diberikan sebagai pengontrol kelembaban juga sekaligus sumber kebutuhan air bagi kumbang dan ulat jerman.
  • Kertas peti telur, sebagai tempat berkumpul/persembunyian kumbang jerman
  • Kawat penyaringan, digunakan untuk mengganti polard juga untuk memanen ulat jerman.


Pemilihan induk
  • Untuk pemilihan induk, usahakan tidak lebih, usahakan tidak lebih dari 2 kg, agar ulat yang jadi kepompong ukurannya bisa besar-besar (rata-rata panjang 15 mm dan lebar 4 mm). Sedangkan ulat dewasa dengan ukuran panjang  rata-rata 15 mm, dan diameter rata-rata 3 mm akan mulai menjadi kepompong sekitar 7 sampai 10 hari lagi secara bergantian.
  • Pengambilan kepompong, harus dilakukan selama 3 hari sekali, supaya kepompong yang sudah dipisah dan ditempatkan di dalam kotak tersendiri berubah menjadi kumbang serentak.
  • Pemilhan kepompong, , dilakukan 3 hari sekali, serta kepompong yang dipilih haruslah yang sudah berwarna putih kecokelatan. Dan cara pengambilannya pun, harus hati-hati jangan sampai lecet/cacat. Apabila terjadi, maka kepompong akan mati busuk. Kepompong yang sudah dipilih, kita taruh di dalam kotak pemeliharaan yang sudah diberi alas Koran.kemudian, disebar sedemikian rupa. Jangan sampai bertumpuk, lalu ditutup kembali memakai kertas Koran hingga rapat.
  • Kepompong akan menjadi kumbang, dalam usia mulai 10 hari. Dan apabila sayap kumbang masih berwarna kecokelatan, janagn diambi dulu. Biarkan sampai berwarna hitam mengkilat, dan kumbang siap ditelurkan. Satu kotak/peti, kita tebari kumbang sekitar 250 gr, dan berikan kapas sebagai alas untuk bertelur yang sudah dibeberkan.
  • Pembibitan ini dibiarkan sampai 7 hari, dan diturunkan bila waktu tersebut tiba. Kumbang yang sudah terpisah dari kapas, diberi kapas baru lagi dan begitu seterusnya. Tingkat kematian pada kumbang ini, bisa mencapai 2 s/d 4  persen sekali turun.
  • Kapas yang ada telurnya, kita simpan dalam peti terpisah, telur akan mulai menetas setelah usia ulat mencapai 30 hari baru kita pisahkan dari kapasnya.
Anda juga bisa membaca artikel-artikel lainnya (klik saja):


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Sumber Buku :  Beternak Ulat Jerman & Ulat Hongkong. Pustaka Baru Press


Tonie - 12:57 AM

Friday, November 29, 2013

Cara Budidaya Udang Galah

Friday, November 29, 2013

Cara budidaya udang galah yang baik tentunya harus memenuhi persyaratan atau factor-faktor penunjang budidaya itu sendiri. Sama halnya seperti proses budidaya lobster, sebelum memulai budidaya udang galah sebaiknya kita harus mempersiapkan lokasi untuk kolam budidaya.

Budidaya udang galah, udang galah, udang air tawar, cara budidaya udang, cara budidaya udang galah


Factor utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya udang galah yaitu lokasi budidaya, lokasi budidaya udang galah harus dekat dengan perairan atau sungai supaya suplai air tidak kurang.

Selanjutnya setelah kita mencapai lokasi yang strategis yaitu deraja keasaman (pH), baik untuk tanah maupun air. Lokasi dan kondisi yang baik untuk kolam budidaya udang galah adalah tanah dasar dan air kolam yang memiliki pH  netral atu derajat keasaman yang berkisar 6,8-7,5.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Budidaya Udang Galah

Kualitas air

Kualitas air untuk budidaya udang galah harus memiliki persyaratan sebagai berikut:

Menerima cahaya matahari yang cukup
Mengandung mineral-mineral yang cukup
Mengandung gas karbondioksida yang cukup
Mempunyai temperature yang ideal untuk proses hidup dan pertumbuhan udang galah

Kadar oksigen terlarut

Oksigen dalam air sangat penting bagi kehidupan udang,maka jika oksigen yang terlarut dalam air sangat rendah berarti tidak baik untuk pemeliharaan udang galah, batas minimal oksigen terlarut dalam air adalah sekitar 5-7 ppm. Untuk mengatasi rendahnya oksigen terlarut dalam air, dapat digunakan kincir.

Kandungan karbondioksida (CO₂)

Kandungan karbondioksida yang baik dalam air kolam bentuh budidaya udang galah ini adalah tidak lebih dari 1,2 ppm dan tidak lebih dari 2 ppm, jika kandungan karbondioksida di atas 50 ppm,akan menyebabkan udang mati dalam jangka waktu relative lama.

Induk udang galah betina

Memiliki berat lebih dari 40 gram
Memiliki kandungan telur cukup tinggi
Bersih dari segala macam kotoran maupun organism yang bersifat parasif

Induk udang galah jantan

Memiliki berat lebih dari 50 gram
Kaki jalan kedua tidak terlalu besar
Bersih dari segala macam kotoran maupun organism yang bersifat parasit

Pakan Udang Galah

Faktor selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam budidaya udang galah yaitu factor pakan, ada beberapa persyaratan yang secara tehnis harus memperoleh penanganan secara khusus yakni:
Aspek kimia yaitu persyaratan kandunagn nutrisi makanan yang meliputi protein, karbohidrat, lemk,               vitamin, dan mineral
Aspek fisik makanan, yaitu bentuk dan ukuran makanan, ketahanan dalam air, dan tehnik pengepakan
Aspek biologi yaitu nilai konversi makanan atau perbandingan jumlah makanan yang dikonsumsi dengan         kemampuan makanan yang dikonsumsi dapat meningkatkan berat tubuh udang.
Aspek ekonomis yaitu kelayakan harga yang ditinjau dari segi kualitas maupun nilai makanan.

Selain pembahasan budidaya udang galah anda juga bisa membaca artikel-artikel sebelumnya (untuk membaca judul di bawah klik satu-satu) seperti:

Budidaya lobster air tawar
Budidaya gabus dengan sistem longyam
Budidaya ikan bawal di kolam terpal


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.



Tonie - 11:52 PM

Wednesday, November 20, 2013

Panduan Budidaya Lobster Air Tawar

Wednesday, November 20, 2013

Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatika dalam melakukan budidaya lobster air tawar ini, walaupun ternak lobster atau budidaya lobster dapat dilakukan dengan tempat yang luas ataupun sempit, tetapi tempat dan pasilitas harus strategis dan memenuhi syarat untuk perkembangan lobster tersebut.

Budidaya Lobster air tawar, budidaya lobster, ternak lobster, budidaya udang lobster air tawar, ternak lobster air tawar, budidaya udang lobster


Di bawah ini kita akan mengetahui secara singkat hal apa saja yang diperlukan dalam proses budidaya lobster air tawar, namun walaupun singkat catatan di bawah ini bisa dijadikan gambaran bagi Anda yang akan memulai bisnis budidaya lobster air tawar.

Dan sebelum melihat penjelasan panduan budidaya lobster air tawar ini, perlu saya sampaikan rangkuman catatan di bawah ini saya kutip dari buku yang berjudul "Budi Daya Lobster Air Tawar" yang ditulis oleh Iskandar (Teng Ching Sing).

Faktor-faktor yang perlu diperhatika pada saat Budidaya Lobster Air Tawar

Kolam Semen

Kolam semen dapat dibuat berbentuk segi empat dengan ukuran 2 x 3 x 0,5 m. Ukuran dn jumlah kolam yang dibuat harus disesuaikan dengan luas lahan dan jumlah lobster yang akan dipelihara. Namun, untuk budidaya dalam jumlah besar sebaiknya kolam tidak dibuat terlalu luas, tetapi berukuran sedang dengan jumlah banyak (ditambah jika perlu). 

Hal ini bertujuan memudahkan perawatan, penyeleksian, dan pengontrolan lobster. Dinding-dinding kolam sebaiknya dibuat licin agar lobster tidak dapat merayap ke luar kolam, mengingat lobster terkenal sebaga binatang pengembara yang tangguh. Ia dapat bertahan beberapa jam di dataran tanpa air.

Akuarium

Akuarium dapat digunakan sebagai wadah pemeliharaan jika budidaya yang dilakukan berskala kecil. Selain ringkas dan tidak memakan tempat, keuntungan penggunaan akuarium adalah memudahkan pengawasan dan pengontrolan lobster. Akuarium dapat dibuat dengan ukuran 0,5 x1 x 0,5 m. 

Akuarium dapat dibuat dari bahan kaca dengan ketebalan 0,5 cm. Sepanjang bibir atas akuarium dipasang kaca dengan lebar 5 cm dan panjang disesuaikan dengan dinding akuarium. Ketinggian air untuk pemeliharaan lobster adalah sekitar 10-15 cm. 

Akuarium harus dilengkapi dengan aerator untuk mmepertahankan air akuarium tetap segar dan menjaga kandungan oksigen di dalam air tetap tinggi. Hal ini berbeda dengan kolam yang menggunkkan air mengalir untuk menjaga kesegaran dan suplai oksigen di air.

Kualitas air

Sumber air yang digunakkan bisa berasal dari air tanah, air PAM (perusahaan air minum), dan air sungai. Air tanah dapat langsung digunakan tanpa harus diolah terlebih dahulu. Namun, tempat budidaya yang terletak di daerah yang berdekatan dengan pantai tidak dapat menggunakkan air tanah karena mengandung kadar garam dan tingkat kesadahan yang tinggi. 

Sebaiknya budidaya lobster air tawar di daerah ini menggunakkan air PAM atau air ledeng. Air PAM memang bersih, tetapi kadar klorin dan kaporit yang dikandungnya sangat tinggi. Klorin dan kaporit  ini dapat dihilngkan dengan cara malakukan aerasi kuat selama setengah hari atau mendiamkan air PAM tersebut terlebih dahulu di udara terbuka selama 24 jam. Jika masih berbau kaporit, ke dalam air dapat ditambahkan potassium tiosulfat (K2S2O3) dengan dosis 1 kristal untuk 30 liter air. Setelah itu, air siap digunakkan untuk budidaya lobster air tawar.

Salah satu parameter kualitas air untuk budidaya lobster air tawar adalah kandungan oksigen terlarut. Kandungan oksigen terlarut harus tetap berada di atas 3 ppm. Karenananya, diperlukan bantuan berupa air mengalir atau pemberian oksigen melalui aerator. Suhu ideal untuk pemeliharaan lobster air tawar adalah 24-26°C dengan fluktuasi maksimum 2-3 °C. Menghindari fluktuasi suhu yang tinggi dapat dilakukan dengan cara mengatur kedalaman air dan member naungan agar terhindar dari kenaikan suhu akibat panas matahari.


Pakan

Lobster air tawar termasuk binatang yang tidak rewel dalam soal pakan, sehingga petani tidak direpotkan dalam penyediaannya. Lobster air tawar adalah binatang omnivore, segala makanan yang ada didepannya kemungkinan besar akan disantapnya, tidak terkecuali temannya sendiri yang sedang tidak berdaya. 

Agar lobster yang dipelihara dapat hidup dan tumbuh sempura, jenis pakan, kandungan protein, dosis, dan frekuensi pemberian pakan harus diperhatikan. Jenis pakan yang dapat diberikan kepada calon induk lobster air tawar adalah udang segar, cacing halus, pellet udang, atau pakan nabati seperti ubi jalar dan tanaman air. Standar kandungan protein dalam pakan yang diberikan mamiliki nilai optimum 35-40%. 

Dosis yang diberikan adalah 3% dari bobot tubuh hidup lobster air tawar. Karena lobster air tawar memilii sifat nocturnal, persentase pakan yang diberikan untuk dimakan pada malam hari lebih banyak dibandingkan dengan siang hari. Jenis pellet yang diberikan adalah pellet komersial seperti pellet untuk udang windu atau udang galah. Cacing halus juga dapat diberikan kepada lobster sabagai variasi pakan. 

Variasi pakan tersebut berguna untuk melengkapi gizi yang mungkin tidak terdapat pada pellet. Jenis cacing yang dapat diberikan sebagai pakan adalah cacing tanah, cacing sutera, dan cacing darah, baik yang masih hidup maupun yang sudah dibekukan. Sebelum diberikan kepada lobster, sebaiknya cacing-cacing tersebut dibersihkan terlebih dahulu.

Perlengkapan pendukung

Tempat persembunyian lobster

Dalam budidaya lobster air tawar, tempat persembunyian harus disediakan. Hal ini berhubungan erat dengan daur ulang hidup lobster yang mengalami mol-ting. Lobster akan bersembunyi di tempat yang telah di sediakan agar tidak diserang dan dimakan oleh lobster lain. 

Saat molting, kondisi lobster sangat lemah, selama 2-3 hari lobster hanya berdiam diri di tempat persembunyian hingga kulit yang baru tumbuh mengeras. Tempat persembunyian untuk lobster dapat dibuat dari batako berlubang, paralon, dan kayu-kayu tua yangberlubang. Batako berlubang lebih cocok dihunakan untuk lobster yang masih kecil. 

Setelah berumur 3-4 bulan, lobster tersebut tidak dapat lagi masuk ke dalam lubang batako karena ukuran tubuhnya telah membesar. Pada umur tersebut, tempat persembunyian yang cocok adalah pipa paralon. paralon berdiameter 4 inci dipotong dengan panjang 15-20 cm dan paralon berukuran 2 inci dipotong menjadi 10-15 cm. Sementara itu, paralon-paralon berukuran kecil dipotong dengan panjang sekitar 5 cm. Saat pembersihan kolam, tempat –tempat persembunyian lobster tersebut juga harus dibersihkan dengan cara disikat.

Aerator

Aerator sangat berguna untuk mempertahankan konsentrasi oksigen terlart dan menjaga kesegaran air. Jika pasokan oksigen didalam  wadah pemeliharaan kurang, lobster akan mengalami gangguan yang dapat menyebabkan kematian.

Jenis Kelamin Lobster

Perbedaan kelamin pada lobster air tawar baru dapat dilihat pada saat umurnya telah mencapai 2-3 bulan dengan panjang total rata-rata 4-6 cm. Tanda kelamin primer lobster air tawar adalah perbedaan bentuk tertentu yang terletak  di tangkai kaki jalan dan ukuran capit. Sementara itu, cirri-ciri sekunder yang dapat dilihat secara visual adalah kecerahan warna tubuhnya.

Lobster jantan memilki tonjolan di dasar tangkai kaki jalan ke-5 jika penghitungan dimulai dari kaki jalan dibawah mulut. Cirri lobster air tawar betina adalah terdapatnya lubang bulat yang terdapat di dasar kaki ke-3. Berdasarkan ukuran capitnya, lobster jantan memiliki ukuran capit 2-3 kali lebar buku pertama (tangkai capit) dan lobster betina memiliki ukuran capit yang sama atau 1,5 kali buku pertama.

Dilihat dari ciri-ciri sekunder, warna lobster jantan lebih cerha jika dibandingkan dengan warna dasar tubuh lobster betina, dengan cataatn wadah dan perlakuan yang diberikan dalam pemeliharaannya sama. Jika perbandingan  ini dilakukan dalam lungkungan pemeliharaan yang berbeda, kecerahana dan tingkat ketajaman dari warna dasar itu akan berbeda pula. Warna pigmen dalam cangkang tubuh sangat dipengaruhi oleh warna air, jenis pakan, dan kandungan dasar pigmen yang dimiliki oleh tiap spesies ikan. Perbedaan jantan dan betina redclaw dapat dilihat dari warna ujung capitnya. Pada lobster jantan terdapat warna merah di ujung capitnya.

Selain Panduan budidaya lobster air tawar, anda juga bisa membaca artikel Cara Budidaya Udang Galah klik di sini.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.


Sumber Gambar:  http://cilacap.olx.co.id/lobster-air-tawar-iid-154442453

Tonie - 10:53 PM

Sunday, November 17, 2013

Klasifikasi Lobster dan Anatomi Lobster

Sunday, November 17, 2013

Mengenal Klasifikasi dan Anatomi Lobster Air Tawar merupaka sesuatu yang cukup penting apabila kita ingin mengenal libih detain tentang jenis udang yang satu ini. Apalagi bagi Anda yang ingin mencoba budidaya lobster alangkah baiknya apabila sebelum melakukan budidaya Anda mengenal klasifikasi dan anatomi lobster tersebut terlebih dahulu.

Habitat asli lobster air tawar adalah danau, rawa-rawa dan daerah sungai yang banyak terdapat tempat berlindung. Lobster air tawar cenderung bersembunyi di celah-celah dan rongga-rongga, seperti dibebatuan, potongan pohon, dan diantara kar tanaman rawa-rawa. 

Di duga ada puluhan jenis lobster air tawar yang tersebar di perairan belahan bumi utara dan selatan. Berdasarkan daerah penyebaran tersebut, lobster air tawar dapat dibagi ke dalam 3 famili, yakni family astacidae dan cambaridae yang tersebar di belahan bumi utara, seperti Amerika dan Eropa, serta family parastacidae yang tersebar di belahan bumi selatan, seperti asia dan Australia. 

Di Indonesia, lobster air tawar berasal dari family parastacidae yang terdiri dari beberapa jenis, seperti Cherax albertisi, Cherax lorentzi, dan Cherax lorentzi auranus. Daerah asal dari jenis-jenis tersebut adalah pulau Papua. Di Australia, penyebarannya hampir di seluruh bagian Australia.

Lobster Air Tawar (Cherax sp.) termasuk jeis udang-udangan (Crustaceae). Seperti jenis udang lainnya, lobster air tawar memiliki cirri-ciri morfologi, seperti tubuh dibagi menjadi 2 bagian, yakni kepala(chepalothorax) dan badan (abdomen). 

klasifikasi lobster, morfologi lobster, budidaya lobster, lobster air tawar

Antara kepala bagian depan dan dan bagian belakang dikenal degan nama sefalothorax. Cangkang yang menutupi kepala berperan dalam melindungi organ tubuh, seperti  otak, insang, hati, dan lambung. Cangkang tersebut terbuat dari bahan zat tanduk atau kitin yang tebal yang merupakan nitrogen polisakarida ( C 6 H 13 0 5 N) yang disekresikan oleh kulit epiderimis yang yang akan mengeras dan mengelupas saat terjadi pergantian cangkang tubuh (molting).

Lobster air tawar merupakan spesies yang tidak memiliki tulang dalam (internal skeleton), tetapi seluruh permukaan tubuh dan organ luarnya terbungkus cangkang (external skeleton). Proses pembentukan cangkang membutuhkan bahan berupa kalsium dan terjadi setelah proses pergantian semua cangkang berlangsung secara sempurna.

Dilihat dari organ tubuh luar, lobster air tawar memiliki beberapa alat pelengkap sebagai berikut:

  • Sepasang antenna yang berperan sebagai perasa dan peraba terhadap pakan dan kondisi lingkungan.
  • Sepasang antanela yang berfungsi untuk mencium pakan, 1 mulut, dan sepasang capit (celiped) yang lebar dengan ukuran lebih panjang dibandingkan dengan ruas dasar capitnya.
  • Enam ruas badan (abdomen) agak memipih dengan lebar badan rata-rata hampir sama dengan lebar kepala.
  • Ekor. Satu ekor tengah (telson) memipih, sedikit lebar, dan dilengkapi duri-duri halus yang terletak disemua bagian tepi ekor, serta 2 pasang ekor samping (uropod)  yang memipih. 
  • Enam pasang kaki renang (pleopod) yang berperan dalam melakukan gerakan renang. Di samping sebagai alat untuk berenang, kaki renang pada induk betina yang sedang bertelur memiliki karakteristik memberikan gerakan dengan tujuan meningkatkan kandungan oksigen terlarut di sekitarnya, sehingga kebutuhan oksigen telur dan larva dapat terpenuhi. Kaki renang juga digunakakan untuk membersihkan telur atau larva dari tumpukan kotoran yang terendap.
  • Empat pasang kaki untuk berjalan (walking legs).
Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 2:03 AM

Wednesday, November 13, 2013

Belut Sawah atau Sugili (Monopterus albus Zeuiew)

Wednesday, November 13, 2013

Nama belut di beberapa daerah memiliki sebutan yang berbeda, seperi welut, belut sawah, atau lindung (jawa dan sunda) dan sugile atau sugili (Manado).

belut sawah, sugili, ternak belut sawah, budidaya belut


Berdasarkan habitat aslinya, dikenal 3 jenis belut, yaitu belut rawa (synbranchus bengalensis Mc clell, belut kali atau laut (macrotema caligans Cant), dan belut sawah (monopterus albus).

Habitat asli belut menyebar di perairan tropis meliputi daerah perairan Asia, yakni dari India, Cina, jepang, Malaysia, hingga ke Indonesia. Pola makan belut bersifat predator nocturnal, yaitu pemangsa yang aktif pada malam hari.Di habitat aslinya, hewan ini memakan anak ikan, cacing, crustacean, dan hewan akuatik lain yang berukuran tidak terlalu besar.

Pada dasarnya, belut termasuk jenis ikan. Hal yang membedakan hanya pada habitatnya. Pasalnya, belut ini tidak hanya membutuhkan air sebagai media hidupnya, tetapi juga lumpur. Fungsinya untuk melindungi dari panas matahari, sekaligus memudahkannya untuk mencari mangsa.


Namun, sebenarnya belut memiliki sifat “pemalu” atau menghindar jika melihat kehadiran manusia. Terbukti, belut akan segera masuk ke dalam  sarang jika melihat sesuatu yang mencurigakan. Selain itu, belut juga peka terhadap cahaya dan getaran. Akibatnya, hewan ini lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam lubang atau sarang.

Lendir pada belut-yang membuat tubuhnya licin-berguna untuk menjaga kestabilan tubuhnya dari perubahan cuaca. Namun, perlu diingat, belut bukan termasuk hewan yang rakus dalam mengkonsumsi makanan, sehingga pertumbuhannya agak lambat. Hal ini disebabkan oleh bentuk pencernaannya yang tunggal memanjang, sehingga tidak bisa mencerna makanan dengan cepat.

Suhu yang sesuai bagi kehidupan belut berkisar 25-31°C. Pada musim kemarau-ketika habitat aslinya sulit air-belut akan menuju bagian tanah yang masih mengandung air. Tidak aneh jika musim kemarau tiba, belut dari hasil tangkapan alam akan sulit diperoleh. Karena itu, dengan membudidayakan belut dan menghasilkan bibit, diharapkan ketersediaan belut akan selalu ada tanpa mengenal musim.

Artikel lainnya (silahkan Klik):
Cara Budidaya Belut
Budidaya Ikan Bawal Pada Kolam Terpal
Budidaya Udang Galah


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Tonie - 4:42 AM

Friday, November 8, 2013

Morfologi Ikan Nila

Friday, November 8, 2013

Ciri Morfologis dan Sistematika
Ikan Nila salah satu jenis ikan yang mudah untuk berkembang biak hampir disemua perairan. Ikan nila mengalami proses pemijahan hampir terjadi sepanjang tahun.

Morfologi Ikan Nila, Budidaya Ikan Nila, Ternak Ikan Nila, ikan nila


Maka tidak heran hampir di berbagai daerah di Indonesia banyak petani yang melakukan budidaya ikan nila, karena cukup mudah dari segi perawatannya.

Salah satu sistem yang sering dpakai para petani ikan nila ini yaitu sistem tambak, ini merupakan cara beternak ikan di tepi kali atau teluk yang diberi pagar, dan mrupakan bagian dari danau atau tampungan air. Pagar yang digunakan umumnya adalah pagar bambu.


Sistematika Ikan Nila
Kelas Pisces
Subkelas         Teleostei
Ordo Perchomorphi
Subordo         Percoidea
Famili Cichlidae
Genus Oreochromis
Spesies Oreochromis niloticus
Nama Sinonim Tilapia nilotica, dan Sarotherodon nilotinus
Nama Indonesia Nila
Jenis ikan nila biasa, nila merah (nirah), dan nila albino

Morfologis Ikan Nila
Bentuk tubuh agak memanjang dan pipih ke samping, warna putih kehitaman dan warnanya semakin terang kea rah bagian ventral atau perut. 

Pada tubuh terdapat garis-garis vertikal berwarna hijau kebiruan, sedangkan pada sirip ekor terdapat delapan buah garis-garis melintang yang ujungnya berwarna kemerah-merahan. Mata tampak menonjol agar besar dan di tepinya berwarna hijau. 

Letak mulut terminal atau di ujung tubuh. Posisi sirip perut terhadap sirip dada adalah thoracic. Garis rusuk (Linea lateralis) terputus menjadi dua bagian, letaknya memanjang di atas sirip dada. 

Jumlah sisik pada garis rusuk 34 buah. Tipe sisik adalah ctenoid atau sisik sisir. Bentuk sirip ekor berpinggiran tegak. Rumus jari-jari sirip sebagai berikut: D XV-XVII 13;V.I.S.;P.15;A.III.10  dan C.18.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.



Sumber:
Buku: BUDIDAYA MUJAIR & NILA  Penerbit AZKA PRESS

Tonie - 11:26 PM

Klasifikasi Kelinci

Klasifikasi kelinci atau pengelompokkan makhluk hidup, khususnya pada dunia hewan pada prinsipnya memiliki tujuan Agar kita lebih mudah mempelajarinya, sebab dengan mengetahui kelompoknya kita dapat mengenal cirri-cirinya.

Kemudian tujuan lain dari klasifikasi ini supaya kita lebih mudah mengenal  salah satu jenis hewan atau beberapa hewan yang lain.

Untuk memudahkan pengklasifikasian, maka ada dasar pengelompokkan atau klasifikasi makhluk hidup, apa saja, nah di bawah ini ada dasar utama pengklasifikasian.
  • Adanya persamaan yang dimiliki hewan antara hewan yang satu dengan yang lain, misalnya mereka memiliki persamaan, maka mereka akan dijadikan satu kelompok.
  • Adanya perbedaan yang dimiliki hewan yang menyebabkan mereka masuk pada kelompok yang berbeda.

Namun dalam tingkat pengelompokkan antar dunia hewan dan dunia tumbuhan ada sedikit perbedaan, yang terletak pada nama tingkat pengelompokkan yang tertinggi, yaitu:
  • Untuk dunia hewan tingkat pengelompokkan yang tertinggi adalah filum
  • Untuk dunia tumbuhan tingkat pengelompokan yang tertinggi adalah divsio.
Klasifikasi Kelinci, Klasifikasi Hewan Kelinci, Klasifikasi Ilmiah Kelinci

Sedangkan persamaannya adalah terletak pada nama tingkat pengelompokan yang lain.
Urutan tingkat pengelompokan pada dunia tumbuhan dan hewan adalah sebagai berikut:

Dunia hewan Dunia Tumbuhan
Phylum Divisio
Class Class
Ordo/bangsa Ordo/bangsa
Famili/suku Famili/suku
Genus/marga genus/marga
Spesies/jenis Spesies/jenis

Pada kesempatan ini akan kia bahas klasifikasi atau pengelompokkan untuk dunia hewan, sesuai dengan judul postingan di blog ini yaitu klasifikasi kelinci.

Dunia hewan terdiri dari dua kelompok besar yang didasarkan pada atau tidaknya tulang belakang atau vertebrae yaitu:

Hewan tidak bertulng belakang/ Avertebrata
Kelompok hewan yang tidak bertulang belakang terdiri dari 7 phylum, yaitu:
  • Protozoa/hewan bersel satu, contohnya bakteri dan amoeba.
  • Porifera /hewan berpori, contohnya spons.
  • Coelentarata/hewan berongga, contohnya hydra, ubur-ubur.
  • Molusca /hewan lunak, contohnya kerang, siput.
  • Echinodermata/hewan berkulit duri, contohnya bintang laut, landak laut
  • Vermes /hewan cacing, contohnya cacing pita, lintah, pacet.
  • Arthropoda /hewan berbuku-buku/ beruas, contohnya serangga, labah-kabah, udang-udanganndan lipan.

Hewan bertulng belakang/vertebrata
Kelompok hewan yang termasuk dalam vertebrata adalah sebagai berikut:
  • Pisces/ikan
  • Amphibia/katak
  • Reptilia/melata
  • Aves/burung
  • Mamalia/menyusui

Untuk klasifikasi/pengelompokkan kelinci jawa adalah sebagai berikut:
  • Phylum Vertebrata
  • Kelas Mamalia
  • Ordo/bangsa Lagomorpha
  • Familia/suku Leporidae
  • Genus/marga Lepus
  • Spesies/jenis lepus negricollis

Untuk familia atau bangsa kelinci atau suku dari kelinci tersebut masih memiliki beberapa genus/marga, antara lain:

Familia/suku leporidae memiliki 2 genus/marga yaitu:
  • Genus/marga Lepus
  • Genus/marga nesolagus

Familia/suku bekatonidae memiliki 1 marga/genus: 
  • oryctolopus

Sedangkan untuk spesies/jenis kelinci masih meiliki beberapa variasi yang merupakan hasil persilangan antara beberapa genus.

Untuk mengetahui apakah kelinci itu satu spesies satu jenis, kita dapat melakukan pengamatan jika 2 macam kelinci kita kawinkan dan menghasilkan keturunan yang fertile/yang subur, maka berarti kedua kelinci tersebut masih dalam 1 species/1 jenis.

Namun, jika ternyata keturunan yang dihasilkan steril/mandul, berarti kedua kelinci tadi bukan 1 species/1 jenis.

Untuk mengetahui bagaimana cara budidaya kelici klik disini.

Artikel Sebelumnnya:

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Sumber Buku: "Beternak Kelinci dan MAnfaatnya"  Penerbit JP Books
http://www.nakisfeeds.com/products/rabbitfeeds.php

Tonie - 4:27 PM

Kandungan Gizi, Manfaat, Morfologi, dan Klasifikasi Ikan Patin

Secara sistematika, ikan patin dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Ordo : Ostariophysi
Sub-Ordo  : Siluroidea
Famili : Pangasidae
Genus : pangasius
Spesies : Pabgasius pangasius Ham, Buch
Nama inggris : Catfish
Nama local : Ikan patin

Ciri Morfologis
  • Memiliki badan memanjang berwarna putih seperti perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan.
  • Panjang tubuhnya bisa mencapai 120 cm atau lebih
  • Kepala patin relatf kecil dengan mulut terletak diujung kepal agak disebelah bawah.
  • Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sbg peraba.
  • Sirip punggung memiliki sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang bergigi.
  • Ikan patin tidak memiliki sisik
  • Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak.
  • Sirip perutnya memiliki enam jari-jari lunak.
  • Sirip dada memiliki 12-13 jari lunak dan sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi senjata yang dikenal sebagai patil.

Secara alamiah, perkembangbiakkan ikan patin berlangsung mulai dari telur, menetas menjadi nurayak (ukuran dibawah 1 cm), lalu menjadi kebul ( ukuran 1-3 cm) dan putihan (3-5 cm). 

Kandungan Gizi, Manfaat, Morfologi, dan Klasifikasi Ikan Patin

Ikan Patin melewati enam fae kehidupan, yaitu telur ( jangka waktu 28 jam), larva ( 1-2 hari), benih, konsumsi, calon induk, dan induk. 

Kematangan gonad pertama kali terjadi pada saat ikan betina berumur 3 tahun dan jantannya berumur 1-2 tahun. Sifatnya yang bergerombol, tampaknya berpengaruh terhadap kematangan gonad. Proses perkawinan ikan, lazim disebut sebagai pemijahan. 

Istilah ini, sebenarnya merupakan frase khusus pada sub sector perikanan. Sebab proses meyatunya sperma dan sel telur pada ikan, terjadi di luar tubuh. Artinya , induk betina yang sudah matang telur  akan mengeluarkan telur-telur tersebut, bersamaan dengan itu induk jantan akan  mengeluarkan spermanya. 

Seekor ikan betina dewasa dapat menghasilkan rata-rata 4500-12500 butir telur/kilogram berat badannya. Pertemuan antara sel telur dengan sperma itu terjadi di air. Pola perkawinan yang sangat khusus ini telah memungkinkan adanya pemijahan buatan. 

Induk-induk betina yang telah matang telur diurut hingga  seluruh telur keluar, lalu di dalam wadah telur tersebut dicampur dengan sperma dan selanjutnya dimasukkan ke dalam akuarium untuk ditetaskan.

Kandunagn Gizi Pada Ikan Patin
Ikan patin kaya akan manfaat karena merupakan sumber protein bagi tubuh, ternyata juga mengandung berbagai zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. 

Selain rasanya yang enak, nilai protein daging patin juga tergolong tinggi, mencapai 68,6 %. Kandungan gizi lainnya adalah lemak 5,8%, abu, 5%, dan air 59,3 %. 

Berat ikan setelah disiangi sebesar 79,7% dari berat awalnya, sedangkan fillet yang diperoleh dari bobot ikan seberat 1-2 kg mencapai 61,7 %.

Kandungan zat gizi yang terdapat pada ikan patin segar dan manfaatnya antara lain:
  • Omega 3, untuk proses perkembangan otak pada janin dan penting untuk perkembangan fungsi syarat dan penglihatan bayi.
  • Mengandung serat protein yang pendek sehingga mudah dicerna
  • Kaya akan asam amino seperti taurin untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita.
  • Vitamin A dalam minyak hati untuk ikan untuk mencegah kebutaan pada anak.
  • Vitamin D dalam daging dan minyak hati ikan untuk pertumbuhan dan kekutan tulang.
  • Vitamin B6, membantu metabolisme  asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan syaraf.
  • Vitamin B12, untuk pembentukkan sel darah merah, membantu metabolism lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan syaraf.
  • Zat besi yang mudah di serap oleh tubuh.
  • Yodium untuk mencegah terjadinya penyakit gondok, hambatan pertumbuhan anak.
  • Selenium untuk membantu metabolism tubuh dan sebagian antimoksidan yang melindungi tubuh dan radikal bebas.
  • Seng yang membantu kerja enzim dan hormone
  • Fluor yang berperan dalam menguatkan dan meyehatkan gigi anak.
Kandungan ikan patin akan lebih optimal jika dalam bentuk daging ikan segar sehingga kandungan gizi dalam ikan tetap untuk mendapatkan kandungan ikan yang kaya akan manfaat.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Sumber:
Buku: Jurus Tepat Budi Daya IKAN PATIN  Penerbita: Pustak Baru Press

Tonie - 7:17 AM